https://jabar.times.co.id/
Kopi TIMES

Zuhud, Figur Kepemimpinan Sufi Kontemporer

Jumat, 19 Agustus 2022 - 14:36
Zuhud, Figur Kepemimpinan Sufi Kontemporer Muhammad Dhanutirto F. Tuwow, S.E., M.Ak, Pegiat Literasi

TIMES JABAR, JAKARTAHaji Robert: Sebuah Prolog Pemimpin masa kini

Topik terkait tasawuf Islam tampaknya tidak begitu relevan bagi kalangan masyarakat modern yang sudah masuk ke pemikiran terbuka akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketika manusia sekarang semuanya berlomba-lomba mengejar Value added dari untuk menaikan taraf hidupnya, menjadikan kajian tasawuf asing di tengah kehidupan manusia. Kajian terhadap tasawuf terasa seperti menampilkan barang antik yang mempertahankan seseorang untuk tidak terlepas dari sikap fatalistik dan asketis.

Untuk menginternalisasi ajaran tasawuf dalam konteks kemodernan harus disertai dengan sikap yang elastis menyangkut ajaran-ajarannya. Dalam artian harus ada interprestasi agar sejalan dengan memberikan pemahaman-pemahaman baru atas ajaran-ajaran tasawuf seperti: zuhud, dan lain sebagainya.

Zuhud dalam pengertian ini sering dialih bahasakan dengan istilah ascetisism dan diartikan sebagai sikap mematikan terhadap kesenangan dunia. Pengetian ini diambil dari pengalaman sejarah dimana para zahid tersebut memiliki gaya hidup yang menolak segala bentuk kemewahan dalam rangka melenyapkan keterikatan hati terhadap dunia dan seisinya.

Sikap zuhud yang eksklusif seperti itu sebenarnya dapat dirubah jika ternyata dalam perjalanan sejarah dapat usaha untuk memahaminya secara elastis atau plastis seperti yang pernah diperlihatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal. Menurutnya zuhud memiliki tiga tingkatan, yaitu meninggalkan apa yang haram, yakni zuhudnya orang awam; meninggalkan yang berlebihan dalam perkara yang halal, yakni zuhudnya orang khawas; meninggalkan apa saja yang dapat memalingkan diri dari Allah, yakni zuhudnya orang Arifin (HAR Gibb, 1972). 

Ketika dilihat lebih dalam, maka batasan yang diberikan oleh Imam Ahmad tersebut memiliki nilai-nilai yang kondusif bagi kehidupan modern. Ia tidak menganjurkan supaya meninggalkan kekayaan dalam kehidupan duniawi malah sebaliknya justru menganjurkan untuk menghilangkan kemiskinan. Meninggalkan apa saja yang dapat memalingkan diri dari Allah memiliki cakupan yang luas dan bersifat elastis. Sehingga zuhud tidak harus diimplementasikan dalam bentuk kehidupan yang dipenuhi dengan suasana miskin dan melarat (Abdul Jamil, 1993).

Dengan begitu, maka sebenarnya orang-orang yang kaya dan yang berwawasan kemoderenan dapat saja melakukan zuhud, dengan syarat hatinya selalu bergayut pada Allah dan tidak menganggap kekayaan serta prestasinya itu sebagai referensi dari setiap perilakunya atau sebagai “core of normativeness”, meminjam istilahnya Isma’il Faruci.

Haji Robert Nitiyudo Wachjo: Sosok Sufi Masa Kini

Dalam sejarah, para Sufi umumnya bekerja sendiri untuk mencari nafkahnya dari berbagai bidang usaha yang mereka tekuni. Di lihat dari sisi materi dan hubungan sosialnya sebagian dari mereka sangat kaya, jauh di atas rata-rata. Di atas materi yang begitu berlimpah, mereka menghabiskan dirinya untuk berbagi untuk kemaslahatan umat manusia. Seperti apa yang dipesankan Rasulullah kepada umatnya untuk memerangi kemiskinan. 

Sungguh sangat banyak para sufi, hamba Allah yang luar biasa ibadahnya, yang secara materi memiliki kekayaan melimpah. Dengan limpahan rezekinya, mereka mampu mendorong umat ke arah yang lebih baik, menyentuh kesejahteraan serta memiliki kekuatan. Allah SWT melalui firmanNya mengatakan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib seseorang hingga ia berusaha mengubahnya sendiri. Bergurulah pada para sufi, yang juga jutawan, miliarder, dan dermawan.

