https://jabar.times.co.id/
Olahraga

Kisah Inspiratif M. Redho Ram Abhibhawa, Atlet Muaythai Peraih Emas PON XXI Aceh-Sumut

Selasa, 17 September 2024 - 17:42
Kisah Inspiratif M. Redho Ram Abhibhawa, Atlet Muaythai Peraih Emas PON XXI Aceh-Sumut M. Redho Ram Abhibhawa, Atlet Muaythai Kota Tasikmalaya Peraih Emas PON XXI Aceh-Sumut saat menerima apresiasi dari Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Selasa (17/9/2024). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Perjuangan M. Redho Ram Abhibhawa, atlet Muaythai andalan Kota Tasikmalaya, dalam merebut medali emas di PON XXI Aceh-Sumut bukanlah perjalanan yang mudah. 

Di balik gemerlap kemenangan, terdapat kisah penuh perjuangan yang tak lepas dari lika-liku hidupnya sebelum ia serius menekuni dunia olahraga bela diri Muaythai.

Redho, begitu ia akrab disapa, dikenal di kalangan teman-teman sebayanya sebagai sosok yang sering terlibat dalam tawuran.

"Saya dulu sering terlibat berkelahi di jalanan, dan agak susah dikendalikan," ungkap Redho saat ditemui oleh TIMES Indonesia, Selasa (17/9/2024).

Kecenderungannya untuk berkelahi sempat membuat banyak orang khawatir, termasuk almarhum ayahnya, M. Girin, yang akhirnya mendorong Redho untuk menyalurkan agresinya ke sesuatu yang lebih positif.

“Ayah saya meminta saya untuk berlatih bela diri agar kebiasaan berkelahi di jalanan bisa tersalurkan dengan baik di atas ring. Awalnya saya merasa terbebani, tapi lama-lama saya bisa menjiwainya,” jelas Redho.

Keputusan itu ternyata menjadi titik balik dalam hidup Redho. Dari seorang anak jalanan yang sering terlibat tawuran, ia berubah menjadi atlet Muaythai berbakat yang mampu membawa pulang medali emas untuk kontingen Jawa Barat pada ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Meski berhasil meraih emas, perjalanan Redho tidaklah mulus. Sebelum tampil di PON, Redho mengalami cidera patah tulang hidung. Selain itu, ia juga dihadapkan dengan lawan tangguh, E. Sulaeman, atlet Muaythai dari Provinsi Banten, yang pernah mengalahkannya di babak final kualifikasi PON.

Pertemuan kembali dengan Sulaeman di babak semifinal PON dianggap oleh Redho sebagai “partai final sesungguhnya.” 

"Ya final yang sesungguhnya adalah yanh terjadi di semifinal. Dia (Sulaeman) punya pukulan dan tendangan yang sangat keras dan mematikan," ungkap Redho.

Kemenangan atas Sulaeman di semifinal menjadi modal penting bagi Redho untuk tampil percaya diri di final. Di partai puncak, Redho berhasil mengalahkan Gunawan, atlet asal NTB, dengan kemenangan TKO.

Atlet Muaythai pertama Kota Tasikmalaya yang menyumbangkan medali emas untuk Jawa Barat ini mendapatkan apresiasi yang besar dari berbagai pihak, termasuk dari Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya.

Kadisporabudpar, Deddy Mulyana, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi Redho. “Prestasi nasional yang diraih Redho sangat membanggakan. Kami yakin ini akan menjadi inspirasi bagi atlet-atlet lain untuk mengikuti jejaknya,” ujarnya.

Deddy juga memberikan motivasi kepada Redho untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang diraihnya, dan terus mengasah kemampuan serta teknik agar bisa bersaing di kancah internasional.

"Prestasi ini harus jadi bahan kajian untuk Bidang Pemuda dan Olahraga serta KONI, agar lebih jeli dalam melakukan pembinaan atlet berprestasi,” tambahnya.

Dukungan pemerintah dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya sangat penting bagi masa depan atlet berprestasi seperti Redho. 

Sementara itu Dadan Sudrajat, salah satu pengurus KONI Kota Tasikmalaya, mengingatkan pemerintah untuk tetap menunjukkan komitmen dalam mendukung atlet-atlet yang sudah mengharumkan nama daerah.

“Kesungguhan pemerintah, terutama Kadisporabudpar, harus terus diperkuat. Tawaran untuk membela daerah lain bagi Redho akan terus ada. Jika tidak ada perhatian lebih dari pemerintah, bukan mustahil Redho bisa pindah untuk membela daerah lain demi masa depannya,” ungkap Dadan.

Prestasi yang diraih Redho di PON XXI Aceh-Sumut menjadi bukti bahwa dengan pembinaan yang baik, Kota Tasikmalaya bisa menghasilkan atlet-atlet berprestasi di tingkat nasional.

Pengakuan dan apresiasi yang diterima Redho, meski tidak besar dari segi materi, menjadi motivasi penting untuk terus melangkah lebih jauh.

Deddy Mulyana, dalam pertemuannya dengan Anton Suherlan dari Omera Sport di acara pemberian apresiasi buat Redho juga menekankan pentingnya menggelar lebih banyak kejuaraan olahraga di Kota Tasikmalaya.

"Kejuaraan-kejuaraan seperti Muaythai sangat penting untuk menggairahkan prestasi sekaligus mengasah jam terbang setiap atlet,” ujar Deddy.

Dengan dukungan yang lebih intens dan komitmen pembinaan jangka panjang, bukan tidak mungkin atlet-atlet seperti Redho akan mampu meraih prestasi di kancah internasional dan terus membawa nama harum Kota Tasikmalaya di masa depan.

Redho sebagai Inspirasi Generasi Muda

Kisah Redho Ram Abhibhawa adalah contoh nyata bahwa setiap orang, tidak peduli latar belakangnya, bisa mencapai prestasi tinggi jika diarahkan dan dibina dengan baik. Dari seorang yang kerap terlibat tawuran, ia kini menjadi simbol kebanggaan Kota Tasikmalaya. Perjuangannya di ajang PON XXI Aceh-Sumut memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menyalurkan energi mereka ke hal-hal yang positif dan meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan terus melanjutkan pembinaan yang tepat dan memberikan dukungan yang memadai, Kota Tasikmalaya berpeluang besar melahirkan lebih banyak atlet berprestasi seperti Redho, yang akan terus mengharumkan nama kota dan daerahnya. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.