TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Antrean pelanggan dipintu masuk area Matahari Dept Store mulai memanjang. Seorang pria setengah baya berbincang dengan seorang satpam antrean pengunjung, namun akhirnya meninggalkan lokasi Matahari Dept Store di Jalan Veteran No.10, Cilembang, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Minggu (26/12/21) siang.
TIMES Indonesia menghampiri dan berbincang dengan satpam yang bernama Thendy. Ia mengungkapkan sejak pagi puluhan pengunjung Matahari Dept Store tidak dapat masuk lantaran tidak bisa memperlihatkan aplikasi peduli lindungi di telepon selulernya dan sertifikat vaksinasi.
"Memang dengan terpaksa kami tidak mengijinkan pengunjung untuk masuk ke area toko, karena tidak bisa memperlihatkan bukti telah divaksin, sekalipun tenaga medis, Ini aturan dari kantor pusat kami pak," ungkapnya kepada TIMES Indonesia disamping scan barcode pintu masuk area toko.
Assisten Manager Matahari Dept Store Tasikmalaya Ecin Kuraesin mengungkapkan pihaknya telah memberlakukan aplikasi peduli lindungi sejak tiga bulan yang lalu berdasarkan intruksi dari managemen matahari Dept Store pusat.
"Matahari sudah menggunakan scan barcode sejak tiga bulan yang lalu, kami ini bisa dibilang pelopor penyedia layanan aplikasi pedulilindungi, tapi sayangnya masih banyak kendala,"ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (26/12/21)
Ecin menambahkan saat ini pihaknya sangat mendukung sekali program pemerintah dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19, salah satunya penggunaan aplikasi pedulilindungi. Namun menurutnya masih banyak kendala diantaranya sosialisasi aplikasi peduli lindungi belum maksimal diketahui oleh seluruh masyarakat Tasikmalaya terutama yang berada di pinggiran.
Matahari Dept Store Tasikmalaya Jalan Veteran No.10, Cilembang, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Minggu (26/12/21) siang. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
"Banyak pengunjung yang belum mengetahui aplikasi pedulilindungi, bahkan seorang pengunjung tenaga nakes saja barusan belum paham terhadap aplikasi ini," ucapnya.
Ia berharap sosialisasi aplikasi ini segera disosialisasikan secara menyeluruh kepada masyarakat Tasikmalaya, karena disamping untuk penanganan covid-19, berdampak terhadap omset penjualan tokonya.
"Sejak diberlakukan PPKM dan scan barcode pedulilindungi omset toko kami menurun tujuh puluh persen, namun tidak menjadi masalah utama, sebab kami mendukung program pemerintah, walaupun profit kami menurun. Toko kami pernah mendapat apresiasi dari kepala Perindag atas kedisiplinan, namun kami juga merasa kasihan sewaktu pengunjung kami mesti pulang lagi apalagi yang datang dari pelosok dengan jarak puluhan kilo," tandasnya
Di pelataran parkir Matahari Dept Store, petugas parkir Aji Fahmi mengungkapkan bahwa sejak pagi puluhan pengunjung Matahari Dept Store batal memasuki toko karena tidak memiliki sertifikat vaksin.
"Sejak pagi, puluhan orang nggak bisa masuk, bahkan omset parkir juga turun biasa penghasilan parkir dapat Rp600.000, dapat Rp300.000 juga sudah alhamdulilah," pungkasnya.
Pewarta | : Antara |
Editor | : Irfan Anshori |