TIMES JABAR, MADINAH – Setiap Muslim yang menjalankan rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji, tentu berharap agar hajinya diterima oleh Allah dengan predikat mabrur. Rasulullah SAW pernah bersabda, tidak ada balasan bagi jamaah haji yang mabrur kecuali surga. Namun, apa saja tanda-tanda dan syarat-syarat untuk mencapai haji yang mabrur?
Konsultan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH. Ahmad Wazir Ali, menjelaskan beberapa ciri-ciri seorang muslim yang menjalankan ibadah haji dengan predikat mabrur.
"Haji mabrur adalah haji yang diterima di sisi Allah SWT. Syarat pertama untuk haji yang mabrur adalah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan benar dan sesuai aturan fikih," kata Kiai Wazir kepada tim Media Center Haji (MCH) Daker Madinah, pada Jumat (14/7/2023).
Kiai Wazir juga menekankan pentingnya peran pembimbing haji dalam mencapai kemabruran umat Islam yang menjalankan ibadah haji. Pembimbing haji memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan dan arahan agar jemaah mampu menjalankan ibadah dengan baik.
Syarat kedua, menurut Kiai Wazir, adalah setelah melaksanakan haji, seorang jamaah harus terhindar dari penyakit-penyakit hati, seperti riya' (berbuat baik untuk pamer), ujub (merasa sombong dengan amal ibadah), sombong, dan sejenisnya.
"Intinya, jemaah harus terbebas dari sifat-sifat yang menjadi penyakit hati," tegasnya.
Selanjutnya, syarat ketiga yang disampaikan oleh Kiai Wazir adalah bahwa jemaah haji yang mabrur selalu memiliki kesadaran di hatinya bahwa apa yang telah dilakukan sebelum, saat, dan setelah haji adalah semata-mata karena Allah.
"Di dalam hatinya tertanam rasa ikhlas, kesabaran, tawakkal, cinta kepada akhirat, kerinduan, merasakan keesaan, serta memahami keagungan Allah SWT," ungkap Kiai Wazir.
Kemudian, syarat berikutnya adalah peningkatan ibadah seseorang, baik dari segi spiritual maupun sosial.
"Seorang jemaah akan mengalami peningkatan dalam ibadah, ketakwaan, kepedulian sosial, dan bertutur kata yang baik sebagai dampak dari menjalankan ibadah haji," tambahnya.
Secara keseluruhan, ciri-ciri di atas sesuai dengan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. ketika ditanya tentang tanda-tanda haji yang mabrur. Rasulullah menjawab dengan tiga hal, yaitu memiliki solidaritas yang tinggi, bertutur kata yang baik dan menyenangkan, serta menyampaikan pesan-pesan Islam yang damai dan rahmatan lil 'alamin.
Kiai Wazir berharap agar seluruh jemaah haji mampu mencapai kemabruran dalam ibadah haji mereka. Dengan memenuhi syarat-syarat dan menunjukkan tanda-tanda tersebut, diharapkan haji mereka diterima oleh Allah SWT dengan predikat mabrur. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ingin Jadi Haji Mabrur? Ini Syaratnya Menurut Kiai Wazir
Pewarta | : Bambang H Irwanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |