https://jabar.times.co.id/
Berita

Menyingkap Sejarah Awal Berdirinya Kabupaten Majalengka

Minggu, 11 Februari 2024 - 18:00
Menyingkap Sejarah Awal Berdirinya Kabupaten Majalengka Grumala bersama masyarakat Gunungwangi melakukan ziarah ke makam komplek pemakaman Bupati Majalengka pertama, Raden Tumenggung Dendanegara. (FOTO: Grumala for TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, MAJALENGKA – Setiap tanggal 11 Februari masyarakat Gunungwangi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, melakukan ziarah sejarah ke kompleks pemakaman Raden Tumenggung Dendanegara, bupati Majalengka yang pertama.

Kegiatan ini telah menjadi bagian dari tradisi selama enam tahun terakhir, digelar oleh pemerintah desa setempat bekerja sama dengan Grup Madjalengka Baheula (Grumala).

Menurut seorang pegiat sejarah dari komunitas Grumala, Nana Rohmana, bahwa dalam kegiatan yang digelarnya itu sekaligus untuk memperingati momen bersejarah pergantian nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka.

"Melalui ziarah sejarah ini menjadi ruang bagi kita untuk memahami lebih dalam perjalanan sejarah pembentukan pemerintahan administratif Kabupaten Majalengka," ungkap Nana Rohmana, Minggu (11/2/2024).

Dikatakannya, acara tersebut mengangkat tema perpindahan pemerintahan dari Kabupaten Maja ke Sindangkasih, yang kemudian disertai dengan perubahan nama menjadi Kabupaten Majalengka pada tanggal 11 Februari 1840.

Nana menuturkan, bahwa dalam perjalanan sejarah tersebut melibatkan tokoh-tokoh penting, seperti Raden Tumenggung Dendanegara, yang ditunjuk sebagai Bupati Maja pada tahun 1819.

"Ini bukan hanya acara lokal, tetapi juga merupakan bagian penting dari sejarah Kabupaten Majalengka yang harus diapresiasi secara luas," ujar Naro, sapaan akrab pria ini.

Lebih lanjut Naro memaparkan, bahwa pada tahun 1840, setelah Kabupaten Maja berganti nama menjadi Kabupaten Majalengka, Raden Tumenggung Dendanegara diangkat menjadi Bupati Cirebon, sedangkan Bupati Majalengka digantikan oleh RAA Kertadiningrat.

Sementara, sosok Raden Tumenggung Dendanegara, yang berasal dari keluarga Kesultanan Cirebon itu lahir pada tahun 1781 dan wafat pada tahun 1852.

Peta-VOC.jpgPeta VOC tahun 1670-an nama Majalengka. Belum tercatat yang ada Sindangkasih, Jatiraga, Karangsambung dan sejumlah daerah lainnya di sepanjang aliran sungai Cimanuk. (FOTO: Grumala for TIMES Indonesia)

Mengenai nama "Majalengka" sendiri, ia menyatakan bahwa namanya baru muncul dalam Staatblaad Belanda pada tanggal 11 Februari 1840. Data sejarah menunjukkan bahwa sebelum tahun 1840, nama Majalengka belum tercatat dalam peta-peta tua.

"Dalam peta VOC tahun 1670-an nama Majalengka belum ada. Yang ada Sindangkasih, Jatiraga, Karangsambung dan sejumlah daerah lainnya di sepanjang aliran sungai Cimanuk," katanya.

Naro menandaskan, bahwa acara ziarah sejarah yang diadakan di wilayah Kecamatan Argapura di ini bukan hanya sebatas ritual tahunan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya memahami tentang perjalanan sejarah cikal bakal Kabupaten Majalengka. (*)

Pewarta : Hendri Firmansyah
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.