TIMES JABAR, JAKARTA – Ancaman bom ke North Jakarta Intercultural School (NJIS Jakarta) bukan sekadar isu keamanan fisik. Di balik pesan singkat yang dikirim ke nomor marketing sekolah itu, tersimpan jejak ancaman digital baru — teror anonim berbasis mata uang kripto.
Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, kini menelusuri sumber ancaman tersebut. Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra memastikan penyelidikan berjalan intensif untuk memastikan keamanan lingkungan pendidikan tetap terjamin.
“Kami tetap melakukan langkah-langkah penyelidikan terhadap sumber ancaman untuk memastikan keamanan lingkungan pendidikan tetap terjaga,” ujar Kompol Seto di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Ancaman Lewat Bitcoin
Teror itu pertama kali datang pada Selasa (7/10) pukul 05.09 WIB melalui pesan singkat ke pihak sekolah. Isinya tegas: ancaman ledakan jika tidak dilakukan pembayaran tebusan sebesar 30.000 dolar AS ke alamat Bitcoin yang disertakan.
“Begitu menerima laporan, kami langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal dan berkoordinasi dengan satuan atas serta Tim Jibom Gegana,” jelas Seto.
Pola ancaman seperti ini, menurut sejumlah pengamat keamanan siber, menyerupai praktik ‘cryptoterrorism’ — bentuk kejahatan digital yang memanfaatkan anonimitas transaksi kripto untuk menekan institusi publik, termasuk sekolah.
Respons Cepat: 21 Personel Jibom Turun ke Lapangan
Rabu pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Metro Jaya yang dipimpin AKP Mujadi langsung melakukan penyisiran menyeluruh di area sekolah.
Sebanyak 21 personel diterjunkan, menyisir ruang tamu, kelas, laboratorium, ruang kepala sekolah, area bermain, hingga kantin menggunakan detektor logam, videoscope, dan alat pemindai EXHM 7000.
“Hasil penyisiran tidak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan. Lokasi sudah dikembalikan dalam kondisi aman,” tegas Kompol Seto.
Sekolah Kembali Normal, Tapi Bayang Teror Masih Ada
Meski kegiatan belajar di NJIS kini telah kembali normal, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan sumber ancaman digital tetap berlanjut.
Sementara itu, warga diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing kabar bohong. “Polri akan terus hadir untuk menjamin keamanan,” kata Kompol Seto.
Teror Virtual, Ancaman Nyata
Kasus ini menambah daftar panjang serangan digital terhadap institusi pendidikan. Sebelumnya, serangan serupa dengan pola ransomware dan kripto juga sempat menargetkan lembaga di luar negeri.
Ancaman terhadap NJIS menunjukkan bahwa keamanan dunia pendidikan kini tak hanya bergantung pada pagar fisik, tetapi juga pada ketahanan digital.
“Sekolah internasional, dengan data dan reputasi globalnya, menjadi target potensial bagi pelaku kejahatan dunia maya,” ujar seorang pakar keamanan siber yang enggan disebut namanya.
Polsek Kelapa Gading kini bekerja sama dengan unit siber Polda Metro Jaya untuk melacak alamat Bitcoin yang digunakan pelaku — jejak digital yang bisa membuka identitas di balik ancaman teror itu.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jejak Digital di Balik Teror Bom NJIS Jakarta, Polisi Lacak Sumber Ancaman Kripto
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |