https://jabar.times.co.id/
Kopi TIMES

Malas dan Mahasiswa Tingkat Akhir

Sabtu, 13 Mei 2023 - 10:27
Malas dan Mahasiswa Tingkat Akhir Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.

TIMES JABAR, SUMATERA – Malas merupakan suatu sikap yang mencerminkan tidak mau melakukan sesuatu untuk kebaikan seseorang.

Setiap orang pernah merasakan malas karena berbagai alasan, tetapi ada juga orang yang membuat malas tersebut seakan-akan sudah menjadi kebiasaan bagi diri orang tersebut. Lawan dari rasa malas itu sendiri adalah semangat karena malas merupakan keengganan seseorang untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya wajib untuk dilakukan. Misalnya saja seorang anak yang malas untuk sekolah karena berbagai alasan tetapi malas tentu berasal dari dalam diri seseorang. Banyak orang yang malas diakibatkan oleh beberapa salah satunya adalah karakter dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tersebut. 

Mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang hampir lulus dalam bangku perkuliahan. Biasanya mahasiswa ini sudah melakukan sidang untuk melakukan sebuah penelitian bagi seseorang. Karena setiap mahasiswa diwajibkan untuk melakukan penelitian yang ilmiah kemudahan dipresentasikan. Hal ini yang membuat mahasiswa merasa kesulitan untuk menyelesaikan studi dalam dunia perkuliahan. Karena di setiap kampus tentu memiliki hal-hal yang berbeda serta aturan yang berbeda untuk menyelesaikan sebuah penelitian tersebut. 

Banyak dari mahasiswa yang gagal dalam melakukan riset/penelitian karena disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah malas. Hal ini yang membuat mahasiswa tingkat akhir sebenarnya malas untuk mengerjakan skripsi karena rasa malas itu akan muncul secara tiba-tiba. Bisa juga faktor lain yang akan membuat seseorang malas dalam menyelesaikan skripsi, faktor lain tersebut adalah sulitnya bertemu dosen pembimbing.

Hal ini yang sangat banyak dikeluhkan oleh mahasiswa karena sinergi antara mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi tidak baik. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan bahwa dosen pembimbing susah ditemui dan lain sebagainya. Tetapi menurut pendapat penulis hal ini bukanlah alasan yang logis karena ketika seorang mahasiswa sudah mengerjakan apa yang disuruh oleh dosen pembimbing kita, suatu saat dia akan memberikan tanda tangan kepada kita. Karena dia hanya menguji seorang mahasiswa sejauh mana tingkat kesabaran kita. 

Dari contoh diatas banyak mahasiswa yang gagal dalam menghadapi dosen pembimbing. Karena di tes satu kali saja sudah merasakan muak terhadap tugas akhir tersebut. Awalnya memang merasakan muak tetapi akhirnya mahasiswa tersebut akan merasakan malas untuk menyelesaikan tugas akhir tersebut. Maka biasanya  disini timbul rasa malas yang membuat mahasiswa tersebut tidak menyelesaikan tugasnya dan beresiko gagal dalam dunia perkuliahan. Banyak penulis lihat mahasiswa yang lama tamat bahkan meninggalkan studinya karena rasa malas. Rasa malas ini yang membuat mahasiswa seakan-akan menjadi bumerang bagi seorang mahasiswa akhir di tingkat perkuliahan. 

Hal ini yang sebenarnya menjadi masalah tersendiri bagi seorang mahasiswa. Ibarat kata ketika seseorang ingin pergi dengan mobil yang cepat dan selamat sampai tujuan, tentu seorang mahasiswa harus menumpangi mobil tersebut agar selamat sampai tujuan. Tentu hal ini memiliki maksud tersendiri yaitu ketika seorang mahasiswa yang ingin menyelesaikan skripsi dengan cepat, hal yang pertama kali dilakukan adalah yaitu menemukan dosen pembimbing yang bisa membantu seorang mahasiswa dengan cepat, tentu kuncinya adalah sering-sering bimbingan. Tetapi sebaliknya akan membuat seorang mahasiswa akan malas-malasan untuk menyelesaikan kuliah. 

Banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa tingkat akhir malas untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Mulai dari diri mahasiswa tersebut yang bisa dikatakan sebagai faktor internal hingga faktor dari dosen pembimbing bisa dikatakan sebagai faktor eksternal. Karena pada akhirnya mahasiswa yang sudah berkuliah akan diwajibkan menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktunya. Banyak orang mengatakan bahwa tidak usah saja melakukan perkuliahan karena di akhir akan ribet dan sebagainya. Tetapi ketika seseorang menjalani dengan tekun dan baik maka semua akan selesai pada waktunya. 

Banyak orang yang enggan kuliah karena tugas akhir tersebut, tetapi menurut penulis dunia perkuliahan bukanlah ajang untuk mencari yang, kerja dan lainnya. Tetapi dunia perkuliahan adalah tempat untuk mengasah pola pikir dan juga mengubah mindset pemikiran dari seseorang. Maka seorang mahasiswa tentu dituntut untuk berpikir dalam tekanan, sekarang mahasiswa apalagi mahasiswa akhir akan merasakan fase malas untuk pergi menyelesaikan tugas akhir dan juga malas untuk bertemu dosen pembimbing. Hal ini yang seharusnya tidak boleh terjadi terhadap mahasiswa akhir karena diibaratkan kita sedang berlari  maka hampir mencapai garis finish. 

Untuk itu, mahasiswa akhir seharusnya tidak boleh bermalas-malasan dalam menghadapi tugas akhir. Ketika seorang mahasiswa berlarut-larut dalam malas tersebut maka akhirnya menjadi terbiasa tidak menyelesaikan apa yang sudah seharusnya diselesaikan. Karena yang menentukan masa depan kita sebagai seorang mahasiswa tentu kita sendiri bukan orang lain.

Makanya mahasiswa akhir adalah mahasiswa yang paling rawan gagal dalam dunia perkuliahan karena hal tersebut. Untuk itu tetap menjalani dunia perkuliahan dengan semangat dan juga tidak malas-malasan untuk menyelesaikan apa yang sudah menjadi kewajiban bagi seorang mahasiswa.

***

*) Oleh: Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: opini@timesindonesia.co.id

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.