TIMES JABAR, BANDUNG – Di tengah arus perubahan dunia kerja yang semakin dinamis, kebutuhan akan keterampilan praktis dan adaptif menjadi tuntutan utama bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung (SMKN 3 Bandung).
Tidak cukup hanya menguasai teori dan keterampilan dasar di bidang masing-masing, siswa SMK dituntut untuk mengembangkan kemampuan tambahan yang relevan dengan era digital, salah satunya adalah keterampilan di bidang digital marketing.
Umi Neni, Penyelia Halal Jabar yang juga pendamping UMKM bersertifikasi BNSP menjelaskan bahwa perubahan zaman begitu cepat, yang dulunya pembelian banyak terjadi di konvensional, sekarang pembelian melalui online sudah jadi gaya hidup baru.
Ia menerangkan bahwa pekerjaannya saat ini selain membantu pelaku usaha mendapatkan legalisasi halal, kegiatan sehari-harinya pun menggunakan digital system dan digital marketing adalah peluang besar bagi lulusan Digital Marketing SMKN 3 Bandung.
“Tetap dan harus selalu semangat bagi adik-adik lulusan kejuran Digital Marketing karena yang kalian hadapi di pasar kerja, sangat beragam dan kemampuan digital marketing jadi sebuah keuunggulan,” ungkap Umi Neni, Penyelia Halal Jabar, Kamis (08/05/2025) di SMKN 3 Bandung.
“Adik-adik bersyukur bisa memiliki kesempatan di era yang serba canggih ini. Diharapkan silahturahmi bisa terus berlanjut untuk perkembangan dan kemajuan adik-adik,” tuturnya.
Umi Neni pun dengan kesibukannya melegalisasi halal bagi produk dan lainnya tetap berbagi ilmu dan pengalaman digital marketing kepada para siswa-siswi SMKN 3 Bandung.
Sebagai penyelia halal yang masih banyak sering menemui keterbatasan penguasaan digital marketing di kliennya, ia menganggap kebutuhan sdm (sumber daya manusia) yang mahir skill digital marketing itu banyak.
“Kami berharap dari kemitraan dengan lembaga lain yang selain menampung PKL (praktek kerja lapangan) para siswa siswi SMKN 3 Bandung ada juga kerja sama penyediaan tenaga kerja bagi mereka yang lulus digital marketing dan lainnya,” ungkap Sekar, Bagian Kurikulum SMKN 3 menambahkan.
“Dan mudah-mudahan bagi adik-adik yang sekarang telah lulus dari SMKN3 jurusan Digital Marketing mendapatkan peluang kemitraan kerja dari lembaga/perusahaan yang membutuhkan,” kata Sekar.
Sekar berharap para lulusan SMKN 3 bisa memperoleh tempat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama tiga tahun ini dan menjadi sosok pribadi yang hebat dan kuat serta bisa membawa nama baik institiusi SMKN 3 di manapun berkarya.
Ia juga menginginkan karya lulusan siswa siswi SMKN 3 bisa menjadi bukti nyata bagi masyarakat.
Peluang Besar SDM Digital Marketing di Bandung
Keahlian digital marketing kini menjadi modal penting bagi generasi muda untuk mencari nafkah secara mandiri maupun dalam mendukung sektor industri dan wirausaha.
Digital marketing atau pemasaran digital menjadi salah satu fokus pembekalan karena memiliki cakupan yang luas, mulai dari pengelolaan media sosial, strategi konten, pemasaran melalui mesin pencari, hingga pemanfaatan platform e-commerce.
Digital marketing tidak hanya bermanfaat bagi siswa yang memilih jalur wirausaha, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh berbagai sektor industri, UMKM, dan bahkan institusi pemerintah.
Daris, Sosial Media Ads expert di Bandung menyatakan bahwa sebagai seorang ahli digital marketing yang mengikuti dinamika industri secara langsung, ia menyampaikan fakta menarik,
"Bahwa saat ini terjadi kesenjangan yang cukup besar antara tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital marketing dan jumlah lulusan atau praktisi siap kerja yang tersedia, khususnya di Kota Bandung,” ujarnya.
“Bandung dikenal sebagai kota kreatif dengan pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sangat tinggi. Ribuan UMKM dan startup digital terus bermunculan setiap tahunnya, seluruhnya memerlukan dukungan strategi pemasaran digital yang efektif untuk bisa bersaing di pasar lokal, nasional, bahkan global,”imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa dari pengamatannya dan data rekrutmen dari berbagai platform kerja sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025, posisi seperti social media specialist, digital campaign strategist, SEO content writer, hingga performance ads manager justru sulit terisi.
Hal ini bukan karena posisi tersebut tidak diminati, melainkan karena kurangnya SDM yang memiliki keahlian terapan dan portofolio nyata di bidang ini.
Menurut ahli fb ads ini, lulusan SMK jurusan Digital Marketing di Bandung sebenarnya punya potensi besar, namun masih banyak yang belum terhubung langsung dengan kebutuhan industri.
Kurangnya pengalaman praktis, belum tersedianya pembinaan karier secara masif, serta keterbatasan akses terhadap program magang atau freelance nyata menjadi tantangan utama. Bahkan Daris mengutarakan bahwa di sisi lain, kondisi ini justru membuka peluang besar.
Para lulusan SMK dan mahasiswa dengan minat di bidang digital marketing bisa masuk ke pasar kerja lebih cepat jika mereka aktif membangun portofolio, mengikuti pelatihan daring, serta memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan marketplace sebagai “laboratorium” praktis.
“Bahkan kini, banyak perusahaan lebih memilih pekerja yang menunjukkan kemampuan nyata melalui konten yang pernah mereka kelola, brand yang pernah mereka bantu promosikan, atau hasil iklan digital yang pernah mereka optimalkan, daripada sekadar melihat ijazah,” pungkas Daris. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Ronny Wicaksono |