https://jabar.times.co.id/
Gaya Hidup

Tetap Eksis saat Pandemi, Penyewaan Alat Pesta Tuai Kepercayaan Pelanggan

Senin, 20 Februari 2023 - 10:37
Tetap Eksis saat Pandemi, Penyewaan Alat Pesta Tuai Kepercayaan Pelanggan Produk jasa sewa peralatan pesta Nielafya yang telah banyak dipesan oleh para event organizer ataupun wedding organizer (Foto : Djarot/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Usaha yang berkaitan dengan 'kerumunan' secara langsung, termasuk perusahaan penyewaan alat pesta, akan menuai dampak dari persoalan pandemi di tahun-tahun sebelumnya.

Tidak mudah untuk bertahan selama tidak ada order pelanggan merupakan satu hal yang harus diperjuangkan.

Karyawan diberhentikan, cost operasional dihemat, adalah satu ikhtiar. Mungkin orang lain menilainya mudah saja, usaha tutup dan mulai lagi ketika pandemik berhenti.

Namun demikian, pilihan berhenti bukanlah tindakan yang bijak bagi para pengusaha yang memahami kekuatan konsisten.

Memang jadi solusi sementara jika berhenti dari usaha yang dirintis sejak lama, cost tidak ada, tinggal menunggu kepastian saja dari pemerintah untuk dimulai lagi kondisi kerumunan seperti sedia kala.

Akan tetapi, brand usaha yang dipromosikan akan sia-sia selama ini. Karena itu, apapun kondisinya, bertahan adalah sebuah ikhtiar kepada kepercayaan yang telah diberikan pelanggan selama ini.

Begitu juga halnya dengan perusahaan dekorasi alat pesta selama ini. Sejak, kerumunan pernikahan dibatasi, tentu, para calon pengantin pun enggan mengeluarkan budget lebih untuk pernikahan yang terbatas.

Sewa tenda atau dekorasi pengantin jadi yang banyak terdampak. Begitu juga dengan pelaku usaha sewa alat pesta Nielafya. Didirikan sejak tahun 2011 di Bandung akhirnya sejak pandemik beberapa tahun, mau tidak mau harus 'beristirahat' dahulu.

Owner-Nielafya-Suhud-Rubiana.jpgOwner Nielafya, Suhud Rubiana/Tatap berfoto bersama salah satu konsumen (Foto : Djarot/TIMES Indonesia)

Terhenti dengan terpaksa memang serba berat. Perangkat kain baru dekorasi yang belum lama dibeli harus mangkrak akibat tidak terpakai. Cost untuk asset sudah berjalan tetapi pengembalian berupa keuntungan tidak ada.

"Awalnya saya belajar usaha dekorasi tenda ini dari kakak di Bandung sejak tahun 2005, kemudian Ketika tahun 2011 saya disuruh untuk mulai membuka usaha sendiri dekorasi pengantin, Nielafya ini," ujar sang owner, Suhud Rubina yang akrab dipanggil Tatap, Senin (20/2/2023)

"Latar belakang profesi managemen kemudian menekuni dunia usaha tenda ini kan tidak nyambung sama sekali, mulai dari pemasangan tenda, pengukuran besi, semuanya dimulai dari nol," ujar Tatap.

Tatap pun menuturkan bahwa dengan pembelajaran selama 6 tahun di kakak, ia bisa hafal di luar kepala perihal tenda, kursi, ac, dan peralatan pesta yang dibutuhkan itu.

Ia juga memaparkan bahwa jangkauan pemasaran untuk order tenda ini Sebagian besar fokusnya ada di Bandung, tetapi tidak tertutup juga pemesanan peralatan pesta dan dekorasi berasal dari daerah seperti Garut, Tasik, dll.

Dulu Tatap memulai usaha di peralatan pesta ini adalah dengan menyiapkan sarana dulu seperti tenda yang ia miliki sebanyak 60 meter persegi.

Dan setelah tenda disiapkan, ia pun mulai mencari order, memasarkan usaha miliknya. Bandung menjadi fokus penyebaran info dan pencarian kerja sama pemesanan peralatan.

Ia juga tidak hanya mementingkan order semata tetapi kerja sama menguntungkan harus diperhatikan sebab tak jarang event organizer yang menyewa peralatannya, ada juga yang wan-prestasi alias tidak membayar peralatan setelah acara selesai.

Tatap menjelaskan untuk event organizer yang tidak membayar tetap dilakukan 'pengejaran' kepada yang bertanggung jawab agar membayar, tetapi tak jarang harus merelakannya saja jika usaha pengejaran tidak berbuah hasil.

Berkah dari pengalaman 'ditipu', Tatap selalu mendahulukan pembayaran lunas sebelum tenda terpasang. Ini membuatnya tidak terkena kerugian dua kali apabila ada order.

Dan, dengan pembelajaran tersebut, Tatap pun paham bahwa ternyata pelaku pengorder yang tidak komitmen, banyak membuat cacat di tempat penyewaan lainnya dan orang yang demikian akan tertutup pintu rejekinya.  

Tatap mengungkapkan apapun persoalan di bidang pengorderan atau marketing atau seperti ditipu atau terhentinya operasional akibat pandemi adalah jangan pernah menyerah.

Sebab, pelanggan akan menilai pemilik usaha tidak professional apabila buka tutup usaha tanpa kejelasan. Buka kemudian tutup lama saja akan menuai kesangsian dari para konsumen, apalagi bila tutup usahanya.

"Orang atau konsumen akan menilai minus pribadi pelaku usaha," ungkap Tatap selaku pemilik usaha penyewaan alat pesta Nielafya. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.