https://jabar.times.co.id/
Sosok

Kisah Immanuel Ustradi Osijo, dari Supir Bus ke Bos Travel dan Dosen

Kamis, 09 Oktober 2025 - 17:14
Dari Supir Bus ke Bos Travel dan Dosen: Kisah Inspiratif Immanuel Ustradi Osijo Owner Kirana Tour and Travel Malang sekaligus pengajar di berbagai Kampus, Immanuel Ustradi Osijo. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, MALANG – Sederhana dan rendah hati. Itulah yang terpancar dari sosok Immanuel Ustradi Osijo. Kisah hidupnya banyak menginspirasi orang. Mantan supir bus antar kota yang mampu memanfaatkan peluang, hingga berhasil menjadi entrepreneur sukses sebagai bos Kirana Tour and Travel dan pengajar di berbagai Kampus.

Kisah Immanuel Ustradi Osijo, atau yang akrab disapa Im, adalah bukti nyata bahwa keberanian untuk mengambil peluang, pantang menyerah, serta keikhlasan dalam menghadapi tantangan bisa mengantarkan seseorang menuju kesuksesan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Pada tahun 1996, di usianya yang masih 26 tahun, Im hanyalah seorang sopir bus. Pekerjaannya sederhana, ia biasa mengantar rombongan jamaah untuk berziarah ke makam Wali Songo. Meski hidup penuh keterbatasan, masalah ekonomi dan tempat tinggal, ia tidak pernah banyak mengeluh. “Yang saya lakukan hanya berusaha dan berusaha,” kenangnya.

Hidup Im mulai berubah ketika ia membuka warung kecil di rumahnya. Lokasi rumahnya yang dekat dengan Kampus STIBA Malang atau berada di daerah Sawojajar Kota Malang, membuat warung itu ramai didatangi mahasiswa. Dari sanalah titik balik hidupnya bermula.

Seseorang dari kampus, yang tahu Im adalah sopir bus, suatu ketika menawarinya untuk meng-handle acara tur mahasiswa ke Bali. Awalnya, ia menolak. Ia merasa tidak punya pengalaman memberangkatkan tour ke Bali. Disamping itu, dia juga tidak paham prosedur tender, apalagi berhadapan dengan pemain besar di bidang travel. Namun, setelah berpikir panjang, Im sadar bahwa peluang tidak datang dua kali.

Dengan keberanian, dia pun maju mengikuti tender. Pihak kampus memberi kesempatan presentasi di depan 10 kelas, masing-masing berisi 40 mahasiswa. Dalam kesempatan itu, Im menghadirkan sebuah inovasi dan pembeda. Dia menawarkan hal yang tidak dimiliki agen lain, salah satunya destinasi gratis ke Hard Rock Café Bali.

"Sebenarnya saya juga belum pernah kesana. Saya tanya ke kerabat yang ada disana, masuk ke Hard Rock Café Bali itu bayar atau gratis, dia jawab kalau masuk saja gratis, kalau pesan baru bayar," kata dia.

Strategi itu lah yang akhirnya berhasil memenangkan hati para mahasiswa. Dia sukses menggaet 6 dari 10 kelas yang ada. Menjadikan Kirana Tour and Travel menjadi agen yang paling banyak membawa mahasiswa. Dari sanalah, akhirnya lahir Kirana Tour and Travel pada tahun 1997.

"Nama Kirana itu saya ambil dari lagu Dewa 19 yang populer saat itu. Setiap bus saya sewakan waktu itu saya beri kaset Dewa 19 untuk memutar lagu Kirana," ucapnya.

Kesempatan besar pertama ini tentu tidak dia sia-siakan. Im berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Beberapa hal juga dia berikan kepada para customernya secara cuma-cuma. Seperti gantungan kunci bertuliskan Kirana Tour and Travel lengkap dengan nomor kontak, sebagai souvenir juga bentuk promosi.

"Waktu itu sebenarnya yang saya tuliskan adalah nomor tetangga saya, karena saya belum punya telepon sendiri," kenangnya.

