TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Yusep Yustiana, seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di BPP Cipedes Kota Tasikmalaya, berhasil menarik perhatian publik dan para stakeholder saat mengikuti penilaian tahap ketiga lomba ASN berprestasi kategori inovatif tingkat Jawa Barat.

Dalam ajang bergengsi ini, Yusep dinilai berhasil memberikan inovasi yang tidak hanya sederhana dan mudah diaplikasikan, tetapi juga memiliki potensi besar dan berdampak untuk membawa perubahan nyata di masyarakat.

Berbagai testimoni positif disampaikan oleh stakeholder yang hadir pada penilaian tersebut. Hal ini menjadi angin segar bagi Yusep, yang kini merasa semakin bersemangat untuk melanjutkan kompetisi dan berharap bisa tembus ke enam besar.

“Alhamdulilah, InsyaAllah kalau mengacu pada testimoni dewan juri dan lainnya, saya masih punya harapan untuk masuk ke tahap selanjutnya," ungkap Yusep antusias usai acara kunjungan lapangan tim penilai pada Kamis (3/10/2024) sore.

"Mohon doanya saja dari semuanya semoga dilancarkan dan dimudahkan dalam menjalani prosesnya," imbuh Yusep.

Prosesi penilaian melalui visitasi atau kunjungan lapangan yang dilakukan tim penilai, menjadi momen penting dalam kompetisi ini. Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, sementara sebagian lainnya dilaksanakan secara daring.

Dalam sesi tersebut, Yusep menyampaikan inovasi yang telah membuatnya masuk ke 12 besar dalam lomba yang diinisiasi oleh Bapelitbangda Provinsi Jawa Barat.

Tidak mudah bagi Yusep, karena ia harus bersaing dengan 11 inovasi lain yang juga berkualitas, termasuk tiga peserta yang merupakan kepala dinas yaitu Dr Giyanto (Kadis Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis), Dr Ika Kamardiah (Kadis Kominfo Kabupaten Ciamis) dan U Kusmana (Kadis Pendidikan Kabupaten Kuningan).

Namun, dukungan moral datang dari berbagai pihak yang hadir, seperti akademisi Universitas Siliwangi Dr. Zulfikar, Arif Ramadhan MP, hingga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Asep Ridwan SP.

Mereka menyampaikan apresiasi atas inovasi Yusep yang dinilai sederhana, murah, dan mudah diaplikasikan oleh banyak kalangan. “Hal itu poin pentingnya. Jadi, meskipun persaingannya ketat, kita masih yakin inovasi Kang Yusep bisa tembus enam besar,” ungkap Arief.

Dukungan bagi Yusep tidak hanya datang dari rekan-rekan sejawat dan kalangan akademisi, tetapi juga dari para stakeholder penting.

Kunjungan tim penilai dihadiri langsung oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kepala DKP3 Kota Tasikmalaya, H. Adang Mulyana, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) H. Gungun Pahlaguna, serta beberapa pengurus kelompok wanita tani.

Salah seorang juri, Dr. Ferry Hadianto, SE, MA, yang sempat ditemui TIMES Indonesia mengungkapkan bahwa inovasi yang diusung Yusep cukup bagus dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Namun, penilaian akhir akan dilakukan setelah kunjungan lapangan ke seluruh kandidat selesai.

“Ya, dari sebelas kandidat yang sudah dikunjungi, inovasi ini (Paralon Vertiltur) cukup bagus. Pada prinsipnya point intinya adalah inovasi tersebut mudah diaplikasikan dan bisa memiliki kemanfaatan dan dengan cepat diterima masyarakat,” ujar Ferry.

Bersaing dengan inovasi dari ASN lain yang tidak kalah menarik tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Yusep.

Namun, dukungan yang ia terima, baik dari stakeholder, kolega, maupun masyarakat, menjadi penyemangat baginya untuk terus maju. Harapan besar disematkan pada Yusep untuk bisa menembus enam besar dalam kompetisi ASN berprestasi tingkat Jawa Barat ini.

Jika berhasil lolos ke tahap berikutnya, Yusep akan dihadapkan pada sesi debat gagasan, di mana para finalis dengan tema inovasi yang sama akan diberi kesempatan untuk beradu pendapat dan mempertahankan ide-ide inovatif mereka.

“Saya sangat antusias jika bisa masuk ke tahap selanjutnya. Akan ada sesi adu gagasan, dan itu tantangan menarik bagi saya untuk berdebat terkait inovasi yang saya buat,” jelas Yusep.

Inovasi Mudah, Harapan Pertanian Lokal

Inovasi yang diusung Yusep Yustiana menjadi sorotan karena menawarkan konsep yang mudah diterapkan oleh masyarakat luas, terutama di bidang pertanian.

Sebagai seorang PPL yang sudah berpengalaman, Yusep memahami tantangan yang dihadapi petani lokal. Oleh karena itu, ia merancang inovasi yang tidak memerlukan biaya besar dan bisa diterapkan dengan mudah, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.

Dengan testimoni positif dari berbagai pihak, Yusep berharap inovasinya dapat terus berkembang dan memberikan dampak nyata bagi sektor pertanian di Jawa Barat, serta menjadi inspirasi bagi ASN lainnya untuk berinovasi dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

Perjalanan Yusep dalam kompetisi ASN berprestasi ini belum selesai. Dengan segala dukungan dan apresiasi yang telah ia terima, Yusep tetap berharap agar dapat melangkah lebih jauh dalam kompetisi ini.

“Sekali lagi, mohon doa restunya, semoga dilancarkan dan dimudahkan dalam setiap tahapan yang saya jalani,” pungkas Yusep dengan penuh harap.

Lomba ASN berprestasi tingkat Jawa Barat ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan, tetapi juga platform bagi para ASN untuk berinovasi dan memberikan solusi bagi masyarakat.

Dengan masuknya Yusep ke dalam 12 besar, harapan besar muncul dari berbagai pihak agar inovasinya dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat luas, khususnya di Kota Tasikmalaya. (*)