TIMES JABAR, BANDUNG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung menggelar acara Deklarasi Stop Pernikahan Dini. Acara ini diadakan di Youth Centre Sport Jabar Arcamanik dan dihadiri oleh 2.045 pelajar dari 122 sekolah di Kota Bandung, terdiri dari 75 SMP Negeri, 20 SMP Swasta, dan 27 SMA Negeri, Rabu (22/11/2023).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran para peserta didik untuk melindungi hak-hak anak dan mempersiapkan perencanaan berkeluarga yang matang dan berkualitas, serta mencegah lahirnya generasi stunting.

"Melalui deklarasi ini, kami ingin memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik tentang pentingnya perencanaan keluarga yang berkualitas," ungkap Kenny.

"Kami juga ingin memberikan edukasi kepada mereka agar berkomitmen pada kepentingan pribadi maupun bangsa dan negara, serta mengurangi angka pernikahan dini demi mencegah lahirnya generasi stunting," lanjut Kenny.

Selain itu, Pj Wali Kota Bandung yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asep Saeful Gufron, sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Deklarasi Pelajar ini. Ia merasa bersyukur karena angka pernikahan dini di Kota Bandung masih tergolong rendah dibandingkan dengan daerah lain.

"Melalui kerja sama antara DPPKB dan Dinas Pendidikan, kami berharap dapat terus melakukan upaya pencegahan pernikahan dini di Kota Bandung," ujar Asep menambahkan

"Kami akan menggunakan komunikasi, informasi, dan edukasi dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidang ini. Semoga dengan adanya upaya ini, angka pernikahan dini dapat terus berkurang," tuturnya.

Deklarasi ini menunjukkan komitmen dan upaya nyata dari Kota Bandung untuk mencegah pernikahan dini. Dengan mengatasi masalah pernikahan dini, masalah stunting juga akan berkurang. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, para pelajar di Kota Bandung diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat dengan mempromosikan perencanaan keluarga yang matang dan berkualitas.

Asep berharap bahwa kesadaran dan komitmen para pelajar yang telah dideklarasikan dalam acara ini akan terus berlanjut dan menular ke seluruh masyarakat Kota Bandung. Hentikan pernikahan dini, lindungi hak-hak anak, dan ciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.

Ia menuturkan bahwa dalam mencapai hal ini, dukungan dan kerjasama semua pihak sangatlah penting. Semua pihak dapat bergandengan tangan dan bekerja bersama untuk mewujudkan Kota Bandung yang bebas dari pernikahan dini dan generasi stunting.

Asep mengungkapkan bahwa dengan bersama-sama, tujuan dapat diraih dan masa depan yang lebih baik bisa dicapai bagi anak-anak dan juga bagi bangsa ini. (*)