https://jabar.times.co.id/
Gaya Hidup

Kisah Old School BMX Bandung, dari Hobi, Prestasi, Hingga Persaudaraan

Selasa, 10 Januari 2023 - 22:47
Kisah Old School BMX Bandung, dari Hobi, Prestasi, Hingga Persaudaraan Atraksi freestyle BMX. (Foto: Megha Nugraha/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Berdiri pada 2014 silam, salah satu pentolan komunitas Old School BMX Bandung, Wendra, mengungkapkan awal terbentuknya komunitas BMX ini karena didasari atas kesamaan hobi dan memiliki tempat tongkrongan yang sama, tepatnya di Saparua Bandung.

“Pada awalnya kita sering ngumpul di Saparua karena dengan kesamaan hobi di sepeda BMX, Mereka rata- rata dari usia 30-50 tahun. Kita juga tidak terbatas oleh usia,” ungkap dia saat ditemui TIMES Indonesia di Jalan Laswi, Bandung.

Meski usianya tak lagi muda namun keahlian Wendra dan teman-temannya melakukan atraksi BMX patut di acungi jempol. Berbagai kompetisi, trik, hingga cedera parah pernah dilakoninya.

Komunitas ini juga merupakan pencinta sepeda BMX di medio 1980. Kala itu, popularitas BMX sangat digandrungi remaja-remaja di Bandung.

Atraksi-freestyle-BMX-a.jpgDani 'Hutch' dan Wendra pentolan komunitas Old School BMX Bandung. (Foto: Megha Nugraha/TIMES Indonesia)

“Biasanya merek sepeda kita kebanyakan produk-produk Amerika seperti GT, Hutch, Skyway, Haro, dan banyak lagi macamnya,” pungkasnya.

Tak hanya itu, di OS BMX Bandung ini sendiri memiliki beberapa freestyle BMX andalan yang khusus mempelajari trik-trik sepeda era 1980 hingga 1990-an.

Selain di Bandung, komunitas ini tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Jogja, dan Purwakarta. Secara umum, kata dia, sepeda BMX sendiri ada dua tipe aliran yaitu jenis balapan (race) dan freestlye.

“Untuk tipe race lebih mengutamakan kecepatan dan akselerasi, sedangkan freestyle lebih ditekankan pada atraksi atau trik akrobatik. Teman-teman, masing-masing juga punya prestasi dari dulu ada yang juara nasional dan juara daerah,” jelasnya.

Dalam mengembangkan hobinya, kreativitas OS BMX juga salah satunya dengan menjual spare part sepeda dan membuat bengkel khusus, yang lokasinya di Jalan Pajajaran Bandung dan Jalan Veteran.

“Jadi kita sering tuker-tukeran spare part dan ada beberapa temen juga membuka beberapa bengkel khusus untuk sepeda BMX old school,” ucapnya.

Lebih lanjut, prestasi yang pernah ditorehkan dia di antaranya yaitu pada saat kejuaraan mini cross, Cross Country BMX, hingga kejuaran nasional tahun 1989 di Jakarta.

“Saya juara pertama dari Kejuaraan Cross Country BMX waktu itu,” kenangnya.

Atraksi-freestyle-BMX-b.jpgDani 'Hutch' Old School BMX Bandung sedang melakukan trik BMX. (Foto: Megha Nugraha/TIMES Indonesia)

Kala itu, kata Wendra justru lebih banyak ajang kompetisi BMX, baik di Bandung, Jakarta, dan beberapa kota di Indonesia. Namun seiring waktu, di jaman sekarang yang diutamakan untuk mempererat silaturahmi dan acara gathering mengenang memori jaman dulu.

“Dibandingkan dulu, sekarang justru lebih ke silaturahmi. Karena dulu tuh ga semua sepeda bisa kita beli karena kita masih kecil. Kalau sekarang sepeda itu masih ada yang jual. Jadi dulu temen-temen yang ga bisa beli sekarang udah kebeli,” kata dia.

Sementara itu, seorang freestyle OS BMX, Dani ‘Hutch’ mengaku sudah menggeluti hobinya bermain sepeda BMX sejak dirinya masih bocah.

“Memperdalam freestyle BMX sekitar SMP sampai sekarang, kira-kira tahun 90’an,” jelas Dani.

Selama perjalanannya, Dani juga sering menjuarai beberapa kompetisi BMX di berbagai kota besar di Indonesia.

Ia juga menguasai sejumlah trik freestyle seperti Cherry Picker, Miami Hopper, Boomerang, dan masih banyak trik populer lainnya.

Sebagai seorang freestyle BMX, ia juga memiliki trik andalan yang hanya beberapa orang bisa menguasainya.

“Yang jadi andalan Cherry Picker dan Miami Hopper. Untuk Miami Hopper jarang orang yang bisa, hanya beberapa orang saja khususnya di Bandung hanya beberapa,” ungkapnya.

Bahkan ia juga mengaku bisa menguasai lima trik dalam sebulan, namun untuk benar-benar sempurna memakan waktu satu tahun.

“Itu juga tergantung masing-masing orang, ada yang sudah bertahun-tahun latihan tapi belum bisa lancar,” paparnya.

Seorang freestyle BMX juga tak luput dari risiko cedera, yang terparah bagi Dani adalah saat dirinya mengalami cedera di bagian engkel pada kedua kakinya.

Ia pun berharap komunitas BMX bisa terus berkembang, utamanya bisa saling memajukan bengkel sepeda milik teman-temannya dan menjaga kekerabatan di lingkungan komunitas BMX lainnya.

“Sebenarnya, engkel kaki udah rusak dua-duanya. Masih untung masih bisa main, kalau yang udah biasa keseleo, masa penyembuhannya cuma tiga hari. Intinya kita olah raga untuk silaturahmi dan saling membantu teman-teman,” ungkap anggota komunitas BMX, Dani yang juga pemilik bengkel sepeda di Bandung. (*)

Pewarta : Megha Kusumaningtrias Nugraha (MG-436)
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.