TIMES JABAR, CIMAHI – Partai Golkar Cimahi merelease hasil survei tahap kedua dari Lembaga survei Indikator Politik untuk bakal calon Wali Kota Cimahi di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cimahi 2024.
Adapun lembaga survei Indikator Politik tersebut melakukan survei bakal calon Wali Kota Cimahi yang dimulai pada tanggal 9-13 Juli 2024, lalu yang sebelumnya mengunakan lembaga survei Poltracking Indonesia.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi Budhi Setiawan mengatakan, survei yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik sesuai instruksi dari DPP Partai Golkar. Sebab lembaga tersebut merupakan salah satu yang direkomendasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat untuk Pilkada 2024.
Menurut Budhi, Partai Golkar Cimahi telah melakukan survei sebanyak tiga kali survei yang dilakukan tahap pertama di Bulan Mei, tahap kedua Bulan Juli, dan terakhir di Bulan Agustus.
"Survei tahap kedua ini Partai Golkar fokus kepada dua nama dan hanya kepada bakal calon wali kota, tidak untuk bakal calon wakil wali kota," ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi Budhi Setiawan dalam press release kepada wartawan di Jalan Pesantren, Cimahi, Senin 29 Juli 2024.
Pada survei ini, Budhi menjelaskan, Partai Golkar hanya mensurvei dua nama untuk calon wali kota yakni mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan dan mantan Wali Kota Cimahi Ngatiyana.
"Munculnya nama Dikdik Suratno Nugrahawan hasil dari rekomendasi di tingkat DPD Kota Cimahi, kemudian masuk ke provinsi hingga ke pusat. Sedangkan, nama Ngatiyana muncul dari DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat," ucapnya.
Selain itu, Budhi memaparkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada 400 responden di 312 RW, 15 kelurahan, dan tiga kecamatan dengan margin of error plus minus 5%, Dikdik Suratno Nugrahawan unggul atas Ngatiyana.
"Melalui simulasi Top of Mine calon wali kota yang berjumlah 16 orang, Dikdik mendapatkan 27,5 persen dan Ngatiyana 12,0 persen," tuturnya.
Pada simulasi semi terbuka 13 calon, kata Budhi, bahwa Dikdik meraih 34,4 persen dan Ngatiyana 18,1 persen. Lalu untuk simulasi empat nama bakal calon wali kota, Dikdik mendapat 44,0 persen. Sedangkan Ngatiyana 21,50 persen.
"Ketika head to head atau simulasi dua nama calon wali kota, Dikdik memperoleh 54,1 persen dan Ngatiyana 30,3 persen," katanya.
Selain itu, Budhi menambahkan, untuk simulasi pasangan dengan empat pasang Dikdik mendapat 44,8 persen dan Ngatiyana 21,50 persen. Sementara simulasi tiga pasangan Dikdik memperoleh 50,2 persen dan Ngatiyana 26,20 persen. Bahkan untuk hasil simulasi terhadap kedua pasangan calon Dikdik mendapat 56,3 persen dan Ngatiyana hanya memperoleh 28,9 persen.
"Angka yang kami sampaikan adalah berdasarkan survei dari lembaga survei yang direkomendasika oleh KPU pusat. Ini juga dasarnya dari surat DPP Partai Golkar nomor B-1138/GOLKAR/IV/2024," ucapnya.
Melihat hasil survei, Budhi menerangkan, nama Dikdik Suratno Nugrahawan selalu unggul dari calon dan pasangan lainnya. Sehingga besar kemungkinan akan direkomendasi Partai Golkar sebagai bakal calon wali kota Cimahi.
"Kemungkinan besar akan muncul nama Dikdik, tetapi kewenangan rekomendasi ada di DPP Partai Golkar. Kita tunggu saja pada awal atau pertengahan Austus nanti pasti akan diumumkan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Pemenangan Dikdik Suratno Nugrahawan, Muhya Hadian mengaku gembira dengan hasil survei yang direlease Partai Golkar. Pasalnya, nama Dikdik unggul mutlak dalam survei Pilkada Cimahi dibandingkan figur yang lain dan data yang disampaikan sesuai fakta bukan hasil rekayasa.
"Saya optimistis Pak Dikdik bisa menang di Pilkada Cimahi 2024, mengingat angka survei itu dilakukan saat beliau masih terkekang oleh status ASN tapi sudah unggul. Apalagi ketika nanti Pak Dikdik menanggalkan ASN-nya dan fokus kerja politik, kami yakin angkanya bisa naik lagi hingga lebih dari 58%," katanya menandaskan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Survei Partai Golkar: Dikdik Ungguli Ngatiyana sebagai Bakal Calon Wali Kota di Pilkada Cimahi 2024
Pewarta | : Deni Supriatna |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |