TIMES JABAR, PANGANDARAN – Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten Pangandaran sudah memasuki tahap kedua. Pada tahap pertama program MBG ini hanya dilakukan di kecamatan Cijulang dan sekarang untuk tahap kedua mulai didistribusikan di kecamatan Pangandaran.
Peluncuran tahap kedua program MBG ini menyasar sebanyak 3.617 siswa/siswi di 22 sekolah se-kecamatan Pangandaran dari mulai setingkat Kober, TK, SD, MI, SMP, SMA dan SMK.
Dalam peluncuran tahap kedua program MBG tersebut turut dihadiri oleh, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Bupati Pangandaran terpilih periode 2024-2029, Citra Pitriyami, bersama Ketua DPRD Asep Noordin, Kasdim 0625 Pangandaran Mayor Inf. M. Junaedi, Wakapolres Kompol Sukmawijaya, dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Agus Noordin.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan akan terus memantau pelaksanaan program MBG agar sesuai dengan apa yang dicita-citakan sebelumnya.
"Kita akan pantau dan support terus pelaksanaan program makan gratis ini agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang dicita-citakan diawal," kata Jeje.
Program MBG ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi agar terhindar dari gizi buruk dan stunting.
"Menu makannya sudah baik. Ada telur, daging ayam, jeruk, sayur dan nasi. Dengan makan bergizi ini kita berharap dapat mengatasi gizi buruk dan stunting," tambahnya.
Ia juga meminta Disdikpora memastikan pengawasan program tetap berjalan optimal. Saat ini baru terdapat dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) aktif, yaitu di desa Margacinta kecamatan Cijulang dan desa Babakan kecamatan Pangandaran.
Sementara itu, Dandim 0625 Pangandaran Letkol Inf. Indra Mardianto Subroto menjelaskan bahwa distribusi makan siang bergizi dilakukan melalui Dapur SPPG Yayasan Amanah Puri Annisa, bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
"Makan siang bergizi untuk kecamatan Pangandaran didistribusikan melalui dapur SPPG Yayasan Amanah Puri Annisa yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional," jelasnya.
Program MBG ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keseimbangan gizi siswa sekaligus merupakan langkah nyata agar terhindar dari gizi buruk dan stunting. (*)
Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
Editor | : Imadudin Muhammad |