TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Ratusan siswa terlihat memenuhi lapangan tengah SMA Negeri 1 Tasikmalaya, mereka bergerak sibuk di antara tenda-tenda yang berjajar rapi di kedua sisi lapangan. 

Dari kejauhan, aroma khas gorengan tercium menyengat, menguar dari berbagai kuali portable yang digunakan untuk memasak makanan di tempat.

Suasana semarak ini adalah bagian dari gelaran Satas Fair, sebuah acara tahunan yang menjadi ajang kreativitas dan kewirausahaan siswa di sekolah yang dikenal dengan nama Satas, singkatan dari SMAN 1 Tasikmalaya.

Satas Fair, yang berlangsung pada 18-20 September 2024, menjadi bagian dari rangkaian acara memperingati HUT ke-68 SMAN 1 Tasikmalaya. 

Di sini, puluhan booth dengan tenda-tenda terpasang untuk menampilkan hasil karya siswa, terutama dalam bentuk olahan makanan ringan dan produk inovatif lainnya. 

Setiap booth dikelola oleh siswa, yang sibuk menjajakan makanan ringan yang mereka buat sendiri. Ada gorengan, jajanan tradisional, hingga makanan kekinian yang sedang populer di kalangan anak muda.

Di antara ramainya pengunjung, tenda-tenda ini menjadi magnet utama. Siswa-siswa yang mengikuti bazzar di Satas Fair tidak hanya belajar tentang kewirausahaan, tetapi juga tentang kreativitas, tanggung jawab, dan kemampuan berkomunikasi. 

Mereka harus bisa memasarkan produk-produk mereka dengan cara menarik agar diminati oleh teman-teman maupun pengunjung dari luar sekolah.

Salah satu siswa kelas X Encep Habiel saat ditemui TIMES Indonesia di lokasi bazzar menyebut bahwa both yang ditempatinya merupakan both perwakilan kelas yang ada di SMAN I. 

"Jadi both ini pak merupakan perwakilan dari kelas, dalam bazaar ini kini berjualan, banyak sekali olahan makanannya hasil karya rekan satu kelas, kaya cilok, makaroni, brownis pokoknya banyak lah," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (18/9/2024) 

Ditempat yang sama Nayla siswi kelas X-i mengatakan both yang ditempatinya menyedot perhatian para pembelinya, sehingga barang dagangannya sudah habis di siang hari padahal bazzar tersebut dibukan sampai sore hari. 

"Alhamdulilah laris pak, apalagi dari minuman cepat sekali lakunya, kita tadi modal dari uang kas Rp400 ribu alhamdulilah untung, sekarang untungnya lagi dihitung," terangnya

Ratusan siswa saat mengikuti Satas Fair di Kampus SMA Negeri 1 Tasikmalaya, Rabu (18/9/2024). (Foto: Harniwan Obech/TIMES Indonesia) 

Satas Fair bukan sekadar tentang jual-beli makanan. Acara ini merupakan bagian dari puncak perayaan HUT ke-68 SMAN 1 Tasikmalaya yang dipenuhi dengan berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat. 

Humas SMAN I Tasikmalaya Wanti menyebut selain bazzar, digelar pula Satas Smart Competition, Gerentes Painting Competition, Teknologi Tepat Guna, Musabaqah Tilawatil Qur'an, Dongeng Sunda, dan Storytelling.

Satas Smart Competition merupakan ajang adu kecerdasan antar siswa di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kompetisi ini menjadi wadah bagi siswa-siswa berprestasi untuk menunjukkan kemampuan akademis mereka. Selain itu, Gerentes Painting Competition dan Teknologi Tepat Guna memberikan ruang bagi para siswa kreatif yang memiliki ketertarikan pada seni rupa dan inovasi teknologi.

Acara Musabaqah Tilawatil Qur'an menjadi bentuk kegiatan spiritual, yang diadakan untuk mendorong siswa-siswa agar lebih mendalami pemahaman dan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. 

Sementara itu, Dongeng Sunda dan Storytelling memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan bercerita, baik dalam bahasa Sunda maupun bahasa Inggris, yang tentunya turut melestarikan budaya lokal dan meningkatkan kemampuan bahasa.

Satas Fair dan rangkaian acaranya bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun sekolah, melainkan juga merupakan ajang pembelajaran di luar kelas. 

Melalui kegiatan seperti bazzar dan berbagai kompetisi, siswa-siswa SMAN 1 Tasikmalaya diajak untuk mengembangkan soft skill yang penting bagi kehidupan mereka di masa depan.

Pembelajaran tentang kewirausahaan, misalnya, tidak hanya sekadar teori dalam kelas, tetapi dipraktikkan langsung di lapangan melalui pengelolaan booth bazar. Siswa belajar bagaimana cara memasarkan produk, mengelola keuangan, berinteraksi dengan pelanggan, dan bekerja sama dalam tim.

Di sisi lain menurit Wanty, berbagai kompetisi yang digelar menjadi wadah untuk mengasah keterampilan akademis dan non-akademis siswa. Dengan berkompetisi, siswa dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, serta menjunjung tinggi sportivitas.

Sebagai salah satu sekolah unggulan di Tasikmalaya, SMAN 1 Tasikmalaya selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Perayaan HUT ke-68 ini menjadi bukti nyata bagaimana sekolah tersebut tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan diri siswa secara menyeluruh.

Satas Fair dan berbagai kegiatan lainnya mencerminkan semangat sekolah ini dalam mendorong siswa-siswinya untuk terus berinovasi, berkreasi, dan belajar menghadapi tantangan di masa depan. 

Dengan dukungan dari seluruh pihak, mulai dari guru, siswa, hingga masyarakat sekitar, SMA Negeri 1 Tasikmalaya siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh prestasi.

Sebagai acara tahunan yang telah ditunggu-tunggu, Satas Fair tidak hanya menjadi ajang perayaan ulang tahun sekolah, tetapi juga sebagai festival kreativitas dan kewirausahaan yang melibatkan seluruh elemen sekolah. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda yang siap bersaing di dunia luar, baik dalam bidang akademik, kewirausahaan, maupun bidang-bidang lainnya. (*)