TIMES JABAR, MAJALENGKA – Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kini telah bertransformasi dengan pembangunannya di segala bidang. Salah satu perubahan signifikan yakni penataan ruang publik menjadi sebuah kawasan strategis pariwisata di jantung kota.
Pembangunan ruang publik sukses menarik banyak pengunjung dan menghapus stigma "Kota Pensiun," menjadikan Majalengka destinasi wisata yang menarik.
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi mengatakan, penataan kawasan ruang publik yang memperindah wajah kota tersebut merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya tarik. Hal ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan juga memberikan warga lokal tempat yang lebih nyaman untuk bersosialisasi dan beraktivitas.
"Pembangunan sejumlah ruang publik itu tentu untuk masyarakat Majalengka dan diharapkan dapat memanfaatkannya dengan baik. Kemudian, bagi para OPD agar benar-benar mengurus dan memelihara agar ruang publik yang sudah dibangun ini dapat terpelihara dan tidak terabaikan," ujar Bupati Karna Sobahi, Jumat (29/9/2023).
Bentuk investasi ini, kata bupati, bisa mendapatkan manfaat jangka panjang dalam hal pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup, serta akan berdampak pada indeks kebahagiaan warga Majalengka.
Namun demikian, diakuinya bahwa hampir separuh waktu masa jabatannya selama dua setengah tahun kondisi kala itu terpengaruh oleh pandemi Covid-19, yang telah membuat anggaran keuangan Kabupaten Majalengka menjadi carut marut.
Tantangan tersebut tidak menghentikan upayanya dalam mencapai target itu. Program-program penanggulangan pandemi tetap menjadi prioritas, sekaligus memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana.
Pembangunan Fasilitas Ruang Publik
Bupati Majalengka, H Karna Sobahi. (FOTO: Hendri Firmansyah/TIMES Indonesia)
Tercatat, pada tahun 2021 Pemkab Majalengka membuka tujuh fasilitas ruang publik yang telah berhasil dibangunnya.
Tujuh ruang publik tersebut di antaranya, revitalisasi Alun-alun Majalengka, pembangunan area parkir Bunderan Kasawan Taman Raharja, pembangunan mushola Raharja, penataan lapangan GGM dan pembangunan Skywalk Raharja, penataan pedestrian Ahmad Yani, penataan pedestrian Taman Raharja dan taman area parkir DPRD.
"Ketujuh ruang publik yang dibuka ini dibiayai dari APBD, bantuan keuangan provinsi dan CSR, dengan total mencapai Rp 28.649.449.000," kata Karna Sobahi.
Begitu pun di tahun berikutnya, pembangunan lainnya telah berhasil dicapai guna sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat Majalengka, khususnya pemenuhan di bidang infrastruktur.
Salah satu pembangunan yang menarik adalah melakukan transformasi tempat pembuangan sampah yang berada di daerah Munjul menjadi sebuah kawasan pusat jajanan atau kuliner.
Penciptaan ruang ini telah mengubah area yang sebelumnya tidak terawat menjadi tujuan wisata kuliner yang menarik. Lingkungan itu pun diperkuat pula dengan keberadaan Taman Raharja sehingga menambah keindahan dan menciptakan ruang rekreasi yang nyaman bagi warga.
Bundaran Munjul juga mengalami perubahan drastis dengan penambahan elemen ikonik berupa bola dunia. Bola dunia tersebut bukan hanya menjadi ciri khas, tetapi juga simbol kemajuan Majalengka yang terbuka untuk dunia. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan memberikan kesan positif tentang kabupaten ini.
Alun-alun Majalengka. (FOTO: Hendri Firmansyah/TIMES Indonesia)
Selanjutnya, pembangunan Taman Sejarah merupakan wujud kepedulian Pemkab Majalengka terhadap warisan sejarah daerah. Dengan pembangunan taman ini, sejarah dan budaya lokal dapat diapresiasi lebih baik oleh masyarakat.
Alun-alun Majalengka yang direvitalisasi menjadi lebih modern dan estetis menampakan kualitas ruang publik di pusat kota. Gaya infrastruktur terakota yang dipadukan dengan elemen artistik menciptakan lingkungan yang memiliki daya tarik dan mengundang interaksi sosial.
Selanjutnya, pembangunan Taman Bagja Raharja di atas lahan eks Mapolres Majalengka menunjukkan komitmen Pemkab Majalengka dalam memanfaatkan lahan yang tak terpakai secara produktif.
Taman ini tidak hanya memiliki fasilitas ruang publik, seperti masjid dan lapangan futsal, tetapi juga Gerai Kasungka yang memberikan peluang usaha kepada pedagang kuliner lokal.
Penataan pedestrian dengan konsep ala suasana ruang publik adalah inovasi lain yang meningkatkan kualitas hidup warga. Ini menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan ramah bagi pejalan kaki.
Begitu juga dengan Gedung Creative Center yang dibangun oleh Pemkab Majalengka, gedung ini dirancang untuk menjadi wadah bagi masyarakat umum yang ingin menggali dan mengekspresikan potensi kreatif mereka, serta untuk memfasilitasi pertemuan dan kolaborasi antara pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif.
"Gedung ini adalah tempat di mana masyarakat dapat menciptakan, berbagi ide-ide kreatif, dan memperkuat jaringan sosial," jelasnya.
Bupati Majalengka Karna Sobahi menegaskan, bahwa dengan adanya sejumlah area publik yang telah dibangun Pemkab Majalengka ini, diharapkan akan mendorong aktivitas positif yang pada akhirnya dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat Kabupaten Majalengka. (*)
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Ronny Wicaksono |