TIMES JABAR, MALANG – Mempelajari bahasa asing adalah aktivitas yang saat ini penting dilakukan terutama bagi generasi muda Indonesia. Terdapat sejumlah alasan kuat mengapa belajar bahasa asing, seperti Bahasa Jerman, adalah dapat membuka pintu berbagai peluang seperti meraih gelar pendidikan, peluang pekerjaan, dan mempelajari budaya negara sasaran.
Di Indonesia, selain bahasa Inggris, pelajaran bahasa asing seperti bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Arab, dan Mandarin telah diajarkan di berbagai tingkat pendidikan mulai dari sekolah menengah atas selama beberapa dekade. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki kesempatan untuk memahami dan menguasai lebih dari satu bahasa asing.
Ludwig Maximilians Universität München. (Foto: univibes.org)
Salah satu Bahasa asing yang paling banyak ditawarkan di Sekolah Menengah Atas SMA adalah bahasa Jerman. Ada banyak alasan mengapa seseorang harus belajar bahasa Jerman.
Berikut lima alasan utama mengapa mempelajari Bahasa Jerman sangat penting:
1. Pendidikan Unggulan
Jerman adalah negara yang diakui memiliki banyak universitas terkemuka di dunia. Jerman selalu mengutamakan kualitas dalam segala hal tidak terkecuali di bidang pendidikan tinggi. Tidak heran jika sampai saat ini banyak mahasiswa dari seluruh dunia yang berkuliah di kampus-kampus di Jerman. Beberapa kampus terkemuka di Jerman yakni Freie Universität Berlin, Ludwig Maximilians Universität München, Universität zu Köln, dan Rheinisch- Westfaelische Technische Hochschule Aachen (RTWH Aachen) manatan presiden Indonesia Bj. Habibie adalah salah satu alumni dari univeritas RTWH Aachen ini.
2. Peluang Karier Luas
Jerman adalah salah satu bahasa yang paling sering digunakan dalam dunia bisnis dan industri. Bagi individu yang bercita-cita untuk bekerja di perusahaan global atau dalam sektor industri seperti teknik, sains, atau manufaktur, kemampuan berbahasa Jerman dapat meningkatkan peluang karier luas.
3. Karya Sastra dan Budaya
Jerman memiliki warisan sastra, filosofi, dan musik yang sangat kaya. Dengan menguasai bahasa Jerman, kita dapat membaca karya-karya besar dari penulis seperti Johann Wolfgang von Goethe, Friedrich Schiller, Franz Kafka, atau Nietzsche dalam teks asli mereka. Sebuah karya sastra pada pengajaran bahasa asing merupakan suatu fitur penting karena dapat mendorong empati dan memberikan pengalaman akan suatu hal yang asing bagi pembelajar dan membuat mereka berimajinasi dan termotivasi memahai budaya asing tersebut dengan baik.
4. Koneksi Internasional
Sekitar 130 juta orang di seluruh dunia menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa ibu mereka. Bahasa Jerman adalah bahasa ibu yang paling banyak digunakan di Uni Eropa dan bahasa resmi di Jerman, Austria, Belgia dan Luksemburg, serta di Liechtenstein. Bahasa Jerman juga merupakan bahasa resmi di Swiss. Sekitar 7,5 juta orang dapat menggunakan bahasa Jerman di 42 negara di seluruh dunia.
5. Inovasi Teknologi Mutakhir
Jerman adalah lokasi penting bagi industri teknologi dan merupakan rumah bagi beberapa perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Jerman dan negara-negara berbahasa Jerman lainnya terkenal dengan penelitian dan inovasi teknologinya. Beberapa teknologi otomotif Jerman yang luar biasa dengan merek besar seperti Mercedes-Benz, Audi, BMW, Volkswagen dan Porsche.
Dari lima alasan di atas selain memahami budaya dan sejarah belajar bahasa jerman juga membuka peluang pendidikan dan karir yang luar biasa
Dr.phil. Iwa Sobara, S.Pd., M.A. yang merupakan dosen Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang, Alumni program Doktor di Technische Universität Berlin, Jerman, berpendapat bahwa Jerman memiliki peluang pendidikan terbaik.
“Mempelajari bahasa Jerman bukan hanya menjadi kunci utama memahami budaya dan sejarah Jerman, tetapi juga membuka pintu peluang pendidikan dan karier di berbagai bidang, serta menalin koneksi internasional yang luas,” tegas Iwa
Bagi generasi muda Indonesia, investasi dalam belajar Bahasa Jerman adalah langkah yang cerdas menuju masa depan yang cerah dan beragam. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 5 Alasan Mengapa Belajar Bahasa Jerman di Era Sekarang itu Penting
Pewarta | : Yovika Indrisani (MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |