TIMES JABAR, MADINAH – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas memberikan perhatian khusus terhadap potensi kepadatan jemaah haji Indonesia di Muzdalifah, meskipun skema murur telah ditetapkan. Menag tetap meminta mitigasi untuk mengantisipasi kepadatan pada hari H.
Mitigasi Kepadatan di Muzdalifah
Kasatops Armuzna PPIH Arab Saudi yang mendampingi Menag memberikan tanggapan. Ia menyatakan bahwa jika terjadi kepadatan di Muzdalifah, pihaknya akan menerapkan percepatan pemberangkatan dari Arafah ke Mina.
"Jika kondisi terhenti, kami akan koordinasi dengan PIC di Arafah untuk mempercepat proses keberangkatan jemaah dari Arafah ke Mina. Kalau memungkinkan, semua jemaah akan melakukan murur," ujarnya.
Amin Indragiri dari pihak Masyariq menambahkan bahwa skema _murur_ di Muzdalifah bisa diterapkan, tergantung keputusan pemerintah Indonesia.
Pengurangan Luas Lahan di Muzdalifah
Menag Yaqut menunjukkan lokasi pembangunan toilet baru di Muzdalifah yang memakan lahan hingga 2 hektare, yang berimbas pada luas lahan yang ditempati jemaah.
"Apabila tahun lalu lahan per jemaah sekitar 54 cm, saat ini hanya 29 cm jika semua jemaah Indonesia dimasukkan ke Muzdalifah. Tentu saja dengan luas ini tidak memungkinkan jemaah bisa nyaman untuk mabit. Maka kami ambil skema murur," jelas Menag.
Koordinasi dengan Ulama dan Ormas Islam
Gus Men menyatakan bahwa untuk penerapan skema murur, pihaknya sudah berkoordinasi dengan ulama dan ormas Islam.
"Semua memberi dukungan atas pilihan ini. Demi kenyamanan dan kemaslahatan semua," katanya.
Sebanyak 55 ribu jemaah haji akan menjalankan skema murur. Ada empat kriteria yang diprioritaskan menjalankan skema murur, yaitu lansia, jemaah berisiko tinggi, disabilitas, dan juga para pendampingnya.
Dengan langkah-langkah ini, Menag Yaqut berharap pelaksanaan haji tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan nyaman, memastikan semua jemaah dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan aman. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menag RI: Skema Murur Jadi Prioritas Bagi Kelancaran Jemaah Haji
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |