TIMES JABAR, PANGANDARAN – Sekolah Luar Biasa atau SLB Negeri Cimerak, Kabupaten Pangandaran, terus berinovasi dalam menyiapkan peserta didiknya agar mampu bersaing di dunia kerja.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 2022 ini menargetkan agar lulusannya kelak bisa terserap di sektor perhotelan dan restoran, khususnya di kawasan wisata Pangandaran.
Salah satu guru SLB Negeri Cimerak, Fani Apria Ramdan, mengatakan bahwa pihak sekolah telah menjalin kerja sama strategis dengan SMK Negeri 1 Cimerak melalui program pendidikan terintegrasi.

Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan keahlian tata boga, yang mencakup keterampilan memasak, menyiapkan, dan menyajikan makanan secara profesional.
"Program SLB kami terintegrasi dengan SMK Negeri 1 Cimerak, terutama pada bidang tata boga. Tujuannya agar anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya tuna rungu, memiliki keahlian yang relevan untuk bekerja di dunia perhotelan dan restoran," kata Fani, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, siswa SLB lebih ditekankan pada penguasaan keterampilan praktis dibanding aspek akademik. Dengan pendekatan tersebut, sekolah berupaya menyiapkan lulusan yang mandiri dan mampu bersaing di lapangan kerja.
"Kami ingin membuktikan bahwa anak berkebutuhan khusus pun bisa bekerja dengan baik dan profesional. Fokus kami adalah membangun skill yang bisa langsung diterapkan setelah mereka lulus," ungkapnya.
Walaupun tergolong sekolah baru dan belum memiliki lulusan tingkat SMA, SLB Negeri Cimerak telah menorehkan sejumlah prestasi membanggakan di berbagai ajang lomba tingkat kabupaten.
"Anak-anak tuna rungu kami berhasil meraih juara dua dalam lomba tingkat Kabupaten Pangandaran. Di ajang O2SN dan MTQ tingkat kabupaten, kami juga berhasil meraih peringkat pertama," ungkap Fani dengan bangga.
Saat ini, SLB Negeri Cimerak memiliki 66 siswa, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Seiring pertambahan jumlah siswa, fasilitas pembelajaran dan pelatihan pun terus ditingkatkan. Sekolah telah melengkapi berbagai sarana praktik seperti alat menjahit, perlengkapan membatik, serta peralatan olahraga.
"Tahun depan kami akan mengikuti lomba menjahit, jadi alat-alatnya sudah mulai kami lengkapi. Termasuk bahan untuk membatik juga sudah tersedia. Semua disiapkan agar siswa punya pengalaman praktik yang maksimal," ujarnya.
Bantuan dari Pemerintah Provinsi
Dari sisi dukungan pemerintah, SLB Negeri Cimerak telah menerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa peralatan pendidikan dan teknologi informasi, seperti laptop untuk pembelajaran digital.
"Bantuan ini sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan anak-anak di bidang IT, termasuk desain, konten digital, dan editing video. Karena sekarang peluang kerja di bidang itu juga terbuka luas," jelasnya
Selain itu, Fani menambahkan pada tahun 2025 sekolah akan mendapat pembangunan ruang kelas baru melalui APBD Kabupaten Pangandaran, mencakup tiga ruang vokasional dan dua ruang dari program revitalisasi, termasuk kantin, ruang UKS, perpustakaan, dan ruang keterampilan.
"Kami sangat bersyukur atas dukungan dari pemerintah daerah. Fasilitas yang terus bertambah ini menjadi motivasi kami untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan berdaya saing," tambahnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, SLB Negeri Cimerak menegaskan komitmennya untuk menjadi sekolah inklusif yang tidak hanya mendidik, tetapi juga memberdayakan, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat berkontribusi nyata dalam dunia kerja, terutama di sektor pariwisata yang menjadi unggulan Kabupaten Pangandaran. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lulusan SLB Negeri Cimerak Siap Kerja di Sektor Perhotelan dan Restoran Pangandaran
| Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
| Editor | : Deasy Mayasari |