TIMES JABAR, CIAMIS – Kreativitas Komunitas Boboko rupanya berasal dari banyaknya limbah atau sampah plastik rumah tangga. Tepatnya, itu berada di Dusun Landeuh, Desa Tanjungmulya, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sampah kantong plastik atau keresek tersebut kemudian dikreasikan oleh Komunitas Boboko menjadi layang-layang hias yang bentuk dan gambarnya beragam. Mulai dari motif hewan, pesawat hingga berbentuk manusia dan masih banyak yang lainnya.
"Kami sudah mulai membuat seni dan kerajinan layang-layang ini sejak tahun 2016. Namun, dulu, kami belum mengomersilkan layang-layang ini. Dulu kami hanya sebatas menerbangkannya di pesawahan kami yang luas," terang Ketua Komunitas Boboko, Imang Sukmara, Rabu (25/8/2021).
Layang-layang hias dari sampah plastik buatan Komunitas Boboko (foto: Natasya/TIMES Indonesia)
Melihat adanya potensi di bidang perekonomian, maka komunitas tersebut mulai memasarkan produk layangan hiasnya tahun 2021 ini. Harganya dibandrol mulai dari Rp30 ribu ke atas, tergantung motif dan pesanannya.
"Alhamdulillah, hingga sekarang, pengrajin layang-layang kita sudah ada 15 orang. Kami berharap, kedepannya, ada wisata layang-layang di daerah kami. Apalagi, Komunitas Boboko ini juga sudah dapat SK dari Dinas Pariwisata Ciamis tahun 2021 ini," jelasnya.
Komunitas Boboko mengkreasikan limbah sampah plastik (keresek) menjadi layang-layang hias di Dusun Landeuh, Desa Tanjungmulya, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (foto: Dok. Iman)
Kemudian, Miftah (22), salah satu pengrajin layang-layang dari Komunitas Boboko juga mengaku terbantu secara ekonomi di masa pandemi ini dengan menggeluti layang-layang hias tersebut. "Semoga kedepannya, saya bisa menjual layang-layang ini secara online. Semoga juga bisa semakin meningkatkan perekomian masyarakat di sini," harap Miftah usai menunjukkan layang-layang hias buatannya.(*)
Pewarta | : Natasya Putri Suparman (MG-363) |
Editor | : Faizal R Arief |