TIMES JABAR, BANJARMASIN – Stasiun Balikpapan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi 415 titik panas sebagai tanda awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan di tujuh kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur selama Kamis (5/10) dari pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.

"Tujuh kabupaten tersebut mencakup Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Mahakam Ulu,” ujar Diyan Novrida, Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan BMKG Balikpapan, dalam pernyataannya di Balikpapan, Jumat (6/10/2023).

Secara rinci, terdapat 99 titik panas yang terdeteksi di Paser, sembilan titik di Penajam Paser Utara, 44 titik di Kutai Barat, 92 titik di Kutai Timur, 127 titik di Kutai Kartanegara, 36 titik di Berau, dan delapan titik panas di Mahakam Ulu.

Diyan menjelaskan bahwa informasi terbaru mengenai lokasi titik panas telah disampaikan kepada otoritas penanggulangan bencana di tingkat provinsi dan kabupaten untuk tindak lanjuti.

Ia juga memberikan rincian lokasi titik panas, seperti di Berau, di mana 36 titik tersebar di delapan kecamatan, termasuk Kecamatan Biatan (delapan titik), Gunung Tabur (tiga titik), Kelay (dua titik), Pulau Derawan (empat titik), Sambaliung (dua titik), Segah (empat titik), Tabalar (enam titik), dan Talisayan (tujuh titik).

Di Kutai Barat, ada 44 titik panas yang terdeteksi di delapan kecamatan, antara lain Bongan (tiga titik), Damai (13 titik), Dilangputi (dua titik), Melak (tiga titik), Muara Lawa (satu titik), Muara Pahu (10 titik), Nyuatan (delapan titik), dan Kecamatan Siluq Ngurai (empat titik panas). (*)