https://jabar.times.co.id/
Berita

Kisah Perjuangan Risma, Penyintas Asal Banjar yang Membawa Bayinya Pulang dari Sudan

Jumat, 05 Mei 2023 - 18:15
Kisah Perjuangan Risma, Penyintas Asal Banjar yang Membawa Bayinya Pulang dari Sudan Risma (menggendong bayinya) kini sudah dapat berkumpul bersama keluarganya setelah keluar dari zona berbahaya di Negara Sudan. (FOTO: Dokumentasi Disnaker Kota Banjar)

TIMES JABAR, BANJAR – Perjuangan Risma Kuraisyin (25), Seorang ibu muda asal lingkungan Jelat Kecamatan Pataruman Kota Banjar untuk bisa keluar dari zona merah di Sudan berbuah manis. 

Risma bersama ratusan mahasiswa WNI maupun pekerja migran Indonesia berhasil melewati masa-masa sulit sejak terjadi kontak senjata antara Militer dan Para Militer pada 2019 lalu. 

Konflik semakin mencekam khususnya di Kota Khartoum yang sudah banyak memakan korban dari warga sipil, sehingga pihak KBRI memutuskan untuk mengevakuasi penyintas WNI yang ada di Sudan. 

Setelah melalui 6 hari perjalanan ke kampung halaman, Risma bersama penyintas lainnya dari Jawa Barat akhirnya bisa bernafas lega dan terbebas dari kecaman perang yang bakal mengintai nyawanya.

Tak sendiri, Risma berhasil memperjuangkan kepulangannya bersama kedua anaknya yang masih batita, yakni Muhamad Al Fatih Syafrudin (3) dan Al Mahira Jauharotun Nafisa yang masih berusia 7 bulan.

Ditemui TIMES INDONESIA, Risma mengaku tinggal di Sudan sejak dia memutuskan kuliah di sana pada akhir November 2016 silam dan kemudian menikah dengan WNI asal Lamongan Jawa Timur yang kini bekerja di Sudan. 

Sejak terjadi konflik, Risma mengaku sudah tidak nyaman tinggal di sana terlebih terjadi inflasi yang mempersulit situasi di tengah kecaman perang sehingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. 

"Perjalanan pulang cukup panjang. Kami naik bus dari Kota Khartoum, keluar dari zona merah ke tempat yang ada pelabuhannya dengan memakan waktu sekitar 16 jam perjalanan darat," ungkap Risma Kuraisin mengulang kisah menegangkan yang pernah dilaluinya. 

Risma harus menginap selama satu hari untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sudan.

"Kemudian kami melanjutkan perjalanan menggunakan kapal ke Jeddah, dan memakan waktu sekitar 20 atau 24 jam perjalanan. Setelah itu kita disambut oleh Pemerintah Saudi dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah," sambungnya. 

Pemerintah RI akhirnya menerbangkan Risma dan ratusan WNI lainnya ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Garuda dalam pemulangan kloter pertama.

"Saya masuk kloter pertama karena saya membawa anak-anak sehingga menjadi prioritas. Kurang lebih ada sekitar 800 orang termasuk TKI dan mahasiswa," tuturnya. 

Risma mengaku lega telah melewati detik-detik menegangkannya tanpa sang suami karena masih terikat pekerjaan di Sudan. 

Ibu muda ini menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pemerintah Indonesia karena sudah bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat dan kini berkumpul dengan keluarga besarnya di Kota Banjar. 

Ninding Kosmana, S. Pd, M. Si, Kepala Bidang Penempatan, Perluasan dan Produktivitas Tenaga Kerja pada Disnaker Kota Banjar saat ditemui di kantornya membenarkan bahwa ada warga Kota Banjar yang berhasil dipulangkan dari Sudan. 

"Iya betul, kami sebelumnya menerima informasi dari Disnakertrans Jawa Barat terkait adanya warga Kota Banjar yang menjadi penyintas di Sudan dan berhasil dipulangkan pada kloter pertama," jelasnya, Jumat (5/5/2023). 

Ninding menyebutkan bahwa ada 4 kloter pemulangan WNI dari Negara Sudan dan Risma menjadi penyintas asal Kota Banjar bersama kedua anaknya yang berhasil dipulangkan pada kloter pertama. 

"Kami kemudian membantu menyampaikan informasi kepada keluarganya terkait ini karena setelah tiba di Indonesia, para penyintas ditampung di asrama Haji Pondok Gede Jakarta," terangnya. 

"Pengantar Kerja Ahli Muda dari Disnaker Kota Banjar melakukan koordinasi dengan Deni Safrudin, suami Risma melalui telepon dan mengkonfirmasi data yang diterima," tutur Ninding. 

Selanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan adik Risma yang menyatakan kesiapannya untuk melakukan penjemputan Risma dan Kedua anaknya yang sudah ada di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

"Karena pihak keluarga bersedia menjemput penyintas WNI dari Sudan tersebut di Jakarta dan kondisi mereka dinyatakan sehat. Penyintas WNI asal Kota Banjar ini sudah tertangani dengan aman, maka pihak Disnaker Kota Banjar menginformasikan kepada Satgas PMIB Jawa Barat," Katanya mengakhiri pembicaraannya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.