https://jabar.times.co.id/
Berita

Akibat Tekanan Hidup, Pria Warga Cigadog Nekat Tiduran di Bantalan Rel KA

Jumat, 05 Juli 2024 - 04:53
Akibat Tekanan Hidup, Pria Warga Cigadog Nekat Tiduran di Bantalan Rel KA Personel polisi bersama warga saat mengamankan IP (33) warga Cigadog, Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya di pintu lintasan KA Pancasila, Lengkongsari, Tawang, Kota Tasikmalaya. Kamis (4/7/2024) sore (FOTO: Dok. Polsek Tawang/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Seorang pria berinisial IP (33) warga Desa Cigadog, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya mencoba mengakhiri hidupnya dengan tiduran di bantalan rel kereta api.

Aksi ini dilakukan di pintu lintasan kereta api Pasar Pancasila, Lengkongsari, Tawang, Kota Tasikmalaya, sekitar pukul 17.30 WIB. Kamis (4/7/2024) sore  Berkat kesigapan warga, polisi, dan petugas penjaga pintu PT KAI, IP akhirnya berhasil diselamatkan.

IP diduga mengalami tekanan hidup yang berat dan berada di bawah pengaruh minuman keras saat melakukan aksi tersebut. Setelah diselamatkan, IP dibawa ke Mapolsek Tawang untuk diamankan. 

mengamankan-IP-2.jpgKapolsek Tawang Iptu Deni Susanto saat memberikan pengarahan kepada pihak keluarga dan perangkat desa di Mapolsek Tawang, Kota Tasikmalaya, Kamis (4/7/2024) malam (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Di Mapolsek Tawang, IP mengutarakan berbagai masalah hidup yang dihadapinya. Dia mengaku tidak memiliki harta benda lagi, rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian, apalagi dia kehilangan pekerjaan.

Untuk menyambung hidup, IP memilih mengamen di wilayah Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Tanpa gitar, dia mengamen hanya dengan bernyanyi diiringi ketukan botol plastik berisi batu kerikil. 

mengamankan-IP-3.jpg

IP juga mengakui bahwa kebiasaannya bermain judi online (judol) menjadi salah satu penyebab utama kehidupannya berantakan. Meski sudah tidak memiliki apa-apa, IP tetap bermain judol dengan meminjam ponsel temannya.

"Ya pak, saya kapok tidak akan mengulangi perbuatan itu (mencoba bunuh diri). Saya tidak akan menjual kelapa, menjual beras punya kakek saya," kata IP dengan mulut yang tercium aroma minuman beralkohol.

IP baru beberapa bulan kembali ke Tasikmalaya dan tinggal di rumah kakeknya bersama kedua bibinya setelah sebelumnya tinggal di Tangerang bersama orang tuanya. 

Terkait aksi nekatnya, IP mengakui bahwa dia sempat menenggak minuman keras yang dibelinya di sekitar Pasar Pancasila. "Ya saya punya Rp15 ribu tadi beli ciu di Pancasila," kata IP.

Kapolsek Tawang, Iptu Deni Susanto, menjelaskan bahwa menjelang magrib, IP dipergoki warga sedang tiduran di bantalan rel kereta api dekat Pasar Pancasila. Ketika ditegur warga yang khawatir dengan aksi berbahaya tersebut, IP tidak bergeming. Warga dan petugas PT KAI akhirnya melapor ke polisi.

"Dari hasil laporan, yang bersangkutan melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan tiduran di rel kereta, namun Alhamdulillah berhasil diamankan oleh anggota kami bersama masyarakat, karena saat itu beberapa menit lagi akan lewat kereta api," kata Deni.

IP akhirnya diamankan ke Mapolsek Tawang. Polisi menduga selain karena permasalahan hidup yang dialami, IP nekat melakukan hal itu karena berada dalam pengaruh minuman keras.

"Ia (IP) saat itu dalam pengaruh alkohol setelah menegak minuman keras, untuk menjaga keselamatannya kami amankan dulu dan ditenangkan dulu di Polsek," tambah Deni.

Beruntung, IP membawa identitas sehingga polisi bisa menghubungi keluarganya. Akhirnya, ditemani aparat desa Cigadog, kakek IP datang menjemputnya, Polisi juga meminta pihak keluarga dan aparat desa untuk melakukan pendampingan terhadap kondisi IP.

"Setelah berkoordinasi dengan aparat desa setempat, yang bersangkutan kami serahkan kepada keluarganya," kata Deni. 

Dari keterangan pihak keluarga, diketahui bahwa IP sudah lima hari tidak pulang ke rumah. Pihak keluarga pun sempat melakukan pencarian. 

"Muhun, tos lima dinteun teu mulang, ari biasana mah ngamen di Pasar Singaparna (Memang ia (IP) sudah lima hari nggak pulang, biasanya ia ngamen di Pasar Singaparna, " ujarnya.

"Perkawis judi sareung mabok mah abdi kirang uninga, hatur nuhun ka sadayana masyarakat oge ka pulisi anu tos nyalametkeun incu abdi. (Kalau soal main judi atau mabuk-mabukan, saya kurang tahu, terima kasih kepada masyarakat dan pihak kepolisian yang telah menyelamatkan nyawa cucu saya)." pungkas kakek IP. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.