TIMES JABAR, BANJAR – Puluhan transpuan dan LGBT di Kota Banjar hari ini tiba-tiba menyerbu Lapang Tenis Pendopo Kota Banjar, Rabu (01/12/2021).
Rupanya, mereka diundang KPA Kota Banjar melalui Dinkes dan IDI Kota Banjar untuk dilakukan tes HIV/AIDS alias Voluntary Counceling and testing (VCT) dalam rangka memperingati hari Aids Sedunia.
VCT biasanya rutin dilakukan komunitas transpuan untuk memastikan kesehatan pada organ intimnya dari bahaya penularan HIV/AIDS. Mereka menjadi sasaran VCT ini karena dianggap komunitasnya berisiko tinggi tertular.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Banjar, Dr Hj Ade Uu Sukaesih, M.Si, Wakil Wali Kota Banjar, H Nana Suryana, S.Pd, Kepala Dinas Kesehatan dr Andi Bastian, Ketua IDI Cabang Kota Banjar, dr Fuad Hanif serta Direktur RSUD Kota Banjar, dr Agus Budiana Ekaputra.
Wali Kota sempat berinteraksi dan memberikan imbauan kepada komunitas transpuan yang menamai diri dengan sebutan Srikandi Patroman agar menghindari diri melakukan seks yang tidak sehat atau berisiko terhadap penularan HIV/Aids.
Suasana peringatan hari Aids Sedunia yang di gelar di Lapang Tenis Indoor Pendopo Kota Banjar (foto:Susi/TIMES Indonesia)
"Kami mengumpulkan mereka dalam rangka pendampingan dengan memeriksa kesehatan mereka melalui VCT," paparnya.
Disamping pemeriksaan VCT, Wali Kota juga mendengarkan keluhan mereka terkait kendala biaya pengobatan bagi ODHA.
"Untuk kendala pengobatan, sekarang penderita ODHA dialihkan ke Puskesmas dengan pengobatan gratis ya, adapun biaya lainnya sedang kami pikirkan bersama," jelasnya.
Ketua IDI, dr Fuad Hanif mengatakan bahwa kegiatan kali ini dilakukan untuk mengadakan penyuluhan kepada warga yang memiliki risiko tinggi tertular HIV/AIDS.
"Jawa Barat ranking ketiga kasus AIDS tertinggi dan Kota Banjar salah satunya memiliki kasus AIDS yang cukup banyak," terangnya.
Menurutnya, dalam penanganan pihaknya telah memberikan treatment atau therapi kepada pasien-pasien yang sudah terdiagnosis ODHA.
"Kita tetap koordinasi dengan mereka untuk melakukan pengobatan dan edukasi yang paling penting ya agar mereka tidak dikucilkan dan diberikan semangat tentunya," ujarnya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Irfan Anshori |