Haji Robert Nitiyudo adalah seorang tokoh sufi masa kini. Beliau adalah tokoh yang mengamalkan ajaran tasawuf. Beliau memiliki Yayasan anak yatim piatu dengan jumlah santri sebanyak 2.200 anak yang beliau sekolahkan dengan pendidikan formal juga pendidikan Agama Islam. Para santri ini juga tidak lepas dan sering rutin aktif dalam majelis Zikir yang dibentuk beliau. Amalan zikir “Allah” ini beliau lakukan untuk menjaga hati akan kecintaan beliau kepada Allah SWT.

Haji Robert Nitiyudo adalah pengusaha berkebangsaan Indonesia dan memiliki darah Indo-Australia. Robert Bule, begitu sapaannya ketika kecil adalah seorang Sufi yang memiliki rezeki berlebih dari Allah SWT dari berbagai unit usaha yang dimilikinya. Memiliki core business di bidang pertambangan, lini bisnis beliau tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Bergerak di bidang pertambangan, beliau memiliki beberapa tambang emas, salah satunya adalah PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM), yang terletak di daerah Gosowong Halmahera Utara. Keputusan membeli NHM sendiri melalui perdebatan panjang dikarenakan pemilik sebelumnya (Newcreast) meyakini bahwa kandungan emas di wilayah NHM sudah menipis. Namun, melalui keyakinan yang dimilikinya, bisa dibilang itu keputusan yang sangat tepat. Jalan sufistik yang ditempuh beliau menjadikan beliau tetap tenang dalam kondisi apapun, dan berserah sepenuhnya kepada Allah SWT atas setiap jalan yang di ambilnya. Hasilnya luar biasa, diluar perkiraan Newcreast sebelumnya. 

Beberapa bulan lalu juga beliau telah mengambil keputusan investasi yang sangat besar, yakni mengakuisisi saham PT. Petrosea sebesar 65%. Keputusan ini juga membuat heboh jagat pertambangan di Indonesia, yang bertanya-tanya siapa Haji Robert sebenarnya. 

Seluruh bisnis yang beliau jalani bernaung di bawah Indotan Group dan beliau sebagai Presiden Direkturnya. Beliau sudah mempekerjakan ribuan karyawan dan terus memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Untuk mengelola semuanya bisnisnya, beliau menempatkan para Profesional untuk menjadi pemimpin di setiap unitnya.

Aset unit usaha serta hasil yang begitu melimpah, lebih banyak diperuntukan untuk ubudiyah. Beliau mengatakan bahwa harta yang beliau miliki adalah karunia dan titipan dari Allah SWT. Semua yang beliau lakukan hanya untuk menggapai cinta Allah. Hal yang dilakukannya adalah membangun rumah ibadah, tidak hanya masjid, namun juga gereja. Tak lupa pula, beliau juga selalu mengeluarkan zakat, infaq dan sadaqah secara rutin kepada yang berhak menerima tanpa memandang latar belakang agama. Perayaan hari raya Idul Adha 2022 sendiri, beliau menyumbangkan 97 ekor sapi untuk masyarakat lingkar tambang.

Satu tagline beliau yang menjadi daya tarik adalah Manajemen By Allah, Berbagi dari Hati, Niat Illahi. Demikian sedikit gambaran tokoh sufi masa kini, Haji Robert Nitiyudo yang dengan karuniaNya, beliau tidak pernah melalaikan ibadah terhadap Allah SWT.

Allah SWT tidak pernah melarang hambaNya untuk berkelebihan harta, yang dilarang yakni menempatkan dunia sebagai tujuannya. Jadikan harta sebagai titipan dari Allah SWT yang digunakan untuk mengabdi di jalanNya. Sikap seorang Sufi kontemporer seperti Haji Robert Nitiyudo ini dapat menjadi contoh bagi para pemimpin masa kini, yang seyogyanya memandang harta yang dimiliki hanyalah titipan dan digunakan sebagai lahan pengabdian hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan Semesta Alam. Semoga.

Nabi saw bersabda: 
”Siapa yang senang menjadi manusia paling mulia, hendaknya bertaqwa kepada Allah. Dan siapa yang senang menjadi manusia paling kuat, hendaknya bertawakkal kepada Allah. Dan siapa yang senang menjadi manusia paling kaya hendaknya apa yang ada di tangan Allah lebih dipercaya ketimbang apa yang ada di tangannya.
(H.R. Al-Hakim di Al-Mustadrak).

***

*) Oleh : Muhammad Dhanutirto F. Tuwow, S.E., M.Ak, Pegiat Literasi.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.