https://jabar.times.co.id/
Berita

Guru Inspiratif dari Kota Bandung, Buka Bimbingan Belajar dengan Bayaran Sukarela

Kamis, 15 September 2022 - 11:57
Guru Inspiratif dari Kota Bandung, Buka Bimbingan Belajar dengan Bayaran Sukarela Elis, guru bimbel sedang mengajar murid-muridnya di rumahnya. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Guru yang satu ini patut diacungi jempol. Elis Kurniawati, seorang guru inspiratif membuka bimbingan belajar di Bandung, tepatnya di rumahnya, dengan imbalan atau bayaran sukarela.

Elis yang juga bekerja sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara Bunda ini mengaku bahagia bisa mengajar anak-anak di lingkungan rumahnya yang berada di jalan Sukabumi Dalam, Kelurahan Kacapiring Kota Bandung.

Pada tahun 2020, Elis bercerita tentang awal mendirikan bimbingan belajar di Kota Bandung.

Guru-Inspiratif-b.jpgElis guru bimbel warga jalan Sukabumi Dalam Kelurahan Kacapiring Kota Bandung. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)

Saat kasus Covid-19 muncul kegiatan belajar pun terkena imbas. Kegiatan belajar mengajar pun kala itu dihentikan. Guru ini pun terkena dampaknya, yaitu ia tidak bisa lagi mengajar di tempat bimbingan belajar di Kota Bandung.

Demi menyambung hidup, sang guru pun mencoba membuka bimbingan belajar bagi anak-anak di sekitaran lingkungan rumahnya di kawasan Kota Bandung. Gagasan itu diakui dia atas dasar usulan dari para tetangganya.

"Setelah membuka bimbingan belajar, warga dan anak-anaknya menyambut positif dan antusias. Bimbingan belajar ini juga tidak terlepas dari dukungan warga," jelas Elis sang guru  saat ditemui TIMES Indonesia di Bandung, pada Rabu (14/9/22).

Antusiasme warga pun tampak meriah pada saat itu, kata Elis yang menyebutkan pada awal bimbingan belajar dibuka saja sudah 50 anak didik yang terlibat.

Namun, tambah sang guru, kini jumlah anak didiknya mulai berkurang lantaran sejumlah sekolah di Bandung kini sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Awal-awal buka bimbingan belajar sampai 50 anak ikut belajar. Kalau sekarang sudah agak berkurang karena anak-anak sudah melaksanakan PTM jadi paling antara 20 sampai 30 anak yang ikut bimbel di sini," imbuh Elis yang sudah cukup lama menjadi guru ini.

Guru-Inspiratif-c.jpgElis sedang memberikan pertanyaan kepada muridnya. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)

Bagi mereka yang ingin belajar di bimbingan belajar ini pun hanya membayar secara sukarela. Karena yang terpenting bagi Elis, anak-anak didiknya punya keinginan untuk belajar dulu.

"Anak-anak bayar secara sukarela aja. Ada yang dua ribu juga nggak apa-apa, yang penting anak-anak mau belajar saja dulu di bimbel ini. Nggak usah mikirin yang lain-lain, kadang-kadang kalau ada yang ngasih saya untuk dibeli perlengkapan belajar. Pengennya sih biaya sendiri," ucapnya.

Diakui Elis, para orang tua yang menitipkan anaknya untuk bimbel pun mengatakan sangat terbantu dengan adanya bimbel di lingkungannya. Pasalnya, para orang tua terkadang mengaku kesulitan untuk mengajarkan anaknya sendiri di rumah.

"Kalau di rumahnya masing-masing kadang anak susah untuk belajar. Tapi kalau di tempat bimbel ini mereka justru semangat untuk belajar. Kalau di rumahnya mah disuruh baca juga ngga mau. Ibunya anak-anak malah jadi stres karena kalau di rumah suka ngga mau belajar," kata Elis.

Anak-anak didik yang belajar di bimbel ini pun mulai dari usia pra sekolah sampai kelas 6 SD. Metode pembelajarannya mulai dari baca, tulis, dan menghitung (calistung) sebagaimana umumnya pembelajaran di Sekolah Dasar.

Durasi belajarnya juga tidak lama, sekitar satu jam lebih. Sebab, jelas ibu dua anak ini, lama tidaknya mengajar tergantung kemampuan anak didiknya.

"Tapi kalau anak-anaknya yang ngeyel belajar bisa lebih dari sejam. Karena anak-anak beda-beda kemampuannya. Kadang ada yang main atau jajan dulu jadi agak lama," ungkap Elis tersenyum.

Meski ada keterbatasan menyediakan perlengkapan belajar, seperti alat-alat tulis, meja lipat, dan beberapa buku ,tidak membuatnya surut untuk terus mendidik murid-murid di tempat bimbel tersebut.

Selain mengajar di PAUD dan bimbingan belajar yang dikeloanya, Elis juga tengah mengikuti perkuliahan. Namun hal itu tidak menyulitkan dirinya terutama dalam membagi waktu.

Hal yang membanggakan bagi Elis adalah ketika anak didiknya berhasil untuk mengikuti pembelajaran di bimbel, hingga bisa membaca dan menulis.

"Dulu ada yang dari Indramayu anaknya duduk di kelas 2 tapi tidak bisa baca dan menghitung. Tapi setelah diajarkan akhirnya bisa sampai saat ini. Aduh gimana ya cara mengajarnya, tapi Alhamdulillah bisa sekarang sampai kelas 4," pungkas Elis.

Ia berharap bimbingan belajar ini bisa berkelanjutan hingga bisa berkembang lebih besar lagi. "Pengennya sih makin berkembang aja," kata Elis, sang guru inspiratif di kediamannya di jalan Sukabumi Dalam, Kelurahan Kacapiring Kota Bandung. (*)

Pewarta : Megha Kusumaningtrias Nugraha (MG-436)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.