Tak disangka, strategi sederhana ini membuat nama Kirana Tour and Travel cepat menyebar dari kampus ke kampus. Mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum mulai mengenal dan mempercayai jasanya. Menjadikan Kirana Tour and Travel sebagai agen yang paling banyak digunakan oleh para sivitas akademika, baik di Malang maupun luar Malang.

Perjalanan Im tidak berhenti di dunia bisnis. Reputasinya yang semakin dikenal membuka jalan baru. Tahun 2012, seorang dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) mengajaknya mengajar kewirausahaan di kampus. Tak fikir panjang, dia langsung menerima tawaran tersebut.

"Saya tidak pernah menanyakan berapa honor yang saya terima. Yang saya fikir, ini adalah kesempatan untuk berbagi ilmu kepada banyak orang," terangnya.

Meski tidak punya background pengajar, tetapi cara penyampaian materi pria ini banyak disukai oleh para mahasiswa dan dosen.  Hal itu membuka jalan lebar bagi dia untuk mengepakkan sayap lebih lebar di dunia pendidikan. Dua tahun kemudian, ia mendapat rekomendasi untuk menjadi pengajar di Universitas Ciputra Surabaya.

“Waktu itu, atas rekomendasi Prof Danar dari UM, saya diminta datang ke Universitas Ciputra Surabaya. Saya kira untuk membicarakan soal renacana tour, ternyata saya justru diminta mengajar Business Model Canvas disana," katanya.

Meski sempat minder karena waktu itu dia belum berhasil menyelesaikan studi S1 nya, namun karena pihak kampus tidak mempermasalahkan itu, Im akhirnya menerima tawaran tersebut. Kesempatan itu dia jalani dengan tekad yang sama; memberikan yang terbaik tanpa memikirkan apa yang akan dia dapatkan.

"Saya selalu menyiapkan materi dalam bentuk power point yang menarik. Sehingga mahasiswa suka dan akhirna tertarik untuk belajar," kata dia. Sejak saat itu, Im terus dipercaya mengajar di berbagai kampus.

Di tengah kesibukan bisnis dan mengajar, Im juga mengejar pendidikan formal. Ia berhasil menuntaskan studi S1 dan S2 di bidang manajemen. Puncaknya, pada 2022, sebuah kejadian tak terduga membawanya masuk ke Program Doktoral Manajemen FEB UM.

Kala itu, seorang teman memintanya datang ke kampus dengan pakaian hitam putih. Awalnya, dia hanya berfikir mungkin hanya diundang di acara formal. Setelah sampai di lokasi, Im baru sadar bahwa dia hadir di acara orientasi mahasiswa dari pascasarjana sebagai seorang mahasiswa baru.

“Saya kaget, ternyata saya ikut orientasi mahasiswa baru. Beliau baru bilang, bahwa saya sudah didaftarkan sebagai mahasiswa baru doktoral di UM,” tuturnya.

Meski awalnya terpaksa, ia menjalani kuliah dengan sungguh-sungguh. Dia percaya bahwa ini adalah sebuah kesempatan berharga yang tidak boleh dia sia-siakan. Kesungguhannya pun diganjar dengan hasil yang sangat memuaskan. Seluruh nilai yang ia peroleh adalah A, menjadikannya mahasiswa doktoral terbaik di angkatannya. “Saya menyelesaikan studi doktoral saya selama 6 semester,” ujarnya bangga.

Kini, Im adalah sosok multitalenta: owner Kirana Tour and Travel, Kepala AirAsia Travel Service Center Malang, sekaligus dosen di berbagai kampus ternama. Namun, di balik semua pencapaian itu, ia tetap rendah hati. Baginya, hidup selalu punya tantangan, tapi ada prinsip sederhana yang ia pegang teguh.

“Yang pasti buat saya jangan ambil hak orang lain. Ketika hak saya diambil, akan saya ikhlaskan. Saya akan memberi maaf,” pungkasnya.

Kisah hidup Immanuel Ustradi Osijo adalah potret nyata bagaimana tekad, kerja keras, serta keberanian mengambil peluang mampu mengubah hidup seseorang. Dari supir bus sederhana, kini ia menjadi sosok inspiratif yang menginspirasi banyak orang melalui bisnis dan dunia pendidikan. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.