TIMES JABAR, MALANG – Di tengah guyuran hujan, jenazah Andi Setiawan (33) dibawa oleh puluhan warga dan kerabatnya ke tempat peristirahatan terakhir, yakni di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mergosono yang tak jauh dari kediamannya.
Sekitar pukul 16.35 WIB proses pemakaman pun berlangsung. Terlihat, kerabat dan warga sekitar pun merasakan duka mendalam yang menimpa Andi sebagai korban meninggal ke-133 tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Sejumlah warga saat berdoa dan menyaksikan pemakaman korban tragedi Kanjuruhan di TPU Mergosono. (FOTO: Larasati/TIMES Indonesia)
Nampak juga hadir, Wali Kota Malang, Sutiaji, Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif hingga Kadinsos-P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriani yang ikut menghantarkan almarhum Andi ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Ibu korban, yakni Sri Siswati tak kuasa untuk ikut menghantarkan anaknya ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Saat ditemui awak media, Sri mengatakan bahwa dirinya sempat melihat bagaimana kondisi Andi yang terkapar tak berdaya di ruang ICU RSSA Malang.
"Kondisi anaknya itu gak sadar, saya sempat lihat," ujar Sri sembari menahan duka mendalam atas kepergian Andi, Selasa (18/10/2022).
Almarhum Andi diketahui memang suka menonton pertandingan bola, khususnya Arema FC. Kala itu ia nonton bersama teman-temannya dan sempat diberi tahu beberapa waktu lalu bahwa salah satu temannya juga meninggal dunia atas tragedi Kanjuruhan Malang.
"Meninggal juga temannya. Mas Andi juga selalu nonton Arema, memang suka," katanya.
Almarhum Andi ini meninggalkan kedua anaknya yang diketahui masih berada di Sekolah Dasar (SD). Karena Andi telah berpisah dengan istrinya, anak yang laki-laki ikut oleh mantan istrinya dan anak yang perempuan ikut dengannya.
"Mas Andi ini anak keempat. Anaknya dua, yang satu ikut ibunya dan yang satu di sini sama dia (Andi)," ungkapnya.
Sementara, pemakaman almarhum Andi sempat berlangsung hampir setengah jam lamanya. Sekitar pukul 17.00 WIB, warga dan kerabat pun mulai meninggalkan makam dari almarhum Andi Setiawan.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Malang, Sutiaji memastikan data meninggal dunia korban tragedi Kanjuruhan akan langsung di perbarui.
"Iya kita akan salurkan data dan cocokan dengan Dinkes, Dinsos dan BPBD. Sekarang sudah masuk data jumlah meninggal dunia. Untuk yang Kota Malang 31," tuturnya.
Selain itu, Sutiaji juga akan memastikan keberlangsungan pendidikan kedua anak dari almarhum Andi yang kini masih berada di jenjang SD.
"Sekalian sama bantuan ya. Anaknya juga menjadi tanggungan kita. Dua-duanya masih SD. Insyallah pemerintah akan bertanggungjawab atas semuanya," ujarnya.
Sebagai informasi, RSSA Malang menyatakan bahwa Andi Setiawan korban tragedi Stadion Kanjuruhan asal Kota Malang meninggal dunia sekitar pukul 13.20 WIB siang tadi. Atas peristiwa ini, korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia bertambah menjadi 133 jiwa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Duka Mendalam Iringi Pemakaman Korban ke-133 Tragedi Kanjuruhan
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |