TIMES JABAR, CIAMIS – Kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pasca Idul Fitri 1442 H mengalami peningkatan cukup tinggi. Peningkatan itu terjadi di beberapa kecamatan. Salah satunya, puluhan pegawai di Puskesmas Kecamatan Rancah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saat ini, 33 pegawai tersebut tengah melakukan isolasi mandiri. Pasalnya, hanya empat orang yang gejalanya ringan. Namun, yang lainnya tidak bergejala atau termasuk OTG (Orang Tanpa Gejala)," ucap Kepala Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Bayu Yudiawan, Rabu (2/6/2021).
Ilustrasi imbauan prokes ketat dengan memberikan masker (foto: Humas Polres Ciamis)
Hal tersebut membuat klaster baru muncul, yaitu klaster Tenaga Kesehatan (Nakes). Maka, untuk sementara, pelayanan di Puskesmas Rancah tersebut tutup.
"Jadi, itu ditutup juga karena harus ada penataan dalam puskesmas tersebut. Salah satunya, yaitu penataan ventilasi atau sirkulasi udara," jelasnya.
Kemudian, dr. Bayu juga memberikan penjelasannya terkait lonjakan kasus Covid-19 di Ciamis pasca Lebaran 2021 ini. "Memang, angka Covid-19 di Ciamis naik, tetapi masih terkendali," imbuhnya.
Kepala P2P Dinkes Ciamis, dr. Bayu Yudiawan (foto: Natasya/TIMES Indonesia)
Kini jumlah Kasus Covid-19 di Ciamis sudah mencapai 5.031 orang. Namun, angka yang terkonfirmasi positif saat ini, yaitu ada 124 orang. "Selain itu, ada angka yang kurang bagus juga, yaitu pada jumlah kematian yang sudah mencapai 212 orang," ungkapnya.
Pihaknya lalu mengimbau masyarakat Kabupaten Ciamis untuk tidak abai dengan protokol kesehatan. "Pokoknya, terapkan juga prokes ketat sehari-hari," terangnya. (*)
Pewarta | : Natasya Putri Suparman (MG-327) |
Editor | : Ronny Wicaksono |