https://jabar.times.co.id/
Berita

Tim Shanment PKM-KC UPI Dorong Inovasi Sandal Mendong Produk UMKM Kota Tasikmalaya

Minggu, 15 Oktober 2023 - 17:33
Tim Shanment PKM-KC UPI Dorong Inovasi Sandal Mendong Produk UMKM Kota Tasikmalaya Salah satu produk hasil anyaman mendong yang dipadukan dengan alas sandal berbahan spon hasil inovasi Tim Shanment PKM-KC UPI Kampus Tasikmalaya, Minggu (15/10/2023) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Kota Tasikmalaya, yang dikenal dengan sebutan Kota Seribu Bukit semakin menunjukkan potensinya dalam sektor ekonomi kreatif, salah satu industri yang muncul sebagai peluang besar di kota ini adalah industri kerajinan Mendong.

Mendong (Fimbristylis umbellaris) merupakan jenis rumput yang termasuk dalam keluarga tumbuhan Cyperaceae, tumbuhan ini subur di wilayah Kota Tasikmalaya salah satunya di Kecamatan Purbaratu, dimana Mendong memiliki nilai ekonomi dan budaya yang kuat terutama dalam bentuk sentra anyaman mendong.

Menurut Data Statistik Tanaman Perkebunan Rakyat Semusim Produksi Daun Kering Komoditas Mendong Tahun 2017 dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, tercatat bahwa luas tanaman perkebunan rakyat untuk mendong di daerah Purbaratu mencapai 36.50 hektar.

Hasil panen pun mencapai 28.60 hektar, dengan produksi mendong mencapai 157.30 ton, faktor pendukung seperti lahan yang sesuai, sentra mendong di Purbaratu, harga yang stabil, dan perawatan yang mudah, membuat budidaya mendong menjadi sangat menjanjikan.

Sentra anyaman mendong di Purbaratu memiliki potensi besar untuk dikembangkan, dengan sumber daya Mendong yang dihasilkan dapat diubah menjadi berbagai produk olahan. Namun, meskipun banyak pengrajin Mendong di daerah ini, sayangnya, jumlah generasi penerus yang menjadi pengrajin Mendong sangat terbatas, dan kurangnya dorongan serta motivasi dalam kalangan pelaku UMKM Mendong untuk menciptakan inovasi produk dari anyaman Mendong yang menjadi potensi industri kreatif di Tasikmalaya.

Situasi ini telah menyebabkan daya serap sumber daya Mendong yang tersedia menjadi kurang optimal, juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang belum siap berinovasi. Kehadiran Shanment, sebuah tim yang terdiri dari 4 mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia, mengambil inisiatif untuk mendorong untuk mengatasi tantangan ini dalam inovasi pengembangan produk UMKM di Kecamatan Purbaratu.

ikatan-Mendong.jpgPuluhan ikatan Mendong (Fimbristylis umbellaris) siap dianyam di salah satu rumah produksi perajin mendong di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya,  Minggu (15/10/2023) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Seorang mahasiswa dari Program Studi Desain Produk Industri UPI Kampus Tasikmalaya Angkatan 2021 yang dipercaya menjadi koordinator Tim Shanment PKM-KC Azi Ilham Anshori mengatakan timnya dibentuk untuk menciptakan inovasi produk dari anyaman Mendong, yang kemudian diubah menjadi produk sandal yang memiliki daya saing.

"Ya saya bersama Zahra Aurelia Andina (Desain Produk Industri 2021), Zidane Arief Zatnika (Desain Produk Industri 2021), dan M. Vajri Mashudan (Bisnis Digital 2021) di bawah bimbingan dosen pendamping, Meita Annisa Nurhutami membentuk tim Shanment untuk menciptakan inovasi produk dari anyaman Mendong, yang kemudian diubah menjadi produk sandal yang memiliki daya saing. Kita melakukannya melalui keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa - Karsa Cipta (PKM-KC),'jelas Azi kepada TIMES Indonesia, Minggu (15/10/2023)

Produk sandal anyaman Mendong yang diciptakannya ditujukan untuk segmen pengguna generasi muda Indonesia yang tertarik menggunakan produk lokal yang trendi dan berkelanjutan. Ia bersama timnya Inovasi Produk Sandal Anyaman Mendong ini memiliki peluang besar dalam pemanfaatan dan optimalisasi Mendong di Tasikmalaya sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas UMKM Mendong melalui industri kreatif.

Saat ini, anyaman Mendong biasanya digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk tikar. Namun, dalam era persaingan produk kreatif yang semakin beragam, inovasi dalam anyaman Mendong menjadi produk kreatif menjadi sangat penting. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah serta ketersediaan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.

PKM-KC-UPI.jpgSejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Tim Shanment PKM-KC UPI Kampus Tasikmalaya berfoti disebuah rumah produksi milik salah satu perajin mendong di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Tim Shanment PKM-KC dengan langkah-langkah ini memberikan kontribusi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 dalam mencapai Produk Kreatif Lokal Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mencapai poin ke-8 mengenai Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak dan Produktif bagi Masyarakat.

Kegiatan ini didorong melalui Program Kreativitas Mahasiswa, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa di Perguruan Tinggi agar mereka kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta memperkaya budaya nasional.

Salah seorang warga Kp. Cibodas, Purbaratu Asep K (51) mengaku wilayah Kecamatan Purbaratu merupakan salah sentra penghasil mendong di Tasikmalaya, namun keberadaan dan eksistensinya semakin hari semakin, hal itu menurutnya dikarenakan kurang inovasi dalam pengemasan produk dan pemanfaatan dari mendong itu sendiri.    

"Ya saya berharap sih dengan program ini tim Shanment dari mahasiswa UPI dapat berupaya untuk menciptakan dan mengoptimalkan produk lokal anyaman Mendong menjadi produk unggulan di Indonesia, sebab hari ini mendong yang kita produksi menjadi tikar telah tersisihkan oleh produk tikar yang terbuat dari plastik," harap Asep.

Hal senada disampaikan juga Uyat salah satu perajin Mendong di Purbaratu, yang menyebutkan inovasi dalam pengembangan produksi mendong diwilayahnya harus dipertahankan melaui satu inovasi produksi. "Kalau dilihat agar tetap bertahan itu harus ada inovasik, kalau tidak begitu, kita kesulitan untuk bertahan." ungkap Uyat

Inovasi dalam industri anyaman Mendong oleh tim Shanment menurut Asep dan Uyat harus menjadi contoh nyata bagaimana pemuda di Purbaratu dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi kreatif dan berkelanjutan, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk menggali potensi industri kreatif lokal dan memajukannya.

Program yang diinisiasi oleh Ditjen Diktiristek di bawah pengelolaan Belmawa harus menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa, melalui tahapan seleksi tingkat nasional Tim Shanment harus berhasil mendapatkan pendanaan dan melaksanakan inovasinya, yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Tasikmalaya.

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.