https://jabar.times.co.id/
Berita

Dampak Larangan Beroperasi Mobil Odong-Odong di Ciamis

Senin, 28 Juni 2021 - 13:43
Dampak Larangan Beroperasi Mobil Odong-Odong di Ciamis Aris Maulana bersama mobil odong-odong yang dikemudikannya (FOTO: Dok. Aris Maulana)

TIMES JABAR, CIAMIS – Dampak larangan beroperasi pada mobil odong-odong di Ciamis, tidak hanya berpengaruh pada penghasilan pengemudinya. Namun, para pengemudinya juga mendapat banyak hujatan di media sosial (medsos).

"Setelah dua kali kecelakaan mobil odong-odong di Ciamis, banyak yang bilang mobil odong-odong itu jelek di medsos. Padahal, tidak semua mobil odong-odong begitu," terang Aris Maulana (32), salah satu pengemudi mobil odong-odong, Senin (28/6/2021).

Aris-Maulana-bersama-mobil-odong-odong-yang-dikemudikannya-2.jpgMobil odong-odong milik Aris Maulana saat berkendara membawa penumpang ke objek wisata di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (FOTO: Dok. Aris Maulana)

Aris juga menyatakan, justru mobil odong-odong miliknya sering ada perawatan setiap bulan. Bahkan, mobil modifikasi odong-odongnya juga dari mobil Mitsubishi SS yang bukan rongsok dan kualitasnya bagus.

Adanya kecelakaan tersebut juga membuat penumpangnya sekarang menjadi takut naik mobil odong-odong lagi. Bahkan, ada petugas juga yang melarang mobil odong-odong untuk jalan.

"Sekarang, penumpangnya tidak ada. Padahal dulu saya biasanya bisa mengantarkan penumpang per hari hingga ke satu atau dua tempat wisata di Ciamis," ucap Aris, warga Dusun Rungki, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Jawa Barat.

Aris-Maulana-bersama-mobil-odong-odong-yang-dikemudikannya-3.jpgIlustrasi - mobil odong-odong (FOTO: acuysticker)

Aris yang sudah berpengalaman dua tahun menjadi pengemudi mobil odong-odong tersebut lalu kebingungan. Sebab, Ia tidak memiliki pekerjaan yang lain lagi.

"Saya sudah menghabiskan Rp60 juta untuk modifikasi mobil odong-odong ini. Namun, sekarang saya bingung harus usaha apa lagi," jelasnya.

Selama Aris menjadi sopir mobil odong-odong, Ia tidak pernah mengalami kecelakaan atau halangan apapun. "Bahkan, kalau penumpangnya sudah 15 orang, saya tidak mau ambil lagi karena tidak mau nantinya jadi berisiko," imbuh Aris yang juga merupakan anggota Komunitas Tayo Perintis Ciamis (Katawis). (*)

 

Pewarta : Natasya Putri Suparman (MG-327)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.