TIMES JABAR, BANDUNG – Indonesia sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi. Pencapaian tersebut salah satunya tidak terlepas dari peran pendidikan demokrasi yang terus dilakukan secara berkelanjutan. Adapun tugas dalam memberikan sosialisasi pendidikan demokrasi ini diemban oleh Lembaga Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik). Di antaranya, Bakesbangpol Kota Bandung yang akhir-akhir ini secara rutin menyelenggarakan kegiatan Pendidikan demokrasi untuk berbagai elemen masyarakat.
“Sosialisasi pendidikan demokrasi ini penting bagi mereka yang berkecimpung langsung di masyarakat agar bisa mengerti akan tujuan pendidikan demokrasi ini serta bisa menyosialisasikan kepada yang lain,” papar Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si., saat ditemui TIMES Indonesia di Hotel Horison, Bandung, Selasa (20/9/2022).
Pada hakekatnya, kegiatan sosialisasi pendidikan demokrasi ini membimbing peserta agar semakin dewasa dalam berdemokrasi dengan cara menyosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar perilakunya mencerminkan kehidupan yang demokratis. Selain ini, diharapkan peserta semakin memahami dan ikut terlibat dalam kehidupan demokrasi. Bahkan, kemudian dapat membangun pribadi yang demokratis.
Bambang Sukardi berfoto bersama dengan KPU, Bawaslu, dan para peserta pendidikan Demokrasi. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Pada Selasa dan Rabu (20-21/9/2022) ini, Bakesbangpol Kota Bandung menyelenggarakan sosialisasi pendidikan demokrasi untuk perwakilan dari berbagai kelurahan di Kota Bandung. Bakesbangpol Kota Bandung mengundang sebanyak 6 orang dari masing masing kelurahan di Kota Bandung. Dari sejumlah 151 kelurahan di Kota Bandung, perwakilan yang diundang baru sekitar 41 kelurahan.
“Rencananya, setelah sosialisasi tahap awal ini selesai, maka akan diundang lagi perwakilan dari kelurahan yang belum tersosialisasikan. Tentunya bukan hanya orang yang sama. Pihak kelurahan harus mengirimkan orang orang yang berbeda. Hal ini bertujuan agar informasi dan pemahaman masyarakat perihal politik menjadi lebih baik,” papar Drs.H.Bambang Sukardi, M.Si.
Sebelumnya, Bakesbangpol Kota Bandung juga mengadakan sosialisasi pendidikan demokrasi untuk para wakil kecamatan se- Kota Bandung. Kemudian, Bakesbangpol Kota Bandung juga menyelenggarakan acara Kemah Politik tahun 2022 di Kampung Sampireun, Kabupaten Garut. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai dari Rabu (14/09/2022) hingga Kamis (15/09/2022) diikuti oleh 55 orang kader dari 24 partai politik di Kota Bandung.
Pada kesempatan tersebut, para peserta memperoleh sejumlah sosialisasi materi mengenai penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 serentak dari narasumber yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandung, dan Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat.
Bambang juga menegaskan, pemilu serentak nanti memang tidak sederhana. Dari 206.689.516 pemilih di Indonesia dan 809.563 TPS beberapa pasang kepala daerah, 1-4 pasang capres dan diwakili oleh 24 partai politik memang merupakan sebuah hajat besar.
“Urusannya adalah untuk memilih 1 presiden beserta wakil presidennya. Kemudian, 542 kursi untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta 575 kursi yang diperebutkan untuk anggota DPR RI,” paparnya.
Bakesbangpol Kota Bandung, lanjut Bambang, sangat memahami psikologis masyarakat pemilih pada pemilu sebelumnya. Beragam sisa "sampah" pertempuran pemilu masa lalu menyisakan adanya kubu-kubu. "Usahakan sekecil apapun api persoalan demokrasi itu muncul harus segera diselesaikan," jelas Bambang.
Menurut Bambang, Bakesbangpol Kota Bandung hadir untuk mengantisipasi adanya kendala di masyarakat, salah satunya dengan menyelenggarakan pendidikan demokrasi. Dengan demikian, pihak Bakesbangpol pun bisa semakin dekat dan terjalin komunikasi intens dengan masyarakat, serta sigap bila ada yang perlu dibantu serta diberikan jalan keluar.
Bambang Sukardi sedang diwawancarai saat acara pendidikan Demokrasi di Bandung. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Bambang Sukardi bahkan sampai memberikan kontak WhatsApp (WA) langsung kepada peserta perwakilan yang hadir pada setiap acara pendidikan demokrasi tersebut guna masyarakat bisa memberitahukan hal apa saja yang jadi kendala terutama perihal perkembangan politik setempat.
“Ini cara yang sudah teruji dan membuat Bakesbangpol bisa antisipasi bila mana ada kejadian yang tidak diinginkan di masyarakat," jelasnya.
Dengan adanya keran informasi yang terbuka antara pemerintah dan masyarakat, kata Bambang, masyarakat bisa langsung berinteraksi dan mendapatkan jawaban yang benar apabila ada hal yang kurang berkenan perihal pesta demokrasi nanti.
“Tugas Bakesbangpol adalah mengurusi masyarakat agar pintar perihal wawasan berpolitik, sehingga ke depannya bilamana ada pelanggaran yang dilakukan oleh partai politik, semisal, bagi bagi uang, tindakan tersebut bisa diinformasikan kepada Bawaslu,” tegas Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Deasy Mayasari |