https://jabar.times.co.id/
Berita

Ratusan Calon Mahasiswa STIA YPPT Tasikmalaya Diminta Menjadi Agen pada Layanan BPJS Kesehatan

Sabtu, 20 September 2025 - 17:11
Ratusan Calon Mahasiswa STIA YPPT Tasikmalaya Diminta Menjadi Agen pada Layanan BPJS Kesehatan Ratusan calon mahasiswa saat mengikuti edukasi layanan BPJS Kesehatan pada Pekan Orientasi Kehidupan Kampus (POKUS) di Kampus STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Sabtu (20/9/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Suasana hangat dan penuh semangat terlihat di Gedung Graha Mulya Permana, Kampus STIA YPPT Priatim Tasikmalaya. Ratusan calon mahasiswa berjejer rapi memenuhi kursi yang telah disiapkan untuk mengikuti kegiatan Pekan Orientasi Kehidupan Kampus (POKUS). 

Meski udara cukup panas, antusiasme peserta tidak surut sedikit pun, terutama saat menerima materi sosialisasi mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Acara yang berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) ini diikuti oleh mahasiswa S1 Program Studi Administrasi Negara, Administrasi Niaga, serta mahasiswa Program Pascasarjana (S2). 

Mereka dibekali pemahaman mendalam mengenai layanan BPJS Kesehatan, mulai dari pelayanan tingkat pertama hingga rujukan lanjutan, seperti pemeriksaan medis, penyediaan obat-obatan, rawat jalan, rawat inap, tindakan medis, hingga fasilitas penunjang seperti laboratorium dan radiologi.

Tidak hanya itu, BPJS juga menjelaskan layanan khusus yang kerap dibutuhkan masyarakat, di antaranya persalinan, ambulan rujukan, hingga program deteksi dini penyakit (penapisan).

Sosialisasi ini dibawakan langsung oleh tim edukasi dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tasikmalaya. Salah satu staf edukasi, M. Rafi, menegaskan bahwa penting bagi mahasiswa untuk memahami hak dan kewajiban mereka sebagai peserta BPJS.

“Kami sering melakukan sosialisasi di kampus. Tujuan utama kami adalah memberikan informasi kepada mahasiswa, sebab meskipun mereka sudah menjadi peserta, belum tentu memahami detail layanan BPJS. Harapannya, informasi ini bisa membantu mereka dalam memanfaatkan layanan kesehatan secara maksimal,” ungkap Rafi saat ditemui di sela-sela acara. Sabtu (20/9/2025).

Menurut Rafi, kegiatan ini memiliki dampak positif karena mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan. Ke depannya, mereka diharapkan mampu menjadi penyampai informasi yang benar mengenai fungsi dan manfaat BPJS Kesehatan, sekaligus berperan dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya jaminan sosial kesehatan.

Sementara itu Ketua STIA YPPT Tasikmalaya, Dr. Agus Fatah Hidayat, menyambut baik langkah BPJS dalam menghadirkan edukasi di lingkungan kampus. Menurutnya, mahasiswa perlu memiliki pemahaman utuh agar tidak mudah termakan isu negatif yang kerap muncul mengenai layanan BPJS.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim BPJS. Sosialisasi ini penting agar mahasiswa mengetahui hak dan kewajibannya. Kita sering mendengar keluhan dari masyarakat terkait BPJS, namun dengan pemahaman yang benar, mahasiswa dapat menyaring informasi sekaligus menyampaikan edukasi kembali ke masyarakat,” jelas Agus Fatah Hidayat.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa pihak kampus akan membangun kerja sama strategis dengan BPJS Kesehatan, baik dalam bentuk program edukasi berkelanjutan maupun dukungan layanan untuk civitas akademika.

Kegiatan POKUS STIA YPPT Priatim 2025 tahun ini mengusung tema “Dari Tasikmalaya untuk Negeri: Mahasiswa STIA YPPT Priatim Membangun Semangat Kebersamaan, Inovatif, dan Berdampak.” 

Tema tersebut menggambarkan harapan besar bahwa mahasiswa bukan hanya fokus pada dunia akademik, tetapi juga menjadi motor perubahan sosial. Dengan hadirnya BPJS Kesehatan dalam agenda POKUS, nilai kebersamaan dan kepedulian sosial semakin dikuatkan.

STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, menurit Dr. Agus, merupakan salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat yang berfokus pada bidang Administrasi Publik dan Administrasi Niaga. Kampus ini konsisten melahirkan lulusan yang siap mengabdi di sektor pemerintahan maupun swasta.

Sosialisasi seperti ini, menurutnya, diharapkan dapat meningkatkan literasi mahasiswa terkait layanan kesehatan. Dengan pemahaman yang benar, mahasiswa akan lebih siap menghadapi situasi darurat medis, memahami prosedur rujukan, serta mengetahui hak mereka sebagai peserta BPJS.

"Selain itu, keterlibatan mahasiswa juga berpotensi menekan angka keluhan masyarakat. Sebab, mereka dapat menjadi corong informasi yang akurat di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar."pungkasnya. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.