https://jabar.times.co.id/
Berita

Meski Masih Jarang Terjadi, Penyakit Ini Berakibat Fatal Jika Tidak Segera Ditangani

Selasa, 17 Juni 2025 - 03:11
Meski Masih Jarang Terjadi, Penyakit Ini Berakibat Fatal Jika Tidak Segera Ditangani Ilustrasi. Penyakit radang otak.

TIMES JABAR, PANGANDARANJapanese Encephalitis (JE) adalah penyakit radang otak (Ensefalitis) yang disebabkan oleh virus JE.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Pandega) Kabupaten Pangandaran dr. Ade Habibi, mengatakan manusia dapat terinfeksi virus JE melalui vektor penyebar virus JE yaitu nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE. Jenis nyamuk ini biasa ditemukan di sekitar rumah antara lain area persawahan, kolam atau selokan (daerah yang selalu digenangi air).

"Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus JE yang ditularkan melalui nyamuk culex, biasanya penularan meningkat ketika musim hujan dan masa pra panen di wilayah tropis dan subtropis," jelasnya, Senin (16/6/2025).

Sedangkan pusat virus JE tersebut adalah babi, kuda dan beberapa spesies burung. Nyamuk Culex sifatnya antropofilik yang tidak hanya menghisap darah binatang tapi juga darah manusia, karena itulah melalui gigitan nyamuk dapat terjadi penularan JE dari hewan kepada manusia.

"Meskipun begitu, manusia merupakan dead-end host untuk JE, artinya manusia tidak menjadi sumber penyebaran virus JE," tambahnya.

Gejala Penyakit JE

Tanda dan gejala virus ensefalitis biasanya muncul antara 4-14 hari setelah gigitan nyamuk (masa inkubasi) dengan gejala utama berupa demam tinggi yang mendadak, perubahan status mental, gejala gastrointestinal, sakit kepala, disertai perubahan gradual gangguan bicara, berjalan, adanya gerakan involunter ekstremitas ataupun disfungsi motorik lainnya.

"Pada anak, gejala awal biasanya berupa demam, iritabilitas, muntah, diare, dan kejang. Kejadian kejang terjadi pada 75% kasus anak. Sedangkan pada penderita dewasa, keluhan yang paling sering muncul adalah sakit kepala dan gejala peningkatan tekanan intrakranial," paparnya.

Kejadian Fatal jika Tidak Ditangani dengan Benar

JE bisa menyebabkan kematian, angka kematian akibat JE berkisar antara 5-30%.

"Angka kematian ini lebih tinggi pada anak, terutama anak berusia kurang dari 10 tahun. Bilapun bertahan hidup, biasanya penderita seringkali mengalami gejala sisa (sekuele), antara lain gangguan sistem motorik (motorik halus, kelumpuhan, gerakan abnormal); gangguan perilaku (agresif, emosi tak terkontrol, gangguan perhatian, depresi); atau gangguan intelektual (retardasi); atau gangguan fungsi neurologi lain (gangguan ingatan/memori, epilepsi, kebutaan)," ujarnya.

Bersihkan Lingkungan untuk Mencegah JE

Hal paling utama dalam melakukan pencegahan dan pengendalian JE adalah pengendalian vektor baik secara kimiawi maupun non kimiawi, menjaga kebersihan lingkungan pemukiman dan peternakan bebas dari habitat perkembangbiakan nyamuk penular JE, penguatan surveilans, dan imunisasi JE pada manusia di samping vaksinasi hewan (babi, kuda dan unggas).

"Imunisasi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah JE pada manusia," pungkasnya.

dr. Ade Habibi juga menekankan, jika terjadi keluhan gejala seperti yang sudah dijelaskan agar segera dibawa ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut. (*)

Pewarta : Acep Rifki Padilah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.