TIMES JABAR, JAKARTA – Ismail Haniyeh, pemimpin terkemuka Hamas, tewas pagi ini dalam serangan di Iran, Rabu (31/7/2024). Menurut pernyataan terbaru dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), penyebab insiden ini masih dalam penyelidikan. Namun, Hamas mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan aksi Israel yang menargetkan Haniyeh di kediamannya di Teheran.

Momen Terakhir Haniyeh:

Sebelum kematiannya, Haniyeh terlihat menghadiri pelantikan presiden baru Iran pada hari Selasa (30/7/2024) dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran. Kegiatan ini menandai hari-hari terakhirnya dalam misi diplomatik yang melibatkan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting.

Ismail Haniyeh adalah sosok yang tak asing lagi dalam politik Palestina. Lahir di kamp pengungsi Al Shati di Jalur Gaza, Haniyeh memulai karier politiknya di Universitas Islam Gaza, aktif dalam kelompok mahasiswa Islam yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin. Pada tahun 1988, ia menjadi salah satu pendiri Hamas dan terlibat aktif dalam intifada pertama, yang mengakibatkan penangkapannya oleh Israel.

Haniyeh menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina dari 2006 hingga 2007 dan memimpin pemerintahan de facto di Jalur Gaza dari 2007 hingga 2014. Pada 2017, ia menggantikan Khaled Meshaal sebagai kepala biro politik Hamas. Selama masa kepemimpinannya, Haniyeh berfokus pada diplomasi internasional, menetap di Turki dan Qatar sejak 2019 untuk mewakili Hamas di luar negeri.

Tragedi Keluarga dan Konteks Konflik:

Kematian Haniyeh terjadi di tengah ketegangan yang tinggi antara Israel dan Hamas. Pada April 2024, serangan Israel menewaskan tiga anak dan empat cucu Haniyeh, menambah beban emosional dan politik yang ditanggungnya.

Dengan kematiannya, Haniyeh meninggalkan jejak mendalam dalam politik Palestina dan konflik Timur Tengah, menandai babak baru dalam dinamika kekuasaan di wilayah tersebut. Kematian pemimpin Hamas ini tentunya akan menambah ketegangan dan mempengaruhi arah politik di Timur Tengah, memicu spekulasi dan diskusi internasional tentang dampak jangka panjang dari insiden ini. (*)