TIMES JABAR, MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka), Jawa Barat, kembali mendapatkan pengakuan atas komitmennya dalam pengembangan desa wisata maju dan mandiri.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia dalam ajang Malam Apresiasi Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 yang digelar di Bali Nusa Dua Resort, Badung.

Penghargaan ini pun menjadi bukti nyata keberhasilan Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, dalam membina desa-desa wisata di wilayahnya hingga mencapai kemandirian.

Dedi menyatakan bahwa Kabupaten Majalengka berhasil membawa pulang tiga penghargaan sekaligus dalam acara tersebut, termasuk satu Satyalencana.

“Penghargaan pertama, saya menerima Satyalencana Bhakti Pembangunan Desa dan piagam atas komitmen dan dedikasi dalam membina desa wisata,” sebut Dedi Supandi, Senin (30/9/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Desa Gunungkuning meraih juara II dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 untuk kategori Desa Maju Mandiri. Selain itu, Yosep Hendrawan, Ketua BUMDes Inovatif, dinobatkan sebagai juara I kategori Pendamping Desa Inspiratif.

Dedi berharap, prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat di Majalengka untuk terus mendukung perkembangan sektor pariwisata di daerahnya masing-masing.

“Membangun desa wisata bukan berarti mengubah budaya atau membangun objek wisata baru. Tujuan utamanya adalah melestarikan alam, budaya dan adat desa, sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam menjaga warisan budaya dan alam, yang selama ini menjadi daya tarik utama desa wisata. 

Dengan desentralisasi kewenangan yang sudah diberikan kepada unsur-unsur wilayah, lanjutnya, diharapkan setiap desa mampu mengelola potensi alam dan budayanya secara mandiri.

"Mari kita wujudkan desa yang kuat, maju, mandiri, sejahtera dan demokratis. Salah satu indikatornya adalah kemampuan desa dalam mengelola alam, adat, dan budaya sebagai potensi serta aset yang bisa mendukung kemandirian ekonomi," paparnya.

Dedi menegaskan, bahwa pengembangan desa wisata di Majalengka diharapkan mampu menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat desa, sekaligus memperkuat identitas budaya dan alam yang menjadi kekayaan utama daerah. (*)