TIMES JABAR, MALANG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Workshop Sastra BerZinergi 2025 di Gedung D14, Lab Drama Fakultas Sastra UM, Minggu (11/5/2025). 

Workshop yang mengangkat tema 'Memotret Cerita dalam Lembaran Segala Rasa'  ini merupakan bagian dari upaya untuk turut menyemarakkan acara Navastra, Fakultas Sastra UM.

Peserta workshop merupakan internal dari Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan peserta umum. Kegiatan tersebut mencakup pemaparan materi singkat sekaligus pelatihan praktis mengenai dunia Zine, sebuah media publikasi alternatif yang kaya akan ekspresi kreatif. 

Nihrul Bahy Muhammad selaku ketua pelaksana Workshop Sastra BerZinergi, dalam sambutannya mengungkap bahwa alasan pemilihan media Zine karena dapat menjadi media dalam mengungkap bahasa yang dibalut dengan seni. 

Pelatihan Zine oleh peserta dan didampingi pemateri (FOTO: BEMFA Sastra UM for TIMES Indonesia)

"Zine merupakan media berbahasa sekaligus berkesenian yang cenderung ringkas, tetapi memiliki daya eksplorasi luas. Dengan demikian, harapannya teman-teman peserta memeroleh wawasan dan kesan tersendiri sepulang dari workshop ini," ungkapnya. 

Azarya Pratama dari Studio Rima yang menjadi pemateri, mengungkap latar belakang Zine yang berakar dari magazine, namun dengan karakteristik produksi yang jauh lebih terbatas dan tidak semassal magazine pada umumnya.

Salah satu keunggulan Zine adalah harganya yang relatif murah, berkisar antara Rp15.000 hingga Rp20.000, sehingga lebih mudah dijangkau oleh berbagai kalangan. 

Selain itu, Zine memiliki kebebasan tanpa batasan muatan konten, memungkinkan pembuatnya untuk mengeksplorasi berbagai konten mulai dari kesehatan, sosial, humaniora, hingga musik.

Pembuatan Zine dapat dilakukan secara mandiri oleh satu individu atau secara kolektif oleh sebuah kelompok atau komunitas tertentu. Hal ini menjadikan Zine sebagai medium ekspresi yang sangat personal sekaligus komunitas. 

Peserta mempresentasikan produk Zine (FOTO: BEMFA Sastra UM for TIMES Indonesia)

Pada bagian akhir workshop, peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan dan menjelaskan secara singkat mengenai produk Zine yang telah dibuat. Beragam isu menarik diangkat dalam karya-karya tersebut, mulai dari kesehatan hingga konflik sosial yang tengah beredar di masyarakat.

Presentasi ini menjadi puncak acara yang menunjukkan keberagaman dan kedalaman cerita yang bisa dituangkan dalam lembaran Zine. (*)