https://jabar.times.co.id/
Wawancara Khusus

Doddy Micro, Seniman Pantomim Penerus Septian Dwi Cahyo

Jumat, 21 November 2025 - 14:46
Doddy Micro, Seniman Pantomim Penerus Septian Dwi Cahyo Doddy Micro, seniman pantomim asal Yogyakarta. (FOTO: dok. Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, JAKARTA – Memiliki keterbatasan fisik bukan berarti menghentikan langkah seseorang untuk berkarya, seperti halnya Doddy Micro, seniman pantomim asal Yogyakarta yang terus berkarya meskipun memiliki ukuran tubuh yang tidak sesuai dengan umurnya. 

Doddy Micro yang memiliki nama lengkap Doddy Veryanto kini berusia 30 tahun memulai seni pantomimnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Yogyakarta hingga akhirnya bisa menjuarai ajang pencarian bakat di Kota Batu untuk salah satu program televisi swasta. 

Kepada TIMES Indonesia, Doddy menceritakan perjalanannya hingga bisa masuk industri hiburan dari satu program ke program lain dari televisi swasta ke televisi swasta lainnya. 

Septian-Dwi-Cahyo.jpgSeptian Dwi Cahyo. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

\Mas Doddy, bagaimana akhirnya bisa terjun ke seni pantomim ini? 

Saya awalnya ikut teater dan karena memiliki keterbatasan suara yang tidak lantang termasuk keterbatasan tinggi badan yang tidak normal seperti anak SMK pada umumnya akhirnya saya memilih seni pantomim. 

Pantomim sendiri belajar darimana? 

Saya masuk pantomim ini terinspirasi dari Mas Septian Dwi Cahyo, sosok yang saya sering lihat di televisi dan saya merasa ini menjadi hal yang menarik untuk saya pelajari dan saya belajar dari ekstrakurikuler teater di sekolah tersebut. 

Kemudian, bagaimana prosesnya sampai akhirnya jadi Bintang Tamu di Jakarta Pantomime Festival? 

Tentunya semua melalui proses yang panjang seperti halnya ketika dulu saya ikut audisi untuk salah satu program televisi swasta yang seharusnya di Yogyakarta karena telat akhirnya saya ikut audisi di Kota Batu Jawa Timur. 

Audisi di Kota Batu juga seharusnya sudah mau ditutup tapi karena izin Allah SWT, saya diberi kesempatan untuk ikut audisi di detik-detik akhir dan hasilnya saya masuk 5 besar dan juara 1 di ajang audisi yang diikuti ratusan atau mungkin ribuan orang.

Setelah itu semua ngalir sampai akhirnya bertemu Mas Septian hingga akhirnya saya bisa jadi pengisi acara di Jakarta Pantomime Festival. 

Setelah menjadi juara dan masuk ke program televisi swasta, tawaran pantomim semakin banyak ya? 

Dibandingkan waktu pandemi Covid-19 yang sepi bahkan hampir tidak ada tawaran, tetapi saat ini sudah ada tawaran job berpantomim dan meskipun tidak menentu tetapi ini menjadi wujud nyata karya saya dalam pantomim dan pantomim merupakan satu-satunya sumber penghasilan saya untuk menghidupi saya dan orang tua hingga saat ini. 

Kemudian setelah banyaknya tawaran pantomim, apakah dari sisi ekonomi menjadi lebih baik? 

Intinya mah rezekinya alhamdulillah cukup untuk menopang hidup keluarga dan semua tetap disyukuri. 

Bagaimana Mas Doddy menyikapi keterbatasan fisik yang dimiliki? 

Saya sudah berdamai dengan kekurangan saya dan sekarang saya malah bersyukur karena dibalik kekurangan saya, ternyata saya punya kelebihan berpantomim dan pantomim inilah yang banyak mengajarkan saya melawan rasa malu, minder dan takut atas kekurangan yang saya miliki. 

Dalam kesempatan yang sama maestro pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo juga memberikan penjelasannya terkait regenerasi seniman pantomim. 

Bagaimana Mas Septian mempersiapkan generasi pantomim berikutnya? 

Ya melalui kegiatan Jakarta Pantomime Festival 2025 ini, diharapkan muncul generasi penerus seperti Doddy Micro dan para pelaku seni pantomim lainnya. Saya berharap ada perempuan yang bisa berpantomim sehingga segmentasinya semakin jelas dan tidak ada orang yang berusaha menyama-nyamakan seniman pantomim lain dengan saya. 

Hal apasih yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan pantomim? 

Pantomim ini seni yang menyerupai aktivitas dan kegiatan masyarakat sehari-hari jadi kita harus melakukan observasi dan masuk kedalam masyarakat serta mengamati dan mempelajari tiap gerak gerik profesi masyarakat sehingga semakin banyak gestur atau gerakan yang dimiliki untuk dibawakan berpantomim. 

Apa harapan Mas Septian sendiri terhadap pantomim di Indonesia? 

Saya berharap pantomim di Indonesia semakin diminati baik pelaku maupun penontonnya serta semakin banyak peluang dalam hal komersil seperti program televisi maupun iklan produk yang menggunakan seniman pantomim sehingga ruang dan waktu yang diberikan ini bisa melahirkan generasi pantomim berikutnya yang dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. (*) 

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.