https://jabar.times.co.id/
Berita

Inspiratrip Mendadak Baduy Bersama Bakti Milenial, Mizan Amanah, dan Inspirator Kebaikan

Kamis, 06 Februari 2025 - 08:56
Inspiratrip Mendadak Baduy Bersama Bakti Milenial, Mizan Amanah, dan Inspirator Kebaikan Tim Inspiratrip Mendadak Baduy bersama Bakti Milenial, Mizan Amanah, dan Inspirator Kebaikan dalam kunjungan ke Kanekes, Kabupaten Lebak. (FOTO: Fani for TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, LEBAK – Inspiratrip Mendadak Baduy Bersama Bakti Milenial, Mizan Amanah, dan Inspirator Kebaikan adalah sebuah kegiatan yang memberikan pengalaman luar biasa bagi para peserta, khususnya mahasiswa dan dosen dari seluruh Indonesia yang terdaftar dan terpilih untuk mengikuti kegiatan ini. 

Acara yang bertemakan "Merajut Harmoni, Menginspirasi Negeri" ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga negara Indonesia, mempelajari kebudayaan suku Baduy yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal, serta merasakan kehidupan yang jauh dari teknologi modern. 

"Kegiatan ini diadakan di Desa Kanekes Saba Baduy, Lebak, Banten, yang merupakan tempat tinggal suku Baduy yang masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat mereka secara turun-temurun," kata Koordinator Divisi Pendidikan, Fani Sheilamita Caesar, kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).

Perjalanan Menuju Lokasi

Fani menceritakan keberangkatan dimulai dengan penuh semangat dan persiapan matang bersama panitia yang terdiri dari Kak Iqbal, Kak Muti, Kak Anin, Kak Syahrial, Kak Safitri, Kak Bahri, dan Kak Farhan, yang bertugas memastikan acara berlangsung dengan lancar dan penuh makna. 

"Perjalanan menuju Baduy bukan hanya sekadar hiking biasa, namun menjadi pengalaman yang menyegarkan jiwa. Dimulai dari Rangkasbitung menuju Ciboleger, tempat di mana para peserta dan panitia bertemu untuk pertama kalinya, meskipun berasal dari latar belakang, daerah, dan kampus yang berbeda, semua memiliki tujuan yang sama, yakni merasakan pengalaman luar biasa di Baduy," ujarnya.

Sesampainya di lokasi pemilik akun media sosial Instagram @fanisheila_ mengatakan, waktu seakan berhenti sejenak. Beberapa hari di Baduy membuatnya benar-benar merasakan keindahan dan kedamaian hidup tanpa gangguan teknologi. 

"Kegiatan sehari-hari masyarakat Baduy yang sederhana, seperti mandi di sungai, berjalan melintasi tanah berlumpur, tidur tanpa kasur, dan tanpa akses listrik, memberi pengalaman yang tak terlupakan," ungkapnya penuh haru.

Potret-suku-Baduy.jpgPotret suku Baduy di Kabupaten Lebak (FOTO: Fani for TIMES Indonesia)

Menjaga Harmoni dengan Alam

Perempuan cantik yang hobi menari dan bercita-cita menjadi women entrepreneur ini menyebut bahwa masyarakat Baduy sangat menjaga kelestarian alam dan budaya mereka, sebuah contoh nyata betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. 

"Saya, bersama teman-teman dari divisi pendidikan seperti Kak Tira, Anez, Nabila, Aufa, Affan, Riyan, dan Bayu, berbagi pengetahuan mengenai keberagaman Indonesia, mulai dari bahasa hingga kebudayaan lokal yang menarik," imbuhnya menjabarkan.

Lanjutnya, kegiatan ini memberikan banyak pelajaran, salah satunya adalah betapa pentingnya menjaga keberagaman dan kekayaan alam Indonesia yang sangat luas. Hal ini juga mengingatkan semua bahwa sebagai bangsa, harus bangga menjadi bagian dari negara yang memiliki keberagaman suku, budaya, dan kekayaan alam yang melimpah.

"Dari pengalaman ini, kita bisa belajar banyak tentang hidup dalam kesederhanaan, dan bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada kemewahan atau teknologi. Suku Baduy mengajarkan kita untuk menjaga dan melestarikan alam dan budaya dengan cara yang sederhana namun penuh makna," imbuhnya.

Lebih jauh ucap Fani, salah satu pepatah dari suku Baduy yang sangat mengena adalah "Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung", yang mengajarkan semua pihak untuk saling menghormati dan menjaga harmoni dengan alam serta sesama manusia. 

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman budaya yang mendalam, mempererat hubungan antar peserta, serta menumbuhkan rasa syukur atas kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk melakukan perjalanan secara gratis, sambil mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Baduy yang luar biasa," sambungnya.

Harapan

Dirinya berharap untuk selanjutnya setelah mengikuti kegiatan ini adalah agar setiap pemuda dapat memanfaatkan waktu muda mereka dengan melakukan kegiatan yang produktif, seperti menjadi relawan setidaknya sekali dalam hidup. Hal ini akan membuka mata terhadap kekayaan Indonesia yang sangat luas, serta membuat semakin bangga menjadi bagian dari bangsa yang penuh dengan keberagaman ini. 

"Kegiatan ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, namun juga perjalanan batin untuk menemukan makna sejati dari hidup dalam kesederhanaan dan harmoni dengan alam," tutup anak dari Hasta Pamungkas dan Yanti ini dengan nada penuh semangat. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.