TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Jelang pelaksanaan Babak Kualifikasi (BK) Porprov XIV Jawa Barat 2022, Pengurus Cabang Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Tasikmalaya membidik medali emas dalam even yang akan dilaksanakan di Kota Kuningan Agustus mendatang.

Berbagai persiapan menyongsong BK Porprop XIV sudah dilakukan oleh pengurus cabang olah raga panahan. Sebanyak 14 atlet putra dan putri telah setahun yang lalu ditempa berlatih baik fisik maupun teknik panahan.

Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Perpani Kota Tasikmalaya Hasan Basri (39) mengungkapkan, para atlet panahan asal Kota Tasikmalaya ini akan diturunkan di kelas nomor nasional putra dan putri, kelas recurve olympic putri dan kelas Compound putra.

Dua atlet panahan putri yang tergabung dalam Perpani Kota Tasikmalaya mencabut anak panah dari bantalan sasaran dalam kegiatan latihan rutin atlet panahan di lapangan panahan Komplek Olahraga Dadaha, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Dari ketiga kelas nomor pertandingan ini akan memperebutkan 18 medali, ini peluang besar bagi Perpani Kota Tasikmalaya untuk bisa membidik medali emas yang akan dipersembahkan bagi masyarakat Kota Tasikmalaya,"ungkapnya kepada TIMES Indonesia di Lapangan Panahan Komplek Olahraga Dadaha, Rabu (16/6/2021).

Untuk memaksimalkan persiapan perhelatan BK Porprov, Ketua Perpani bersama pera pengurusnya telah membuat program perencanaan untuk latihan fisik dan keterampilan, di mana para atlet digojlok setiap hari mulai dari pagi sampai sore, kecuali kamis diliburkan untuk berlatih.

Hasan menambahkan, untuk pelaksanaan BK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana sebelum pandemi pelaksaan BK selalu diawali dengan kejuaraan tingkat provinsi sebagai tolak ukur bagi setiap atlet panahan dalam menguji potensi yang telah dimiliki para atlet panahan.

"Tahun ini tidak ada try out atau kejuaraan seperti tahun-tahun dulu, sebagai strategi kami mengadakan latihan dengan pilihan tempat yang sesuai dengan tempat yang akan dipertandingkan di Kota Kuningan nanti, yaitu di sebuah stadion.

Selain itu pria berkaca mata ini menuturkan selama perjalanannya, proses persiapan latihan masih menemukan kendala, yaitu sarana tempat latihan yang masih terbatas.

Tempat latihan yang ideal untuk mendekati venue di Kota Kuningan nanti adalah Stadion Dadaha, namun belum bisa dilaksanakan karena masih belum mendapatkan izin dari pengelola stadion.

Hasan mengatakan, sebetulnya idealnya latihan digelar di Stadion Dadaha tiga hari dalam seminggu, untuk beradaptasi dengan venue di Kuningan. Sebab pengaruh angin di lapangan terbuka dan stadion itu berbeda.

Ketua Perpani Kota Tasikmalaya Hasan Basri memberikan penjelasan persiapan pelaksanaan BK Porprov XIV di lapangan panahan Komplek Olahraga Dadaha, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Penggunaan Stadion Dadaha masih ada kendala komunikasi dengan pengelola stadion, kita pernah setting bantalan bidikan tetapi ada teguran karena stadion ini untuk sepak bola," paparnya.

Dirinya berharap para atlet panahan Kota Tasikmalaya mendapatkan dukungan dana untuk penyediaan peralatan yang mempuni dan dukungan biaya operasional latihan. Sampai saat ini belum ada dana turun dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Saat ini timnya menggunakan alat alat bekas pakai tahun yang lalu. Kontingen atlet panahan Kota Tasikmalaya optimis, walaupun ada beberapa kota di Jawa Barat ini yang langganan mendominasi kejuaraan seperti Bandung Raya, Bekasi Raya dan Bogor Raya.

Tapi tahun ini memiliki peluang yang sangat besar di nomor pertandingan kelas standar nasional yang menjadi bidikan atlet panahan dari Perpani Kota Tasikmalaya. Sebab di berbagai kota tersebut atletnya sudah pindah kelas karena faktor usia. (*)