https://jabar.times.co.id/
Berita

Bangunan Madrasah di Indramayu Roboh

Kamis, 08 Desember 2022 - 22:32
Bangunan Madrasah di Indramayu Roboh Bangunan Madrasah di Indramayu roboh akibat angin kencang. (FOTO: Selamet Hidayat/ TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, INDRAMAYU – Sebuah bangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Indramayu roboh dan mengalami kerusakan yang cukup parah. Kejadian tersebut terjadi di blok Timal, Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Madrasah roboh karena angin kencang dan hujan.

Atas kejadian tersebut satu bangunan kelas hampir rata dengan tanah dan tinggal puing puingnya saja. Pasca madrasah roboh, bangunan yang lainnya juga sangat memprihatinkan dan sangat membahayakan para santri kalau dipaksakan digunakan proses belajar.

Bangunan-Madrasah-di-Indramayu-2.jpg

Atas inisiatif para guru dan kepala sekolah, pasca bangunan madrasah roboh, untuk sementara proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di dalam warung rumah warga. Kondisi tempat belajar darurat ini sangat sempit dan membuat para santri merasa tidak nyaman untuk belajar.

Ada 50 santri Madrasah Bidayatun Nihayah yang terpaksa harus belajar berdesakan dan kumpul jadi satu dari empat kelas untuk belajar dalam satu ruangan.

Kepala Sekolah Madrasah Bidayatun Nihayah, Wahyidi, mengatakan kejadian yang menimpa sekolahannya itu terjadi pada hari Sabtu (3/12/2022) malam.

Bangunan-Madrasah-di-Indramayu-3.jpg

"Tidak ada korban jiwa karena peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, memang kondisi bangunan sebelumnya sudah ada retak-retak dibagian tembok dan agak membahayakan," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (8/12/2022).

Lebih lanjut, Wahyidi menjelaskan Madrasah ini dibangun pada tahun 2003, dan sempat melakukan renovasi karena mengalami kerusakan di bagian bangunan pada tahun 2018.

Besar harapannya untuk bisa membangun lagi Madrasah di lahan wakaf yang baru, tapi keterbatasan biaya membuatnya harus berpikir untuk mencari solusinya. 

Selain memikirkan nasib bangunan yang rusak parah dan perlu perbaikan, kami dan empat guru lainya harus pasrah belum menerima gaji selama satu tahun dari Pemda Indramayu yang nominal gaji guru Madrasah sebesar Rp300 ribu rupiah perbulan.

"Honor kami belum dibayarkan selama satu tahun oleh Pemda Indramayu dan sampai sekarang belum cair," terang Wahyudi.

Semetara itu, Aji salah satu santri MDTA Bidayatun Nihayah mengatakan sangat sedih melihat bangunan kelasnya roboh dan harus belajar bersama sama temannya di dalam warung yang kondisinya sangat sempit dan panas.

"Saya merasa tidak nyaman belajar di ruangan yang sempit dan panas, saya pengen punya kelas lagi untuk belajar, biar lebih bisa fokus," harap Aji. (*)

Pewarta : Selamet Hidayat (MG-417)
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.