TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Penyelenggaraan Pekan Orientasi Kehidupan Kampus (Pokus) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) YPPT Priatim Tasikmalaya dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs. H. Ivan Dicksan Hasannudin, M.Si, kehadirannya sekaligus memberikan kuliah umum yang berjudul "Tantangan Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0." Jumat (15/9/2023)
Dalam kuliah umumnya, Ivan menggarisbawahi bahwa perubahan mendasar yang terjadi dalam dunia industri seiring dengan berkembangnya teknologi dalam mengelola sumber daya, sehingga menjadikan setiap proses lebih efektif dan efisien. Revolusi industri itu sendiri telah melewati empat era yang berbeda, dengan Revolusi Industri 4.0 ini akan menghadirkan tantangan baru seperti automatisasi, kecerdasan buatan, dan digitalisasi.
Ivan mengatakan bahwa dalam Revolusi Industri 4.0, terjadi pergeseran tenaga kerja manusia ke arah digitalisasi, dan ini menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh mahasiswa. Mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di ranah global.
"Mahasiswa harus siap untuk menghadapi revolusi industri keempat ini bukan hanya tentang menyerap ilmu dari dosen secara pasif di perkuliahan. Mahasiswa juga perlu mengembangkan keterampilan di luar kegiatan akademik, seperti berkomunikasi, public speaking, berorganisasi, dan lainnya,"ungkap Ivan
Ivan juga menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era revolusi industri dengan merekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi, persiapan sumber daya manusia, terobosan dalam riset pengembangan, dan meningkatkan ekosistem riset dan pengembangan di perguruan tinggi.
"Pendidikan tinggi harus beradaptasi dan menjadi responsif terhadap perubahan besar ini, mengembangkan program studi yang transdisiplin sesuai dengan kebutuhan zaman. Selain itu, dosen, peneliti, dan perekayasa juga harus menjadi sumber daya manusia yang responsif, adaptif, dan handal dalam menghadapi revolusi industri,"tandas Ivan
Dalam era ini, mahasiswa diharapkan menjadi pelaku utama dalam perubahan, oleh karena itu pengembangan keterampilan digital seperti pemrograman, analisis data, dan pemahaman tentang teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting, kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi revolusi industri itu pun akan menjadi kunci keberhasilan bagi masa depan bangsa.
Salah satu mahasiswi, Luthfia Nur Aprilia, yang menghadiri kuliah umum tersebut mengatakan penguasaan keterampilan digital menjadi satu hal yang penting bagi mahasiswa di era revolusi. Ia pun menyoroti bahwa teknologi akan menjadi fokus utama dalam Revolusi Industri, tetapi keterampilan interpersonal seperti kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, dan beradaptasi tetap memiliki peran yang sangat penting.
"Pastinya mahasiswa memiliki peran yang sangat penting sekali, meskipun teknologi akan menjadi fokus utama
dalam Revolusi Industri, tentunya keterampilan interpersonal seperti kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, dan beradaptasi sebagaimana yang disampaikan oleh pak Sekda tadi menurut saya ini tetap menjadi faktor yang sangat penting, sehingga mahasiswa dituntut untuk memiliki pengembangan keterampilan ini,"ujar Luthfia yang sedang duduk di semester VII Program Administrasi Negara.
Kuliah umum ini memberikan satu wawasan yang berharga khususnya bagi para mahasiswa STIA YPPT Priatim Tasikmalaya tentang tantangan yang harus dihadapi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan peran penting mereka dalam mempersiapkan diri untuk masa depan yang semakin digital dan kompetitif.(*)
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Imadudin Muhammad |