TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Tabuhan dogdog angklung sered (alat musik tradisional sunda) terdengar nyaring mengiringi langkah para wisudawan Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya.
Tepat di depan Gedung Rektorat Unper, ratusan mahasiswa menyambut para wisudawan dengan berbagai kreasi seni yang unik.
Sejumlah kreasi seni budaya sunda kembali terlihat mewarnai prosesi penyambutan sebanyak 773 orang wisudawan Unper Tasikmalaya yang berlangsung di halaman kampus perjuangan, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya Senin (17/10/22).
Prosesi penyambutan melalui kreasi unik oleh setiap pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari setiap fakultas kepada wisudawan sempat menghilang hampir dua tahun tidak dilakukan akibat Pandemi Covid-19.
34 wisudawan Fakultas Pertanian ikuti tradisi Kreasi Unik Sambut Wisudawan Universitas Perjuangan Tasikmalaya
Penyambutan unik yang dilakukan Fakultas Pertanian salah satunya menjadi salah satu aksi yang cukup sukses menarik perhatian perhatian ribuan tamu dan keluarga wisudawan.
34 wisudawan dari tiga program pendidikan Fakultas Pertanian Unper ini disambut dengan kreasi unik, para wisudawan disambut ratusan adik wisudawan dengan beragam pakaian pangsi khas petani Sunda.
Selain itu para wisudawan disambut dengan menggunakan tunggangan kuda, mereka juga menampilkan aksi pencak silat yang menegangkan, pentas adu domba yang diiringi irama angklung sered dan kreasi lain.
Ratusan mahasiswa wisudawan melakukan arak-arakan berkeliling lingkungan kampus, beberapa mahasiswa membawa hasil pertanian berupa sayuran, tampak juga seorang mahasiswa membawa sebuah trator yang dikuti mahasiswa menggunakan dudukuy (topi khas petani sunda).
Dalam arak arakan ratusan mahasiswa dengan bersemangat menyanyikan lagu mars kebanggan fakultas pertanian sambil meneriakkan yel yel yang membangkitkan semangat kebersamaan.
Selain itu beberapa mahasiswa silih berganti melakukan orasi yang berisi tentang pesan dan doa kepada para wisudawan untuk dapat mengamalkan ilmu yang telah diraihnya selama kuliah dan berharap dapat menjaga nama baik almamaternya.
Ketua BEM Fakultas Pertanian di sela acara kepada TIMES Indonesia mengungkapkan penyambutan kreasi seni untuk wisudawan merupakan satu tradisi fakultasnya, sebagai bentuk rasa syukur dan hormat kepada para senior yang telah membimbingnya.
34 wisudawan Fakultas Pertanian ikuti tradisi Kreasi Unik Sambut Wisudawan Universitas Perjuangan Tasikmalaya
"Kreasi ini merupakan wujud rasa syukur dan bentuk khidmat dari junior ke kakak angkatan yang telah menyelesaikan kuliahnya. Penyambutan dengan konsep ini pun jadi tradisi lama yang coba kami pelihara setelah hampir dua tahun lebih tidak diperbolehkan," ujarnya
Sementara itu Rektor Unper Prof.Dr.H.Yus Darusman mengatakan, kegiatan
dan kreasi itu merefresentasikan komitmen Unper yang bertekad melestarikan seni budaya sunda dan mengedepankan kearifan lokal.
"Malah kemampuan akan seni budaya Sunda menjadi bekal kompetensi tambahan yang harus dimiliki diluar kompetensi wajib mulai kemampuan bahasa Inggris dengan Toefl minimal 375 dan pendidikan bela negara (PBN),"ungkapnya
Tampak hadir pada acara wisuda Unper Tasikmalaya, diantaranya Dewan Pembina Yayasan Unsil Letjen TNI (Purn) H. Endang Suwarya, Rektor Universitas Siliwangi Dr.H.Nundang Busaeri, Anggota DPR RI Ferdiansyah dan puluhan undangan lainnya.
Waktu kegiatan wisuda itu pun bertepatan dengan milangkala ke-8 Unper, dalam prosesi milangkala pun, pantas seni budaya sunda yakni wayang golek jadi pilihan yang akan disuguhkan bagi seluruh civitas akademika Universitas Perjuangan Tasikmalaya pada Senin (17/10/22) malam. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |