TIMES JABAR, JAKARTA – Ilmu Komunikasi mempunyai peran yang sangat penting bagi masyarakat karena Ilmu Komunikasi dapat membantu seseorang memahami bagaimana sebuah pesan dipertukarkan dan diinterpretasikan.
Ilmu komunikasi tentunya diterapkan juga dalam berbagai bidang seperti, media, politik, bisnis, pendidikan, serta bagaimana menjalin hubungan dengan masyarakat.
Komunikasi Politik menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam dunia politik terutama di Era Demokrasi saat ini. Komunikasi Politik sendiri ialah sebuah proses pertukaran informasi dan pesan yang berkaitan dengan politik baik antara politikus, partai politik maupun pemerintah dengan masyarakat.
Ada beberapa aspek dalam komunikasi politik diantaranya; Dapat membantu membangun citra dan identitas yang baik bagi politikus atau partai politik, digunakan untuk mempengaruhi opini publik, menciptakan kesadaran publik, dan
Kampanye politik dalam pemilihan umum.
Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, menyebabkan hubungan antara politikus dengan khalayak sebagai calon pemilih semakin berjarak. Komunikasi yang dibangun haruslah dengan mudah dan baik agar pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak dapat tersampaikan.
Hal ini lah yang harus melibatkan adanya seorang Public Relation (PR) atau Humas (Hubungan Masyarakat) untuk menjalankan strategi yang telah direncanakan.
Humas (Hubungan Masyarakat) atau yang lebih sering disebut Public Relations (PR) ialah seorang yang berfokus pada strategi dan praktik komunikasi dengan pihak luar agar terjalin hubungan yang baik.
Membangun persepsi yang positif dan membangun sebuah kepercayaan serta menciptakan dan mengelola citra yang baik adalah tujuan dari Public Relations. Dalam berbagai bidang seorang PR sangat dibutuhkan, termasuk dalam bidang politik.
Public Relation merupakan bagian terpenting untuk mencapai sebuah tujuan strategi, membangun hubungan yang berkelanjutan. Dalam komunikasi politik, PR juga berkewajiban untuk membentuk dan membina citra serta pendapat yang positif dari khalayak.
Komunikasi Dua Arah menjadi metode yang di gunakan seorang PR untuk mendapatkan opini yang baik dari khalayak, artinya menghargai pendapat dan keinginan khalayak. Arifin (2003) menjelaskan bahwa public Relations Politik dan Propaganda Politik, Agitasi Politik, Iklan Politik, dan penerangan berbeda.
Dimana public Relations Politik menggunakan metode komunikasi dua arah, sedangkan Propaganda Politik, Agitasi Politik, Iklan Politik, dan penerangan menggunakan metode komunikasi satu arah.
Jadi bisa dikatakan bahwa seorang PR sangat berpengaruh dalam kinerja politik. Dimana dalam praktiknya PR sangat di butuhkan untuk membina hubungan baik antara pemerintahan dengan warga negaranya ataupun negara lain. PR dalam ranah politik biasa disebut PR Politik.
Dunia politik Indonesia merupakan dunia dimana politikus memainkan peran yang mereka miliki dalam kekuasaannya saat ini, tentunya menghadirkan banyak cerita dari peran yang mereka miliki. Berbagai peranan tersebut disuguhkan melalui media dan membentuk berbagai persepsi ataupun opini publik.
Politkus atau politisi ialah seorang yang aktif terlibat dalam dunia politik. Mereka adalah orang-orang yang ikut dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, sebagai anggota partai, anggota pemerintahan maupun anggota parlemen.
Politikus dapat berkedudukan diberbagai tingkat pemerintahan, baik tingkat lokal, nasional, bahkan hingga internasional. Peran politikus sangat penting karena merekalah yang akan menjadi perwakilan rakyat untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi masyarakat.
Mereka harus membangun dukungan publik serta menjalankan tugas-tugas dengan integritas menjadi penentu kesuksesan karir politik seorang politikus.
PR yang baik tentu sangat penting bagi seorang politikus. Adanya PR berperan krusial dalam membangun dan menjaga citra yang positif dengan masyarakat atau pemilih.
Ada beberapa alasan mengapa PR sangat begitu penting bagi seorang politikus;
Membangun kepercayaan, seorang PR dapat membantu politikus dalam membangun kepercayaan masyarakat. Komunikasi yang dibangun secara jujur, efektif dan transparan dapat menciptakan persepsi yang baik serta dipercaya menjadi seorang pemimpin yang dapat diandalkan.
Memperoleh dukungan publik, melalu PR seorang politikus dapat menyampaikan pesan, visi, misi, dan program kerjanya. Cara ini dapat memperoleh dukungan serta simpati masyarakat untuk memilih.
Meningkatkan pemahaman kebijakan, PR yang baik dapat membantu menyampaikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai kebijakan-kebijakan yang telah dipaparkan atau disampaikan sehingga masyarakat paham apa yang disampaikan politikus tersebut.
Menangani krisis dan kritik, baik dari dalam maupun dari luar, Setiap politikus tidak selalu mendapat dukungan dan persetujuan dari semua pihak, maka dari itu seorang PR memiliki tanggung jawab untuk menangani situasi tersebut.
Membentuk citra yang positif, politikus dapat membentuk citra yang baik sebagai pemimpin yang kompeten, peduli, dan memiliki integritas melalui strategi yang dibuat oleh PR.
Memperkuat legitimasi, tanggung jawab sebagai seorang pemimpin harus ada dalam diri seorang politikus. Agar meningkatnya legitimasi dimata masyarakat seorang politikus dibantu oleh PR untuk memperkuat hal tersebut.
Secara keseluruhan, PR yang baik bagi seorang politikus memiliki peran penting dalam menciptakan hubungan baik dengan masyarakat, membangun citra positif, serta memperoleh dukungan politik yang akan membantu kesuksesan politikus dalam berkarir di dunia politik.
***
*) Oleh: Dwi Rahma Aulia, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Peradaban.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Pewarta | : |
Editor | : |