https://jabar.times.co.id/
Berita

Taman Ecopark, Destinasi Wisata yang Terbengkalai di Kota Banjar Setelah BWP dan Pejamben

Selasa, 21 Januari 2025 - 14:04
Taman Ecopark, Destinasi Wisata yang Terbengkalai di Kota Banjar Setelah BWP dan Pejamben Labirin ikon khas Ecopark dalam kondisi rusak. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANJAR – Kondisi Taman Ecopark di bantaran sungai wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, tak terawat.

Hal ini terlihat manakala TIMES Indonesia mengunjungi salah satu spot wisata yang sempat viral pada masanya dan dikelola oleh Dinas LH Kota Banjar.

Sejumlah kerusakan terlihat di area labirin dimana karpet imitasi berupa rumput hijau nampak banyak yang terkelupas dan lepas dari dinding labirin.

Fasilitas toilet juga terpantau dalam kondisi bobrok dimana atap toilet ambruk dan berantakan dengan urinoir khusus laki-laki terlihat kotor dan berkerak sehingga meninggalkan kesan jorok.

Selain air yang tak lagi mengocor, fasilitas musala juga terkesan kotor tak terawat jauh dari tampilan awal sebagai penunjang pariwisata yang bersih dan nyaman untuk digunakan beribadah.

Anggoro, salah satu warga setempat menyebut bahwa pihaknya sudah pernah mengadukan kondisi tersebut ke Dinas LH Kota Banjar namun hingga kini belum ada tanggapan.

"Artinya memang dinas terkait juga tidak memiliki perhatian terhadap ruang publik yang tentunya tidak sedikit memakan anggaran," ungkapnya.

Terbengkalainya Taman Ecopark bukanlah hal yang aneh bagi tataran masyarakat Kota Banjar. Sebelumnya, Banjar Waterpark sebagai salah satu objek wisata unggulan di Kota Banjar yang menelan anggaran miliaran juga bernasib pilu.

Selain Banjar Waterpark, kondisi memprihatinkan juga menimpa objek wisata Lembah Pejamben di Desa Binangun, Kecamatan Pataruman.

Tak jauh berbeda, beberapa fasilitas di Lembah Pejamben kini rusak parah seperti jembatan kayu dan bangunan gazebo alami kerusakan yang parah.

Dede Harisman selaku Plt Kepala Desa Binangung mengungkapkan bahwa kerusakan  terjadi karena bangunan kayu yang keropos akibat terkena panas matahari serta hujan.

"Kami memang sudah diserahi pengelolaannya tapi karena keterbatasan anggaran sehingga belum bisa dilakukan pemeliharaan," tandasnya.

Dede mengaku saat ini lebih memprioritaskan anggaran desa untuk program prioritas lainnya mengingat untuk perbaikannya memerlukan anggaran yang tak sedikit.

Andri, salah satu pengunjung di Lembah Pejamben berharap Pemerintah Kota Banjar dapat lebih mendorong pengelolaan objek wisata agar bisa lebih baik lagi agar dapat menjadi magnet bagi pendapatan masyarakat sekitarnya.

"Diharapkan ada perbaikan karena sayang kan kalau dibiarkan terbengkalai seperti ini padahal di sini viewnya sangat bagus," katanya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.