TIMES JABAR, PANGANDARAN – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pangandaran Asep Saepudin menilai, pengenalan figur Bakal Calon Bupati Pangandaran yang saat ini terjadi terkesan jadi ajang lomba konten media sosial jelang Pilkada Kabupaten Pangandaran 2024.

"Bakal Calon Bupati hanya eksis di media sosial dengan settingan konten. Padahal masyarakat bukan butuh konten," kata Asep Saepudin, Sabtu (20/7/2024).

Asep menambahkan, Bakal Calon Bupati harusnya sadar bahwa mereka akan menghadapi helatan Pemilihan Kepala Daerah 27 Nopember 2024.

"Pemilihan Kepala Daerah itu kejadian nyata, bukan di dunia maya dan rakyat memerlukan solusi nyata," tambah Asep.

Dijelaskan Asep, konten media sosial yang diproduksi Bakal Calon Bupati mulai dari video keseharian hingga aktivitas kampanye yang penuh janji manis tidak jadi solusi untuk masyarakat.

"Bakal Calon Bupati ini tampak lebih fokus pada pencitraan digital mereka daripada menghadirkan solusi konkret bagi rakyat," jelasnya.

Padahal, suara rakyat yang sebenarnya lebih membutuhkan tindakan nyata justru seringkali terlupakan.

"Masyarakat menginginkan solusi  masalah sosial dan ekonomi, perhatian yang layak, kebutuhan ini seolah tenggelam di bawah arus popularitas yang dikejar oleh para Bakal Calon," tegas Asep.

Asep berharap, Pilkada ini menjadi momentum bagi para Bakal Calon pemimpin untuk menunjukkan komitmen dan aksi nyata, bukan lomba konten media sosial.

"Kami harap Bakal Calon Bupati fokus pada program konkret yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup rakyat," pungkasnya. (*)