TIMES JABAR, JAKARTA – Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di Pulau Sumatra. Meski demikian, gunung api dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut ini menawarkan keindahan alam menakjubkan.
Karena itu, gunung cantik yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, ini tetap menjadi primadona bagi para pendaki dan pecinta alam di Indonesia.
Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) meletus dan memuntahkan material vulkanik setinggi 3000 meter. Letusan yang terjadi sekitar pukul 14.54 WIB tersebut disertai suara gemuruh yang keras.
Letusan ini membawa kesedihan karena ada puluhan pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi memuntahkan isi perutnya. Tim SAR Padang mencatat ada 11 pendaki yang tewas, sementara 12 orang lainnya dinyatakan hilang.
Jejak Letusan Gunung Marapi
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat Gunung Marapi pernah beberapa kali meletus.
Berdasarkan catatan kejadian, gunung api ini pernah erupsi pada tanggal 8 September 1830. Catatan yang ada menyebutkan, Gunung Marapi menyeburkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya. Suara gemuruh juga menyertai letusan dahsyat tersebut. Tidak ada catatan mengenai korban jiwa dalam kejadian ini.
Letusan besar juga tercatat pada tanggal 30 April 1979. Disebutkan 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor.
Catatan berkutnya menyebutkan, akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.
Menurut catatan di akhir tahun 2011, semburan abu terbawa angin hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
BNPB juga mencatat pada tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pukul 16.15 WIB, melepaskan beberapa material hingga ke wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Adapun tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 06.11 WIB. Saat Gunung Merapi erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah.
Saat ini, Gunung Marapi ditetapkan pada Level II (Waspada). BNPB meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Masyarakat juga dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik Gunung Marapi bagi kesehatan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sejarah Letusan Gunung Marapi, Si Cantik yang Mematikan
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |