https://jabar.times.co.id/
Berita

Kick Off Hari Guru Nasional 2025: Momentum Kebangkitan Pendidikan Madrasah

Rabu, 12 November 2025 - 20:15
Hari Guru Nasional 2025: Momentum Kebangkitan Pendidikan Madrasah Menteri Agama membuka Kick Off Hari Guru Nasional 2025 di UIN Cirebon. (FOTO: Maman Imanulhaq for TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, CIREBON – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, resmi membuka kegiatan Kick Off Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (12/11/2025).

Acara bertema "Membangun Guru Beradab dan Berwibawa, Momentum Kebangkitan Pendidikan Madrasah" ini dihadiri ratusan guru madrasah dari berbagai wilayah Jawa Barat.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa guru memiliki peran sentral dalam membangun karakter bangsa. Ia menilai pendidikan Indonesia harus berangkat dari nilai-nilai adab dan kemanusiaan, bukan sekadar penguasaan akademik semata.

"Para guru madrasah telah berdedikasi tinggi dalam membentuk karakter peserta didik yang santun dan tawadhu. Mereka mengajar dengan hati, dengan keikhlasan, dan melahirkan generasi yang beradab," ujar Nasaruddin Umar.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga menekankan bahwa guru bukan hanya pengajar, melainkan pembentuk peradaban. Ia berharap pendidikan beradab dapat melahirkan generasi yang beretika, santun, dan memiliki jiwa kebangsaan yang kuat.

Menag juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru madrasah yang tetap berjuang di tengah tantangan zaman. Menurutnya, madrasah kini telah menjadi model pendidikan karakter yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan spiritual.

"Madrasah bukan sekadar lembaga pendidikan alternatif, tapi telah menjadi garda depan pembentukan moral bangsa," ujarnya.

Guru Beradab, Fondasi Generasi Bermartabat

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Komisi VIII sekaligus Pengasuh Pesantren Ekologi Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq, menyampaikan bahwa guru beradab merupakan fondasi utama dalam mencetak generasi bermartabat.

"Guru yang beradab akan melahirkan murid yang berkarakter. Pendidikan tidak cukup dengan kecerdasan, tapi juga harus menumbuhkan empati dan tanggung jawab sosial," kata Kiai Maman.

Ia juga menyoroti pentingnya memperjuangkan kesejahteraan guru madrasah yang kerap menjadi pejuang sunyi di pelosok negeri. Menurutnya, pemerintah dan parlemen harus terus berkolaborasi untuk memastikan guru madrasah mendapat dukungan yang layak dalam hal kompetensi, fasilitas, dan penghargaan.

"Jangan biarkan guru berjuang sendirian. Mereka bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa, tapi penjaga moral bangsa. Negara harus hadir memastikan guru madrasah sejahtera, dihormati, dan diberdayakan," tegasnya.

Kiai Maman juga mengingatkan bahwa di era digital, guru harus menjadi agen moderasi beragama dan penjaga nilai kemanusiaan.

"Teknologi boleh mengubah cara belajar, tapi jangan sampai menghapus nilai adab. Guru harus tetap menjadi teladan, bukan hanya di kelas, tapi juga di ruang digital," ujarnya.

Ia menambahkan, digitalisasi pendidikan madrasah harus berjalan seiring dengan penguatan nilai-nilai spiritualitas. "Teknologi boleh maju, tapi adab tetap jadi dasar," katanya menutup pernyataan.

Komitmen Kebangkitan Pendidikan Madrasah

Kegiatan Kick Off Hari Guru Nasional 2025 ini menjadi pembuka rangkaian peringatan HGN di lingkungan Kementerian Agama. Selain dialog inspiratif, acara juga diisi dengan penandatanganan komitmen "Guru Beradab" oleh perwakilan guru madrasah se-Jawa Barat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Prof. Aan Jaelani, Anggota DPR RI Komisi VIII Selly Andriany Gantina, serta jajaran pejabat Kementerian Agama dan tokoh pendidikan Islam Cirebon.

Acara ditutup dengan doa bersama serta komitmen kolektif untuk menjadikan guru madrasah sebagai motor kebangkitan pendidikan beradab di Indonesia. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.