https://jabar.times.co.id/
Berita

Pameran Foto Tegal dalam Bingkai Budaya, Kolaborasi PWI dan DKDKT

Sabtu, 31 Mei 2025 - 12:42
Pameran Foto Tegal dalam Bingkai Budaya, Kolaborasi PWI dan DKDKT Pameran Foto PWI dan DKDKT Kabupaten Tegal Gedung Rakyat Slawi (Foto: Cahyo Nugroho For TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TEGAL – Di antara gegap gempita dan hiruk pikuk perayaan Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal dengan panggung panggung hiburan, karnaval budaya, dan bazar yang riuh ada satu ruang yang sejuk, tenang, hening, dan justru paling dalam. 

Di Gedung Rakyat Slawi markas pengiat seni dan Budaya, pameran foto bertema “Budaya” digelar tanpa banyak hura-hura. Tapi dari dinding-dinding, gambar-gambar yang terpajang bicara dengan suara yang pelan namun tegas.

Pameran foto ini digagas oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tegal, berkolaborasi dengan Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) Sabtu (31/5/2025).

Ia hadir bukan untuk menghibur, tetapi menyapa kesadaran bahwa budaya bukan sesuatu yang kita simpan di lemari sejarah, melainkan sesuatu yang masih terus kita pakai, kita jalani, bahkan tanpa sadar.

Ada potret penari lengger bersiap di belakang panggung bambu tatapannya kosong, mungkin gugup, mungkin khidmat. Ada petani tua yang tertawa dalam peluh di bawah matahari. 

Ada juga anak-anak desa yang memainkan ritual turun-temurun, seperti sedang menjaga api kecil di tengah angin zaman, bahkan hingga penari seakan sampaikan pesan mendalam.

Pameran-Foto-PWI-dan-DKDKT-Kabupaten-Tegal-a.jpg

Foto-foto ini bukan dokumentasi biasa. Mereka adalah fragmen-fragmen hidup yang diam-diam merekam denyut lokalitas yang perlahan kian tergerus.

“Budaya itu tidak pernah mati. Ia hanya kehilangan ruang untuk bicara, Pameran ini adalah upaya kecil untuk memberinya ruang itu kembali.” ujar salah seorang pengurus PWI Kabupaten Tegal.

Di luar ruang pamer, ada diskusi budaya, Malam Ilir-ilir, dan beragam giat budaya serta sajian jajanan tradisional hingga sesi cerita dari para fotografer dan warga yang menjadi bagian dari gambar. Semua dikemas tidak mewah, tapi akrab. Seperti obrolan di beranda rumah.

Anak-anak muda hadir, memotret ulang dengan ponsel mereka. Mereka tidak hanya datang melihat, tapi juga bertanya. Tentang tarian itu namanya apa. Tentang kenapa ibu itu memakai kebaya di sawah. Tentang arti sesajen kecil di pojok foto.

Ini bukan pameran nostalgia. Ini pameran perenungan. Ia mengingatkan bahwa budaya bukan sesuatu yang sudah lewat, melainkan sesuatu yang berlangsung di luar radar kita.

DKDKT, sebagai mitra utama, menunjukkan bahwa pelestarian budaya tak harus bersifat puritan. Bersama DKKT, bereksperimen dengan cara menyapa generasi muda lewat gambar, media sosial, diskusi ringan, bahkan pendekatan visual storytelling.

“Melestarikan tidak berarti membekukan. Justru kita ingin budaya bisa fleksibel, lentur, dan hadir di ruang-ruang baru,” kata Faturahman perwakilan DKDKT saat berbincang dengan TIMES Indomesia.

Yang mereka jaga bukan hanya bentuk luar, tapi esensinya. Spiritnya. Bahwa di balik tarian, baju adat, upacara, sajian kuliner ini ada nilai yang membentuk jati diri.

Pameran yang hanya berlangsung dua hari ini berakhir pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore ini memang singkat. Tapi seperti foto yang membekukan waktu, ia merekam sesuatu yang lebih panjang: percakapan diam-diam antara masa lalu dan masa depan.

Lewat karya-karya para fotografer lokal, pameran ini menjadi catatan halus bahwa di tengah kemajuan, kita masih bisa menoleh ke belakang bukan untuk kembali, tapi untuk tahu ke mana kita berjalan.

Di Tegal, budaya masih bicara. Tidak lewat ceramah, tidak lewat selebrasi. Tapi lewat gambar yang diam, tapi tak pernah membisu. Pameran Foto hasil Jepretan PWI menjadi saksi bisu akan perjalanan sebuah sejarah dan budaya. (*)

Pewarta : Cahyo Nugroho
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.