https://jabar.times.co.id/
Kopi TIMES

Implementasi 7 Kebiasaan Efektif  Planters di Perkebunan

Kamis, 05 Oktober 2023 - 11:38
Implementasi 7 Kebiasaan Efektif  Planters di Perkebunan Muhammad Parikesit Wisnubroto, S.P., M.Sc. (Dosen dan Peneliti Bidang Nutrisi Tanaman dan Fisiologi di Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Andalas).

TIMES JABAR, SUMATERA – Beberapa tahun yang lalu. Buku “The 7 Habits of Highly Effective People” yang ditulis oleh Stephen R. Covey sangat populer untuk bisa membawa perubahan yang positif dalam kehidupan. Sampai saat ini, kebiasaan tersebut masih sangat relevan untuk diterapkan. Termasuk penerapan untuk planters atau asisten tanaman di perusahaan perkebunan.

Planters merupakan ujung tombak dalam perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan dari perusahaan perkebunan. Adapun tujuh kebiasaan yang dimaksud meliputi 1) proaktif, 2) mulai dari akhir, 3) dahulukan yang utama, 4) berpikir menang-menang, 5) mengerti orang lain sebelum dimengerti, 6) sinergi, dan 7) mengasah mata gergaji.

Proaktif artinya orang yang bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya dan setiap tindakan yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang diyakini, telah dipertimbangkan, dan hati-hati. Planters dalam perusahaan biasanya hanya menjalankan instruksi tentang aturan dan tata laksana yang sudah dipersiapkan oleh perusahaan. 

Untuk mendapatkan keunggulan. Planters harus mempelajari latar belakang dan tujuan dari aturan itu lebih spesifik dalam divisinya untuk disesuaikan. Karena aturan yang dibuat biasanya bersifat umum misalnya target produksi divisi berdasarkan blok. 

Planters harus dapat melihat potensi secara rinci dalam satuan hektar, sehingga potensi riil dapat dikuasai dan pengelolaan serta perlakuannya menjadi lebih efektif. Hal tersebut pada akhirnya membuat pencapaian beserta target bisa terlampaui.
Mulai dari akhir, berarti seluruh aktivitas harus mengacu pada hasil akhir. 

Hal tersebut bertujuan untuk membuat suatu proses pekerjaan tidak menyimpang, terukur, tepat sasaran, dan melebihi target. Adapun tujuan akhir bisa dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Untuk mencapai dan melampaui target produksi dan biaya, planters harus membuat perencanaan dan target kerja berdasarkan tujuan yang dimaksud, misalnya target produksi dan biaya atau RAB divisi dalam satu tahun adalah A Kg dan Rp B. 

Seorang planters harus membuat rencana produksi dan biaya tersebut dalam bentuk RKO atau rencana kerja operasional semester, triwulan, bulan, dan harian. Pencapaiannya harus dievaluasi setiap hari dan di-follow up kendala-kendalanya sehingga target produksi dan biaya tahunan dapat tercapai dan terlampaui.

Dahulukan yang utama atau skala prioritas pekerjaan berarti mendahulukan sesuatu yang lebih urgen. Kadang kala atau secara periodik kita dihadapkan pada suatu kegiatan atau aktivitas yang berjalan secara bersamaan dan tidak dapat dikerjakan sekaligus. Biasanya yang bersifat urgen harus didahulukan dan diprioritaskan. 

Adapun ciri-cirinya yaitu menimbulkan kerugian yang besar, tidak dapat diulang lagi, dan sulit diperbaiki. Misalnya serangan hama dan penyakit, sakit dan kemalangan, bencana dan gangguan lainnya. Apabila dalam divisi ada gangguan hama dan penyakit, maka itu harus menjadi prioritas penanganan dibandingkan dengan pekerjaan rutin lainnya.

Berpikir win-win atau menang-menang merupakan salah satu solusi yang terbaik untuk seluruh pihak terkait. Dalam mencapai tujuan tertentu, sering kali kita berpikir menang dan kalah itu sudah menjadi kebiasaan dan kecenderungan sifat kita berpikir menang dan kalah sering menjadi kepuasan tersendiri. 

Dalam paradigma ini, win-win jauh lebih baik karena akan lebih berkesinambungan dan sukarela untuk meningkatkan prestasi. Misalnya dalam divisi peningkatan prestasi pemanen kelapa sawit yang tinggi, maka pemanen mendapatkan pendapatan yang tinggi dan reward. 

Planters mendapatkan prestasi, yaitu biaya rendah atau efisiensi serta produksi yang tinggi membuat perusahaan diuntungkan. Prestasi planters yang baik akan menguntungkan perusahaan dan planters tersebut akan mendapatkan jabatan atau reward lain. 

Adapun contoh lainnya adalah ketika pelaksanaan pekerjaan outsourcing yang proses administrasinya dilaksanakan dengan benar dan pelaksanaannya di lapangan diawasi dengan baik, maka vendor akan mendapatkan keuntungan dan perusahaan mendapatkan areal yang bersih dan produktif serta efisien.

Mengerti orang lain sebelum dimengerti berarti kita harus melatih dan mencoba menghargai orang lain terlebih dahulu, lalu kemudian orang lain akan menghargai kita. Dalam menjalankan organisasi di lapangan, hak-hak karyawan harus diberikan. 

Hal tersebut akan membuat karyawan tersebut akan menjalankan kewajibannya dengan baik pula. Terhadap atasan, prestasi dan loyalitas harus diberikan, sehingga atasan akan memberikan reward kepada kita serta jangan terlalu banyak menuntut sebelum kita banyak berbuat.

Dalam organisasi pada sebuah kebun, planters selalu memiliki atasan, bawahan, dan teman sesama planters. Adapun atasan planters adalah seorang manajer, bawahan planters merupakan karyawan, dan teman kerja atau koordinasi adalah sesama planters, bagian umum, teknik, dan keuangan. 

Dalam prakteknya, bekerja di perkebunan merupakan sebuah kerja tim. Aktivitas planters harus menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak baik vertikal maupun horizontal dan tidak ada yang merasa lebih penting, sehingga menghargai semua profesi merupakan sebuah keharusan untuk membuat segala sesuatunya berjalan sinergis. 

Sebagai contoh, untuk mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di lapangan, diperlukan kendaraan yang menjadi otorisasi asisten teknik serta petugas angkut dari divisi. Apabila terjadi sinergi dan kerja sama yang baik, maka seluruh kendala dapat diatasi. 

Selanjutnya, mengasah mata gergaji merupakan suatu peningkatan kompetensi. Pemahamannya untuk planters adalah selalu meningkatkan kompetensi, prestasi, dan mengadakan perbaikan secara terus menerus serta senantiasa melaksanakan evaluasi kinerja. 

Dengan melaksanakan kebiasaan yang efektif tersebut, maka seorang planters dapat mencapai prestasi yang baik dan berkesinambungan dalam situasi dan lingkungan kerja yang harmonis. Sehingga prinsip-prinsip PDLT yaitu prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela dapat terpenuhi.

***

*) Penulis : Muhammad Parikesit Wisnubroto, S.P., M.Sc. (Dosen dan Peneliti Bidang Nutrisi Tanaman dan Fisiologi di Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Andalas).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.