TIMES JABAR, INDRAMAYU – Yayasan Darul Maarif Kaplongan Indramayu atau dikenal sebagai Kampus Hijau akan membuka lembaga pendidikan tinggi baru. Adalah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah atau STIT Darul Maarif Indramayu yang direncanakan akan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2023-2024.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pendiri STIT Darul Maarif Indramayu, M Kholil, saat menerima Visitasi Lapangan Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Maarif Indramayu oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Jumat (23/12/2022).
"Insya Allah tahun depan STIT Darul Maarif akan beroperasi dan mulai menerima mahasiswa baru," ujar Kholil kepada TIMES Indonesia.
Visitasi Lapangan Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Maarif Indramayu oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI. (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia)
Pendirian STIT Darul Maarif
STIT Darul Maarif menjadi lembaga pendidikan tinggi kedua dalam naungan Yayasan Darul Maarif Kaplongan setelah Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) NU Indramayu. Yayasan yang berdiri tahun 1983 itu juga memiliki tak kurang dari 8 lembaga pendidikan dari TK hingga SLTA serta pondok pesantren.
Kholil menjelaskan, rencana pendirian lembaga pendidikan tinggi tersebut telah dimulai sejak tahun 2020 lalu. Untuk tahap pertama STIT akan membuka satu program studi yakni Pendidikan Agama Islam (PAI).
"Semua persiapan sudah kita lakukan dan sudah kami paparkan kepada tim asesor dari Kemenag RI," ujar Kholil.
Kholil menguraikan, saat ini phaknya tinggal menunggu rekomendasi dari BAN-PT dan Kemenag RI untuk memulai kegiatan akademik. Berbagai persiapan telah dilakukan baik penyediaan sarana dan parasarana maupun dosen pengajar serta staf tenaga pendidikan.
"Jumlah dosen dan staf sudah sesuai kebutuhan dan kami sudah tidak sabar untuk menyambut tahun pertama lembaga ini beroperasi," ujar Kholil.
Tim asesor bersama calon dosen dan tenaga pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Maarif Indramayu. (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia)
Dijelaskan Kholill, pembukaan STIT Darul Maarif Indramayu tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat akan tersedianya lembaga pendidikan tinggi islam. Sehingga pihaknya membuka STIT Darul Maarif sebagai solusi menjawab kebutuhan tersebut. "Dan tentunya dengan harapan semakin meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Indramayu
Visitasi dan Kesan Kemenag RI
Sementara itu Subkoordinator Bina Kelembagaan PTKIS, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Rafiq Zainul Mun’im, mengaku terkesan dengan kesiapan STIT Darul Maarif Indramayu. Pihaknya melihat keseriusan tim pendiri menyelenggarakan pendidikan tinggi.
"Tujuan visitasi ini adalah untuk relevansi antara data dan fakta, ternyata lebih dari ekspektasi. STIT Darul Maarif kami lihat sangat siap," ujar Rafiq.
Melihat kesiapan tersebut, Rafiq bahkan menyarankan agar tim pendiri mengubah usulan menjadi universitas, dengan jumlah prodi yang lebih banyak. Hal ini dilihat dari berbagai aspek penilaian lapangan yang menurutnya sangat siap baik dari sisi sarana prasana maupun kebutuhan penunjang.
"Tetapi bagaimana pun kami berharap STIT Darul Maarif bisa memberi manfaat kepada masyarakat dalam menyediakan pendidikan tinggi bagi masyarakat Indramayu," ujar Rafiq. (*)
Pewarta | : Nurhidayat |
Editor | : Ronny Wicaksono |